Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-03-14 16:24:43    
Yunnan: Lijiang

cri

Lijiang adalah pusat utama kebudayaan dan perdagangan di provinsi Yunan sejak zaman kuno. Saat ini Lijiang dikenal sebagai tempat pariwisata yang menawarkan suasana kota kuno yang santai, menyenangkan, dan indah.

Beristirahat di bawah kaki Gunung Salju Naga Jake, kota kuno Lijiang mulai berdiri 800 tahun yang lalu dan kemudian menjadi makmur sebagai kota yang paling penting dengan menyandang nama sebagai rute perdagangan teh dan kuda, menghubungkan propinsi Yunan dengan Tibet dan Tiongkok Daratan.

Lijiang merupakan salah satu di antara kota kuno yang masih terpelihara dengan baik di Tiongkok dan memiliki semua sifat memikat untuk para turis yang berkunjung ke tempat ini, seperti memiliki prasarana kota yang bagus, seperti tergambar dalam kartu posnya, juga tempat yang eksotik sekaligus nyaman.

Membanjirnya wisatawan domestik dan asing, mungkin dapat mengancam adat istiadat setempat, di mana Lijiang saat ini berusaha untuk membangkitkan dan meningkatkan kembali kebudayaan asli. Khawatir, para wisatawan tersebut akan mempengaruhi unsur-unsur kebudayaan asli di sana.

Jaringan kanal yang ruwet dibangun pada masa kuno masih dapat digunakan sebagai suatu sistem penyediaan air bagi setiap perumahan tradisional Naxi. Banyak rumah tradisional Naxi yang masih dijaga dan dipelihara, lalu diubah menjadi hotel, kafe dan losmen. Bahkan museum adat-istiadat rakyat pun dibangun dalam bentuk Naxi.

Dongba adalah nama agama asli Naxi. Cenayang juga dipanggil Dongba yang memimpin ritual agama dalam berbagai acara penting dan juga orang yang ahli di bidang obat-obatan, sastra, seni dan keahlian. Dongba ini di antara segelintir orang saat ini, masih memahami teknik pembuatan kertas Dongba.

Beberapa jenis kertas yang berbeda dinamai setelah beberapa jenis upacara yang biasa mereka lakukan. Banyak naskah, puisi dan cerita rakyat Naxi dipelihara hingga kini.

Naskah Dongba adalah bahasa piktografik yang masih ada di dunia ini dan digunakan hingga saat ini. Warga Naxi dikenal sebagai "warga yang bekerja seperti semut dan hidup seperti kupu-kupu". Gaya hidup tradisional mereka mungkin telah bergeser sedikit, karena adanya pengaruh dari kebudayaan lain, tapi daya pemikiran damai mereka kelihatannya secara umum tetap tak berpengaruh.