Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-03-16 19:23:44    
Anggota MPPR Tiongkok Usulkan Peningkatan Pembangunan Olahraga Desa

cri

Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok belum lama berselang mengadakan sidang tahunan di Beijing. Seperti tahun-tahun yang lalu, yang dibicarakan paling ramai tahun ini tetap masalah pertanian, pedesaan dan petani. Tapi yang berbeda dengan tahun-tahun yang lalu ialah, pertama, pemerintah Tiongkok mengumumkan sebuah dokumen yang bertema membangun desa baru sosialis; dan kedua, Perdana Menteri Wen Jiabao dalam laporan kerja pemerintah membicarakan lebih banyak tentang langkah mendukung pembangunan pertanian dan pedesaan dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Para wakil KRN dan MPPR juga beramai-ramai menyumbangkan usul mengenai pembangunan desa tipe baru. Di antaranya, sejumlah anggota MPPR mengemukakan salahsatu isi penting peningkatan pembangunan usaha umum desa ialah peningkatan pembangunan olahraga desa.

Perbedaan antara kota dan desa Tiongkok termanifestasi di berbagai bidang kehidupan sosial, olahraga juga sama halnya. Meskipun tenaga terampil olahraga yang top dalam jumlah besar berasal dari desa, tapi olahraga di pedesaan Tiongkok jauh kurang dinamis.

"Di bidang olahraga, desa relatif terbelakang dibandingkan dengan kota. Ini diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain kurang cukupnya instalasi dan biaya untuk olahraga di desa, kaum tani sangat sedikit mempunyai waktu luang untuk berolahraga dan taraf pengorganisasian tidak seperti kota."

Demikian kata anggota Komite Nasional MPPR Chen Yaobang yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertanian Tiongkok. Ia sekarang juga memangku jabatan sebagai Ketua Perhimpunan Olahraga Tani Tiongkok. Menurut perkiraan Perhimpunan Olahraga Tani Tiongkok, desa administrasi yang memiliki sebuah ke atas lapangan olahraga yang standar dan instalasi olahraga hanya merupakan tidak sampai seperlima jumlah total desa seluruh negeri dan desa-desa itu kebanyakan terpusat di daerah bagian timur Tiongkok yang ekonominya maju.

Akan tetapi, kaum tani Tiongkok yang rajin dan cerdas juga tahu mengatasi kesulitan lapangan dan kekurangan sarana. Chen Yaobang memperkenalkan, banyak desa bertolak dari keadaan setempat melakukan kegiatan olahraga dengan memadukan instalasi olahraga dan sarana produksi.

"Umpamanya, di Provinsi Hubei Tiongkok Selatan, banyak desa memadukan penggunaan lapangan bola basket dengan lapangan penjemuran, dan hasilnya sangat menonjol.'

Pada musim sibuk pertanian, lapangan itu dijadikan tempat menjemur padi-padian; sementara saat pekerjaan di ladang sedang senggang, lapangan itu digunakan untuk bermain bola basket. Dengan demikian, lapangan yang sederhana menjadi tempat terpadu untuk berproduksi dan berekreasi."

Menurut Chen Yaobang, biar bagaimana syarat lapangan dan sarananya, keadaan kegiatan olahraga di desa Tiongkok selama beberapa tahun ini adalah baik pada pokoknya. Kegiatan olahraga di satu pihak meningkatkan kondisi jasmani kaum tani, di lain pihak juga sangat berfaedah bagi memperkaya kehidupan spiritual kaum tani.

"Kini di desa ada suatu kesepahaman, olahraga adalah sangat penting bagi peningkatan kondisi jasmani kaum tani. Lebih-lebih di banyak tempat diselenggarakan kegiatan pertandingan yang berciri khas seperti main barongsai dan liangliong, lomba perahu naga dan tarik tambang, juga olahraga modern seperti pertandingan bola basket dan tenis meja, kegiatan-kegiatan itu sangat berguna untuk meningkatkan daya kohesi. Para warga desa sewajarnya memberikan semangat kepada pemain dari desanya sendiri sehingga membangkitkan perasaan secara kolektif untuk berjuang mengharumkan nama desa. Perasaan terhormat yang kolektif itu memainkan peranan untuk membangkitkan rasa cinta massa kepada desa dan kolektif. Kegiatan olahraga di desa paling gampang memungkinkan semua orang bersatu kompak."

Chen Yaobang berpendapat, selain meningkatkan daya kohesi kaum tani, olahraga juga dapat memurnikan suasana sosial desa.

" Begitu kaum tani lebih banyak ikut serta dalam kegiatan olahraga, mereka tidak akan melakukan hal yang menyeleweng. Di desa yang dinamis kegiatan olahraganya jarang ditemukan warganya berjudi atau melakukan hal yang tidak baik, karena minatnya telah beralih."

Memang cukup banyak manfaat untuk ikut serta dalam kegiatan olahraga. Untuk memungkinkan kegiatan olahraga dimeratakan di desa seluruh negeri, alokasi dana dan dukungan negara adalah sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, anggota MPPR Zhang Faqiang memprakarsai, bahwa di atas dasar keuangan pusat yang relatif kuat sekarang, alokasi dana di bidang pembangunan instalasi olahraga desa perlu diintensifkan. Ia juga mengetahui bahwa Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional tahun ini berencana mengucurkan dana 30 juta yuan RMB untuk pembangunan sarana olahraga desa. Ia juga mengusulkan Jawatan Umum Olahraga Negara menyisihkan sebagian uang dari Dana Kesejahteraan Umum Lotre untuk mendukung usaha olahraga desa.

Kucuran dana memang sangat penting, tapi kebijakan lebih penting lagi. Dalam merencanakan pekerjaan lima tahun ke depan, Pemerintah Tiongkok menunjukkan secara titik-berat peningkatan pembangunan infrastruktur desa dan pembangunan usaha umum pedesaan seperti pendidikan, kesehatan dan kebudayaan. Sedangkan, Zhang Faqiang dan belasan anggota MPPR lainnya mengajukan prakarsa bersama supaya ditambah isi 'olahraga' dalam pembangunan usaha umum desa.

"Kalau pemerintah dapat menerima prakarsa itu, pekerjaan itu adalah paling gampang dimulai dan paling mudah disaksikan oleh rakyat dalam pembangunan desa baru. Kalau kami dapat bertolak dari titik penerobosan itu, akan dicapai hasil yang relatif cepat."