Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-03-29 14:16:21    
Lagu "Hua Er" Tiongkok Barat Laut

cri

Para pendengar, selamat berjumpa kembali dalam Ruangan Serba-Serbi yang hadir ke ruangan anda setiap hari Rabo. Saya pengasuh ruangan ini, Lily. Dalam Ruangan Serba Serbi edisi kali ini, akan kita dengarkan bersama lagu Hua Er dari Tiongkok Barat Laut.

Saudara pendengar, di Tiongkok terdapat sejenis lagu rakyat kuno bernama "Hua Er" yang berarti bunga. Selama ratusan tahun yang lalu, lagu rakyat dataran tinggi yang berciri khas itu tersebar luas di daerah Tiongkok Barat Laut. Berhubung gaya lagu yang polos, irama yang merdu dan cerah, serta suasana pedesaan yang kental, Hua Er menduduki posisi khusus dalam taman lagu-lagu rakyat Tiongkok. Hua Er sebagai warisan budaya lisan yang sangat berharga dikenal sebagai Kitab Syair Tiongkok Barat Laut.

Kini, lagu rakyat Hua Er yang tersebar turun temurun tetap dinyanyikan oleh masyarakat etnis-etnis Hui, Han, Dongxiang, Sala, Bao'an, Tu, Tibet, Yugu dan lain-lain di propinsi-propinsi Gansu dan Qinghai, Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia serta Daerah Otonom Uigur Xinjiang dalam dialek setempat untuk mengutarakan perasaan mereka dalam penghidupan. Lagu Hua Er Yu Shao Nian, atau Bunga dan Anak Remaja, yang sudah sangat populer juga banyak dikenal di luar negeri.

Sebagai diketahui, Jalan Sutra merupakan nadi yang menghubungkan ekonomi, politik, kebudayaan dan pikiran antara Tiongkok dan negeri lain pada zaman kuno. Akan tetapi barangkali tidak banyak yang mengetahui bahwa Jalan Sutra juga merupakan sebuah jalan musik yang pernah melahirkan banyak lagu-lagu terkenal dalam sejarah.

Doktor Wu Yulin dari Fakultas Antropologi dan Ilmu Etnis Universitas Etnis Kedua Tiongkok Barat Laut mengatakan, lahir dan sebarnya lagu Hua Er di Tiongkok Barat Laut menyatakan bahwa lahir dan tersebarnya Hua Er di Tiongkok Barat Laut erat kaitannya dengan Jalan Sutra. Justru dengan menyusuri jalan kuno itu, Hua Er melintasi perbatasan tersebar di kalangan etnis Donggan (yakni etnis Hui di luar negeri) yang terletak di Kirgistan. Di daerah Kirgistan dan Daerah Otonom Uigur Xinjiang tersebar sebuah lagu Hua Er yang isi syairnya antara lain sebagai berikut:

Bertani di tanah negeri Rusia,

Tapi hati selalu mengenang kampung halaman diTiongkok tengah;

Pilu hati setiap ingat ibunda,

Air mata berlinang tak kunjung kering.

Nama Hua Er berasal dari kasih cinta. Sebagai suatu cara untuk menumpahkan perasaan, lagu rakyat itu sering digunakan oleh pemuda pemudi di dataran tinggi Tiongkok Barat Laut untuk menyampaikan rasa cinta kepada pacarnya. Dalam Hua Er, sang jejaka menyebut si gadis sebagai Hua Er yang berarti bunga, sedang si gadis menyebut jejaka sebagai Shao Nian yang berarti remaja. Lama kelamaan, sebutan itu menjadi nama jenis lagu rakyat tersebut.

Nama Hua Er dan Shao Nian atau bunga dan remaja yang sarat perasaan itu juga mencerminkan ciri pokok isi jenis lagu rakyat itu. Meski Hua Er terutama bertema kehidupan cinta, tapi cinta kasih sebagai bagian dari kehidupan rakyat , erat pula kaitannya dengan kehidupan sosial lainnya. Hua Er juga sebuah jendela kehidupan sosial yang memperlihatkan berbagai dimensi masyarakat.

Bagi masyarakat Tiongkok Barat Laut, Hua Er merupakan bentuk terbaik untuk mengutarakan perasaan senang, marah, sedih dan gembira. Baik jejaka yang sedang sibuk menggarap tanah, gadis yang memotong rumput, maupun pedagang yang merantau mencari hidup, tukang rakit di Sungai Kuning, pemburu atau penggembala semuanya adalah pencipta dan penyanyi Hua Er. Meski penghidupan mereka cukup berat, tapi perasaan yang tulus, watak yang mencintai kehidupan dan rasa damba akan cinta kasih mereka tidak pernah luntur oleh tekanan hidup. Hua Er adalah lagu yang bergema di hati sanubari rakyat dataran tinggi. Meskipun menjadikan cinta kasih sebagai tema isinya, tapi berbeda dengan lagu-lagu rakyat di daerah Tiongkok lainnya, Hua Er dalam irama dan bait-bait syairnya mengekspresikan semangat Tiongkok barat laut yang terang dan gamblang.

Doktor Wu Yulin mengatakan bahwa Hua Er tersebar luas terutama dengan dinyanyikan secara spontan oleh pribadi dalam penghidupan sehari-hari dan pesta nyanyi yang diikuti masyarakat luas secara berkala. "Pesta Hua Er" tradisional di sekitar propinsi-propinsi Gansu dan Qinghai berlangsung pada masa senggang pertanian antara bulan 5 dan 6 penanggalan Imlek dengan diikuti puluhan ribu orang dan berlangsung sampai lima atau enam hari. Biasanya Pesta Hua Er diadakan di gunung atau lembah yang indah pemandangannya. Masyarakat berbagai etnis bernyanyi sahut menyahut dalam pelukan alam raya yang hijau rindang. Dalam Pesta Hua Er itu, kelompok nyanyi etnis gado-gado juga sering tampil di panggung menyanyikan Hua Er dari siang hari sampai malam dalam bahasa mandarin.

Saudara pendengar, seiring dengan lenyapnya lagu Hua Er Yu Shao Nian yang merdu itu, selesai pula Ruangan Serba-Serbi untuk edisi minggu ini. Terima kasih atas perhatian anda, kita berjumpa kembali dalam ruangan yang sama minggu depan. Inilah penyiar anda Lily.