Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-04-03 13:54:36    
Tiongkok dan Rusia Perdalam Kerja Sama di Bidang Energi

cri

Beberapa tahun ini pertukaran dan kerja sama antara Tiongkok dan Rusia di bidang ekonomi dan perdagangan terus membaik, salah satu di antaranya yang menarik perhatian umum yalah kerja sama energi. Dalam kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin belum lama berselang, Tiongkok dan Rusia menandatangani beberapa persetujuan penting mengenai energi, yang menyediakan jaminan penting untuk mendorong kerja sama antara Tiongkok dan Rusia di bidang energi.

Di depan forum tingkat tinggi pertama industri dan perdagangan Tiongkok-Rusia yang digelar di Beijing pada awal bulan Maret lalu, Presiden Putin memaparkan isi utama persetujuan energi yang ditandatangani oleh Tiongkok dan Rusia: "Rusia memutuskan membangun pipa minyak mentah dari Siberia Timur sampai Samudera Pasifik. Perusahaan Transportasi Pipa Rusia dan Perusahaan Grup Minyak Bumi dan Gas Alam Nasional Tiongkok (CNPC) baru saja menandantangani protokol bersangkutan untuk meneliti kemungkinan membangun cabang Tiongkok pipa minyak mentah. Apabila proyek tersebut dapat terlaksana, akan menguntungkan penambahan suplai minyak mentah kepada Tiongkok. Bidang lain yang mempunyai prospek kerja sama yang cerah yalah kerja sama gas alam. Perusahaan Perseroan Terbatas Industri Gas Alam Rusia dan CNPC telah menandatangani dokumen bersangkutan. Kami sedang meneliti beberapa rancangan mengenai pemasangan pipa gas alam yang menyambung kedua negara. Salah satu di antaranya yalah pipa Siberia Barat, satunya lagi yalah pipa Siberia Timur."

Rusia menjual lebih dari 8 juta ton minyak mentah kepada Tiongkok melalui jalur kereta api, yang hanya merupakan bagian sangat kecil jumlah total minyak mentah yang diimpor oleh Tiongkok pada tahun lalu. Dewasa ini, energi Rusia terutama diekspor ke pasar Eropa, sedikit ke pasar Asia. Beberapa tahun terakhir ini, Tiongkok dan Rusia selalu menjajaki lebih banyak kerja sama di bidang energi, dan berkonsultasi untuk membangun pipa minyak bumi dari Rusia ke Tiongkok.

Berbicara tentang persetujuan kerja sama energi yang ditandatangani dalam kunjungan Presiden Rusia Putin ke Tiongkok, pakar Akademi Sosial dan Iptek Tiongkok untuk masalah Rusia, Li Jianmin menyatakan: "Tuntutan Tiongkok atas minyak bumi semakin besar seiring dengan perkembangan pesat ekonominya. Tiongkok perlu mengimpor minyak bumi karena kekurangan suplai minyak bumi dalam negerinya. Tapi Rusia kaya akan energi. Ditandatanganinya oleh Rusia dan Tiongkok persetujuan mengenai kerja sama antara kedua negara di bidang energi menunjukkan arah kerja sama antara kedua negara di bidang tersebut, kedua negara telah menempuh langkah hakiki."

Li Jianmin mengatakan, menurut persetujuan tersebut, setelah rampungnya pipa gas alam tersebut, gas alam yang diekspor dari Rusia ke Tiongkok akan mencapai 80 miliar meter kubik setiap tahun pada masa mendatang, yang merupakan separo lebih jumlah total gas alam yang diekspor Rusia ke Eropa dewasa ini.

Selain itu, catatan pembicaraan pembuktian investasi yang ditandatangani oleh CNPC dan perusahaan minyak bumi Rusia mengenai investasi cabang pipa minyak mentah dari Rusia ke Tiongkok juga memperoleh perhatian besar dan dukungan besar dari pemerintah kedua negara. Direktur Utama CNPC, Chen Geng yakin penuh mengenai perampungan pipa minyak bumi tersebut, dan bersedia mengadakan konsultasi aktif dengan pihak Rusia untuk bersama-sama mendorong pembangunan cabang pipa minyak bumi tersebut.

Selain persetujuan minyak bumi dan gas alam, Tiongkok dan Rusia menandatangani pula persetujuan prinsipal mengenai pembukaan perusahaan gabungan di kedua negara, kerja sama eksploitasi dan eksplorasi sumber minyak bumi di dalam wilayah Rusia dan kerja sama pemaduan pengolahan dan pemasaran minyak sulingan di dalam wilayah Tiongkok. Rusia setuju CNPC dan perusahaan minyak bumi Rusai bersama-sama mengeksplorasi sumber minyak bumi dan gas alam yang kaya di Rusia. Sementara itu, CNPC akan bersama perusahaan minyak bumi Rusia mendirikan perusahaan gabungan di Tiongkok untuk memasarkan minyak sulingan dan bensin serta minyak jadi lainnya.

Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, Ma Kai menyatakan, ditandatanganinya persetujuan tersebut sangat memperluas lingkup kerja sama antara Tiongkok dan Rusia di bidang energi.

Dikatakannya: "Kami sangat senang menyaksikan bahwa kerja sama antara perusahaan antara kedua negara di bidang minyak bumi dan gas alam telah diperluas sampai bidang-bidang eksploitasi, pengolahan dan pemasaran. Kecenderungan tersebut menandakan kerja sama antara Tiongkok dan Rusia di bidang energi sedang berkembang ke arah yang menyeluruh dan majemuk. Dilihat dari sudut jangka panjang, kerja sama antara Tiongkok dan Rusia di bidang energi seharusnya lebih luas dan lebih banyak caranya, dan didirikan kerja sama yang lebih stabil dan erat. Kedua negara boleh mengutamakan kerja sama di bidang minyak bumi, gas alam dan tenaga listrik, sekaligus menjajaki kerja sama lain di bidang-bidang batu bara, pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan penghematan energi supaya mengadakan kerja sama yang multi arah.

Dalam pidatonya di depan forum tingkat tinggi pertama industri dan perdagangan Tiongkok-Rusia yang digelar di Beijing pada awal bulan Maret lalu, Presiden Tiongkok Hu Jintao mengungkapkan bahwa Tiongkok dan Rusia telah menetapkan bidang penting kerja sama antara kedua pihak pada masa mendatang.

Dikatakannya: "Tiongkok dan Rusia seharusnya meningkatkan proporsi produk permesinan dan elektronik dalam perdagangan bilateral, dengan mantap memperluas skala perdagangan produk bersifat energi dan sumber daya; mengintensifkan investasi dua arah di bidang-bidang alat-alat elektronik rumah tangga, telekomunikasi, pembangunan prasarana serta eksploitasi dan pengolahan minyak bumi, gas alam, perhutanan dan pertambangan; mengembangkan kerja sama industri hasil iptek dan pertukaran tenaga trampil di bidang-bidang penerbangan dan antariksa, manufaktur permesinan, energi nuklir, bahan baru dan teknologi biografi."

Omzet perdagangan antara Tiongkok dan Rusia tahun 2005 mencatat 29,1 miliar dolar AS, naik 30% ke atas dibanding tahun sebelumnya. Presiden Hu Jintao menginstruksikan bahwa berdasarkan kecenderungan kuat perkembangan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Rusia, sepenuhnya dapat terwujud target yang ditetapkan oleh kedua negara mengenai volume perdagangan bilateral pada tahun 2010 mencapai 60 sampai 80 miliar dolar AS.