Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-04-10 13:18:10    
Li Denghai-Pengembangbiak Jenis Baru Jagung

cri

Li Denghai, seorang petani yang berusia 57 tahun, hitam mukanya, tampak jujur dan tulus hati. Dia mengabdikan dirinya pada penelitian atas pengembangbiakan jagung selama 30 tahun. Pada mulanya ia hanya tahu menanam jagung, kemudian mulai memikirkan bagaimana dengan sebaik-baiknya menanam jagung semata-mata, sampai pada akhirnya menciptakan rekor dunia produksi jagung setiap satuan areal. Dia mengatakan, maksudnya mengembangbiakkan jagung yalah supaya lebih banyak orang dapat lepas dari kelaparan, karena pada masa kekanak-kanakannya dia pernah mengalami periode Tiongkok yang sangat kekurangan bahan pangan.

Dikatakannya: "Sejak tahun 1972, di Tiongkok mulai dipopulerkan jagung hibrida dengan produksinya 3000 kilo per hektar, sedang sebelumnya produksi jagung biasa hanya 1500 kilo. kenaikan produksi satu kali lipat ini dijadikan pelajaran supaya kami mengenal potensi produksinya."

Untuk mengembangbiakkan jenis unggul jagung, Li Denghai dan sejumlah teknisi pertanian melakukan percobaan dengen jenis unggul jagung yang dikumpulkan dari seluruh negeri. Li Denghai sering bekerja berturut-turut 5 sampai 6 jam untuk sewaktu-waktu menyaksikan keadaan pertumbuhan jagung hibrida dengan maksud menemukan tubuh jagung yang cocok untuk mengembangbiakkan jenis hibrida. Pada tahun 1978, Li Denghai dan temannya mendirikan pangkalan percobaan di daerah pegunungan gundul di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan. Provinsi Hainan, yang terletak di daerah subtropis, merupakan satu-satunya daerah di daratan Tiongkok yang dapat menanam tanaman pertanian sepanjang tahun. Sejauh ini, mereka telah melakukan percobaan pengembangbiakan jenis jagung selama 28 tahun di tanah percobaan seluas belasan hektar di Hainan.

Hasil tercapai setelah berupaya keras. Sejauh ini, Li Denghai telah mengembangbiakkan hampir 100 jenis baru jagung. Pada bulan Oktober tahun 2005, jenis jagung tipe baru yang dikembangbiakkan oleh Li Denghai menciptakan rekor dunia dengan produksinya 21 ton per hektar.

Sosok Li Denghai tidak saja kelihatan di tanah jagung, tapi juga di pasar. Pada tahun 1992, dia mendirikan perusahaan swasta yang memadukan penelitian ilmiah, penyebarluasan teknik, produksi dan pemasaran. Setelah berhasil dipasarkan di pasar saham Tiongkok pada tahun 2005, kinerjanya melonjak terus. Dan luas tanaman jenis jagung yang dikembangbiakkan oleh perusahaannya telah mencapai sekitar 1/3 luas total di seluruh negeri.

Perusahaan Li Denghai memiliki kekuatan penelitian ilmiah yang sangat kuat, tapi masalah perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) merupakan masalah kunci yang terlempar di ambang matanya. Berbicara tentang hubungan antara perlindungan HaKI dengan substansi penelitian ilmiah swasta, Direktur Pusat Jagung Akademi Penelitian Pertanian Tiongkok, Profesor Zhang Shihuang mengatakan: "Produksi pertanian sangat terpencar, maka tekniknya sangat sulit dirahasiakan. Dengan latar belakang tersebut, apabila HaKI tidak dapat dilindungi, akan kehilangan investasi swasta. Akan tetapi apabila kehilangan investas swasta, negeri kami akan menghadapi kesulitan yang sangat besar dalam mengembangkan teknologi maju."

Serangkaian jenis jagung hibrida yang dikembangbiakkan oleh Li Denghai meraih hadiah pertama pembaruan iptek yang dianugerahkan oleh negara, dan memiliki hak paten negara, maka HaKInya dilindungi oleh hukum. Berbicara tentang jaminan hukum Tiongkok terhadap penelitian pengembangbiakan jenis tanaman, Li Denghai mengatakan: "Negeri kami telah mencapai kemajuan sangat besar dalam pelindungan HaKI daripada masa lalu. Untuk mengintensifkan perlindungan HaKI, Dewan Negara Tiongkok menyusun dan melaksanakan Peraturan Perlindungan Jenis Baru Tumbuh-tumbuhan pada tahun 1997. Tiongkok masuk Konvensi Perlindungan Jenis Baru Tumbuh-tumbuhan Sedunia pada bulan April tahun 1999, dan menyusun Undang-undang Bibit yang baru pada tahun 2000. maka, kami akan melindungi HaKI berdasarkan hukum."

Setelah dirinya berhasil, Li Denghai sebagai seorang petani juga sangat memperhatikan masalah penambahan pendapatan kaum petani. Berbicara tentang keuntungan yang didatangkan oleh jagung kepada kaum petani, Li Denghai mengatakan, perpanjangan rangkaian industri jagung merupakan masalah kunci, untuk menjadi kaya, harus memperluas idenya, jangan hanya terbelenggu pada sektor penanaman.

"Pengembangbiakan babi, ayam dan sapi perah serta makanan ternak tak terlepas dari jagung. Boleh dikatakan, segenap batang jagung berfungsi. Jagung merupakan juga bahan mentah industri dan bahan mentah penting energi. Banyak negara menjadikan alkohol yang diolah dari jagung sebagai tambahan bensin."

Li Denghai sekarang merupakan ilmuwan, pengelola perusahaan, dan juga seorang anggota Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok. Dia aktif menaruh perhatian pada perlindungan hak dan kepentingan kaum petani serta penegakan hukum dan pengawasan pertanian dan perkembangan pedesaan. Ddalam sidang grup Komite Tetap KRN Tiongkok yang dilangsungkan belum lama berselang untuk membahas Rancangan Undang-undang Keamanan Mutu Produk Pertanian, Li Denghai mengusulkan penegakan sistem pengusutan tanggungjawab hukum pada rantaian produksi dan pemasaran supaya dengan sungguh-sungguh melindungi kepentingan kaum petani.