Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-04-10 13:57:18    
Toko Roti dan Kue Korea Selatan di Beijing

cri

Baru-baru ini sebuah toko roti dan kue ala Perancis yang bernama Paris Baguette muncul di jalan perbelanjaan ramai distrik timur Kota Beijing. Toko roti dan kue yang logonya berwarna biru dan dihias lampu kuning itu menarik sorotan para pelintas yang melewatinya. Setiap roti atau kue segar keluar dari tungku, pramuniaga toko itu membunyikan bel dan melaporkan nama jenis roti dan kuenya.

Toko roti dan kue itu adalah salah satu toko cabang SPC, perusahaan makanan paling besar Korea Selatan di Beijing. Jay Mun, Manajer toko itu ganteng orangnya dan berasal dari Seoul.

Jay Mun yang hampir 4 tahun datang di Tiongkok mengatakan, ia bekerja di Tiongkok karena suatu perasaan akrab dengan Tiongkok telah tersimpandalam dirinya sejak masa anak-anak.

Ia mengatakan: "Sejak masa kecil saya gemar membaca novel Tiongkok, menonton film Tiongkok dan lama-kelamaan saya cinta akan Tiongkok. Setelah masuk universitas saya memilih belajar kejuruan bahasa Mandarin dan setelah tamat saya ingin mengembangkan usaha yang terkait dengan Tiongkok."

Jay Mun memberi tahu wartawan kami, hubungannya dengan Tiongkok itu berkat kakak perempuannya.Waktu ia masih kecil diajarkan kakak perempuannya sebuah lagu rakyat Tiongkok yang sangat indah. Justru karena lagu tersebut ia mendapat pujian tetangga dan sahabat ciliknya dan oleh karena itu rasa percaya dirinya sangat meningkat. Ia sampai sekarang masih ingat lagu tersebut.

" Sang matahari yang tenggelam di belakang gunung besok pagi akan terbit lagi, bunga-bunga yang layu dan rontok tetap mekar setelah setahun berputar, burung-burung indah terbang jauh dan masa mudaku juga terbang jauh tak terlihat seperti sang burung." Demikian kata-kata lagu rakyat itu.

Setelah lulus universitas, Jay Mun tahu bahwa Perusahaan SPC akan menujukan perkembangan strateginya ke Tiongkok, maka ia memilih bekerja di perusahaan itu. Tiga tahun yang lalu, perusahaan SPC mendirikan toko cabangnya yang pertama di Shanghai dan Jay Mun menjabat wakil manajernya.

Roti dan kue ala barat toko SPC sangat disukai warga Kota Shanghai dan kemudian SPC membuka lagi 8 toko cabangannya dalam tahun yang sama. Setelah itu SPC membuka lagi toko cabang di Kota Beijing dan Jay Mun bekerja di Beijing dan demikianlah mulail kehidupannya di Beijing.

Bagaimana memperluas pangsa pasar toko Paris Baguette, Jay Mun dan rekan-rekannya mempunyai gagasan mereka.

Jay Mun mengatakan: " Jumlah toko roti dan kue barat di Beijing sudah banyak, ini merupakan tantangan bagi kami. Kalau pengelolaan kami baik, saya percaya toko Paris Baguette pasti dapat menjadi suatu merek roti dan kue barat yang disambut baik."

Jenis roti dan kue yang digulirkannya setiap hari berjumlah sekitar 250 macam, baik yang disukai orang barat seperti roti pentung ala Perancis, maupun yang disukai warga Beijing misalnya roti yang dicampur sayur serta berbagai macam kue tar.

Sementara itu, disain toko Paris Baguette bergaya terbuka dengan ruang kerjanya diperlengkapi dinding kaca, sehingga seluruh proses pembuatan roti dan kue bisa terlihat sama sekali. Di samping itu di tokonya juga tersedia meja dan kursi untuk tamu-tamu yang singgah sebentar untuk minum kopi dan mencicipi kue-kue segarnya.

Karyawan toko Paris Baguette kira-kira 40 orang dan sebagian besar adalah warga Tiongkok. Jay Mun di mata karyawannya adalah seorang peramah. Seorang gadis warga Beijing karyawan toko itu menilai bosnya sebagai berikut:" Bos kami memperhatikan karyawannya. Kami yang bekerja di toko itu merasa senang karena hubungan satu sama lain harmonis."

Jay Mun bersama istri dan putranya yang berusia 2 tahun kini tinggal di kompleks perumahan Wangjing distrik timur Kota Beijing. Kompleks itu dihuni banyak warga Korea Selatan dan di sekitarnya juga terdapat tidak sedikit restoran ala Korea Selatan. Karena itu keluarga Jay Mun tidak merasa seperti hidup di luar negeri. Jay Mun tidak saja mempunyai banyak sahabat Tiongkok, tetapi taraf bahasa Mandarinnya juga terasa maju.

Ketika wawancara wartawan kami akan berakhir, Jay Mun mengatakan kepada wartawan dengan bahasa Mandarin.

" Saya berencana tinggal di Beijing dalam jangka panjang. Dengan demikian mengetahui Tiongkok dengan lebih mendalam dan menjalin persahabatan dengan lebih banyak warga Tiongkok dan menjadi warga Beijing asli. Di samping itu saya akan berupaya sedapat mungkin untuk mengusahakan toko Paris Baguette menjadi merek terkenal roti dan kue barat yang dapat dipercaya oleh pelanggan Beijing."

Jay Mun memberi tahu wartawan, perusahaan SPC tahun ini berencana membuka 6 buah toko cabang lagi dan kelak hari toko cabangnya akan diperluas ke lebih banyak kota Tiongkok.