Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-04-24 14:17:41    
Proyek "Kolam Simpan Air Ibu" di Tiongkok Barat Laut

cri

Dengan mudah mendapatkan air untuk keperluan hidup bagi sebagian besar penduduk merupakan hal yang amat wajar. Akan tetapi di daerah kekeringan bagian barat Tiongkok, kekurangan serius air sudah mengancam kesehatan dan eksistensi petani setempat khususnya wanita dan anak-anak. Sejak tahun 2000, sebuah proyek air minum yang disponsori bersama oleh Gabungan Wanita Seluruh Tiongkok dan Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok dibangkitkan di pedesaan bagian barat Tiongkok. Proyek yang dinamakan "Kolam Simpan Air Ibu" itu sampai sekarang sudah membantu 1,1 juta penduduk mengatasi kesulitan air minum. Kini proyek tersebut tengah berkembang secara lebih luas. Dalam acara kali ini kami ceritakan proyek " Kolam Simpan Air Ibu" tersebut.

Saudara pendengar, Tiongkok adalah negara yang relatif serius kekurangan air dan salah satu dari 13 daerah yang penggunaan air per kapitanya paling sedikit di dunia, sedangkan kondisi itu di daerah bagian barat laut Tiongkok lebih parah lagi. Jumlah penggunaan air per kapita di dunia adalah 7,900 meter kubik, sedangkan di daerah kekeringan bagian barat laut Tiongkok belum sampai 110 meter kubik dan jumlah penduduk yang terancam serius oleh kekurangan air mencapai 3 juta orang.

Tempat terdengarnya suara angin bertiup itu berlokasi di Kecamatan Wanglejin Kabupaten Yanchi Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, salah satu daerah yang paling kekurangan air di Tiongkok. Sejak tahun 2000 di daerah itu hanya 4 sampai 5 kali turun hujan. Akibat kemarau bertahun-tahun di daerah itu, tanahnya merekah dan tanaman di ladang yang sebenarnya dapat tumbuh sampai setinggi orang kini hanya belasan sentimeter. Kolam simpan air di seluruh desa sudah kering semua dan kolam-kolam yang dibangun dulu kini juga sudah tak berfungsi.

Akibat kekurangan air, gadis cilik Li Taotao yang baru berusia 11 tahun di desa itu sudah mengalami hidup menderita.

.Karena tanaman keluarganya sebutir pun tidak ada yang bisa dipanen, ayah Taotao terpaksa menjadi buruh kasar di luar tempat untuk menghidupi seluruh keluarga. Setiap hari Taotao bersama ibunya yang tunarungu mengambil air ke suatu sumur air asin di luar desa dan stiap kali harus berjalan paling sedikit 3 jam. Oleh karena itu air menjadi ingatan pahit di benak gadis cilik itu. Dengan sedih gadis itu mengatakan dengan tersedu-sedu: "Kekeringan mengakibatkan hidup kami sangat sengsara. Air minum dan makanan semua tidak ada."

Di Kabupaten Dongxiang Provinsi Gansu Ningxia, kondisi kekurangan air lebih parah daripada tempat gadis itu berada. Karena kabupaten itu berlokasi di daerah pegunungan, warga desanya harus mengangkut air minum dengan menempuh jalan pegunungan sepanjang belasan kilometer.

Wakil Sekretaris Jenderal Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok Qin Guoying menceritakan suatu pengalamannya waktu berkunjung di kabupaten itu.

" Selama kunjungan di kabupaten itu, saya singgah di suatu keluarga petani dan tuan rumah itu memberikan air minum untuk saya. Ketika itu anaknya yang melihat ada air minum ingin minum juga dan kurang hati-hati menyenggol cangkir itu sehingga airnya tumpah. Ibunya yang marah memukuli anaknya, tetapi anak itu naik ke meja menghirup air. Pemandangan itu sungguh membuat saya merasa sedih dalam hati."

Akan tetapi sekarang warga desa itu sudah tidak perlu lagi mengangkut air. Tahun 2001 Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok membantu desa itu membangun 203 buah kolam simpan air dan menyelesaikan masalah air keperluan hidup sebagian warga desa itu.

Seorang warga desa itu bernama Wang Jianli menceritakan, dulu mereka mandi dan cuci pakaian sekali sebulan, sekarang bisa mandi setiap hari. Suaminya sekarang bebas dari pengangkutan air setiap hari dan mencari uang di luar kampungnya.

Pada tahun 2000, Gabungan Wanita Seluruh Tiongkok dan Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok bersama-sama mengumpulkan sumbangan uang sebanyak 100 juta Yuan Renminbi untuk mendirikan " Yayasan Khusus Kolam Simpan Air Ibu Kasih Sayang" dan Proyek "Kolam Simpan Air Ibu" itu mulai dilaksanakan.

Apa yang disebut kolam simpan air ibu adalah sebuah kolam yang digali dibawah tanah sebesar 20 sampai 30 meter kubik dan kemudian dindingnya disemen. Di luar kolam itu dibuat lantai semen seluas puluhan meter persegi yang miring ke arah kolam, sehingga air bisa mengalir ke dalam kolam ketika hujan. Mulut kolam itu sangat kecil, sehingga air simpanan tidak mudah menguap. Sekalipun kolam itu sederhana, tetapi adalah suatu cara yang ekonomis dan praktis untuk memanfaatkan dengan efektif sumber air di daerah kekurangan air serius.

Sebuah kolam simpan air 30 meter kubik dapat menjamin air minum keluarga 3 sampai 5 orang dan ternaknya untuk satu tahun. Sekarang daerah-daerah yang mendapat keuntungan dari proyek itu ialah Shanxi, Gansu, Ningxia, Qinghai, Mongolia Dalam, Sichuan dan sejumlah provinsi dan kota lainnya. Jumlah kolam simpan air yang hakekatnya penampung air hujan, tercatat ratusan ribu dan proyek pensuplai air ukuran kecil mencapai seribu lebih.

Wakil Ketua Gabungan Wanita Seluruh Tiongkok Mo Wenxiu dengan terkesan mengatakan: "Setelah proyek itu dilaksanakan, kondisi spiritual dan hidup massa rakyat di daerah kekurangan air mengalami perubahan. Dalam masa lampau, penduduk setempat belasan hari tidak cuci muka dan kini mereka memperhatikan kebersihan. Selain itu tingkat penyakit wanita di daerah-daerah itu dulu juga tinggi dan lingkungan sekitar perumahan buruk, kini kesemua itu diperbaiki."

Ia mengatakan pula, uang yang dialokasi " Yayasan Khusus Kolam Simpan Air Ibu" untuk setiap kolam berjumlah seribu Yuan Renminbi, bagian selebihnya diberikan pemerintah setempat, dan petani setempat menyumbangkan tenaga kerja.

Mulai tahun ini, pelaksanaan proyek " kolam simpan air ibu" itu memasuki tahap lanjutan, yaitu menjamin kesehatan dan keamanan air minum.

Ketua Pusat Perbaikan Air Minum Desa Pusat Pengontrolan Penyakit Tiongkok Tao Yong mengatakan: "Gejala-gejala penularan penyakit karena air minum dan menjadi miskin karena sakit sering terjadi di daerah miskin Tiongkok. Jumlah dana yang diberikan Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok sekalipun sangat kecil, tetapi artinya sangat besar. Investasi untuk perbaikan air minum di desa itu akan mendatangkan hasil guna dalam bidang-bidang kesehatan, ekonomi dan sosial."

Proyek " Kolam Simpan Air Ibu" masih berjalan terus dan membawa lebih banyak kesejahteraan bagi wanita dan anak-anak di daerah kekeringan bagian barat dan daerah tidak aman air minumnya di Tiongkok. Baru-baru ini wartawan kami mendapat informasi dari Yayasan Pembangunan Wanita Tiongkok, sekarang masalah besar yang dihadapi proyek " Kolam Simpan Air Ibu" itu adalah bagaimana menjamin tak terputusnya sumber dana karena kini dana yang dikumpulkan sudah minim.