Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-02 14:36:10    
Pengobatan Sindrom Lelah Kronis

cri

Dalam Ruangan Kesehatan edisi ini akan kami bicarakan pengetahuan mengenai sindrom lelah kronis.

Sindrom Lelah Kronis merupakan semacam penyakit yang baru dikenal oleh kedokteran modern. Gejalanya terutama termanifestasi sebagai berikut, lemas dan letih, insomnia dan banyak mimpi, denging telinga dan sering lupa, pegel pinggang, rambut rontok serta memutihnya lebih awal kumis, jenggot dan rambut. Gejala-gejala tersebut kambuh berulang-ulang selama lebih enam bulan, dan tidak dapat dihilangkan biarpun istirahat sepenuhnya.

Hasil survei terhadap sindrom tersebut di 10 kota besar Tiongkok menunjukkan, tingkat kejangkitan sindrom lelah kronis di antara 10 hingga 20 persen, dan kelompok kerah putih merupakan 'kelompok rawan' sindrom lelah kronis.

Berdasarkan survei tersebut, kelompok pengidap sindrom tesebut memperlihatkan tiga ciri sebagai berikut: Pertama, tingkat kejangkitannya tinggi mencapai 25,6 persen. Kedua, 'penderitanya' terpusat pada karyawan yang bergerak di bidang-bidang IT, riset ilmiah, moneter, media pers, pegawai negeri, iklan dan supir taxi. Sedangkan tingkat kejangkitan di kalangan karyawan perusahaan mencapai 50 persen lebih. Ketiga, masa sakitnya panjang, kebanyakan penderita mengidap penyakit itu lebih dari satu setengah tahun, sekitar 30 persen di antaranya selalu merasa lelah kurang lebih 5 tahun .

Sering merasa sangat letih merupakan kondisi sub-healthy yang tipikal. Apa yang disebut sub-healthy merujuk kepada sejumlah perubahan fungsi patologis non-organik, juga disebut kondisi ketiga atau' kondisi kelabu'. Ini merupakan tahap peralihan dari kondisi sehat ke kondisi sakit, tidak menjadikan penyakit baik di badan maupun psikologi, tapi secara subyektif terasa adanya banyak gangguan baik secara lahiriah maupun psikologis.

Irama kerja dan hidup yang tegang, akan melelahkan badan maupun otak. Kelelahan merupakan semacam reaksi peringatan dini secara fisiologi dan mengingatkan orang harus beristirahat. Letih karena bekerja atau latihan jasmani berkelebihan dalam waktu pendek, dapat cepat pulih setelah beristirahat, sebaliknya bekerja yang berkelebihan dalam jangka panjang, ditambah tidak dapat beristirahat dengan baik di malam hari, akan menimbulkan akumulasi letih yang berkelebihan.

Letih yang berkelebihan dapat merugikan kesehatan badan, merupakan 'pengeluaran berkelebihan' terhadap kesehatan, kalau hal itu berlangsung dalam jangka panjang, pasti memicu penyakit. Mengatur dengan sebaik-baiknya pekerjaan dan kehidupan, serta membagi dengan baik waktu untuk kerja dan istirahat, dibarengi dengan latihan jasmani secara berencana, dapat meningkatkan ketahanan terhadap keletihan dan menghindar terjadinya keadaan sub-healthy.

'Ramalan cuaca' sindrom lelah kronis.

Sindrom tersebut adalah sangat umum, ini merujuk kepada gangguan pada jasmani dan rohani seseorang sebagai akibat keletihan yang keterlaluan. Dari segi fisiologi, para penderita pertama-tama merasa mudah letih, tidak seperti sebelumnya penuh semangat, setiap pagi ingin bermalas-malas di tempat tidur dan malas masuk kerja, setelah lepas kerja di senja hari juga ingin cepat-cepat pulang ke rumah dan tak mau kerja lembur.

Selanjutnya, selalu merasa daya ingatnya menurun, ditambah sulit berkonsentrasi, sehingga sulit menangkap pembicaraan orang lain. Lambat laun akan berubah menjadi seorang yang mudah jengkel dan sensitif. Suara buka pintu yang amat ringan atau ngeong kucing dari kejauhan pun dapat menjengkelkan hatinya, bahkan naik pitam. Karena terlalu sensitif, tidak sabar dan suka naik pitam, orang-orang yang semula dekat dengannya akan berangsur-angsur menjauhinya, sehingga lingkungan pergaulannya menjadi semakin sempit. .

Dari segi kondisi badan akan muncul serangkaian gejala seperti radang tenggorokan, demam rendah dan pening kepala, tapi tidak ditemukan adanya permasalahan apa pun setelah diadakan pemeriksaan badan. Sindrom lelah kronis kerap muncul di kalangan pemuda dan orang setengah baya, kadang kala juga dapat ditemukan di kalangan siswa sekolah menengah. Sudah tentu sebabnya tak lain tak bukan adalah terlalu beratnya tekanan kerja atau belajar yang dihadapinya dalam waktu panjang dan tidak dapat mengatur dengan baik waktu untuk beristirahat atau bersantai di tengah-tengah kesibukan. Sindrom tersebut yang ringan dapat merugikan kesehatan fisik maupun mental, efisiensi kerja dan belajar serta pergaulan, sedang yang berat dapat mengakibatkan mati mendadak.

Kalau terdapat gejala sebagai berikut, perlu diperhatikan. Misalnya, sekujur badan terasa lemas, mudah letih, pikirannya tidak jernih, tidak dapat berkonsentrasi, pening kepala, nyeri di muka, mata merasa penat, daya lihat menurun, sumbar hidung dan pusing kepala, pandangan menjadi gelap ketika mendadak berdiri, kupingnya berdenging, merasa ada sesuatu dalam tenggorokan, merasa perut bagian atas kurang enak, leher dan pundak merasa kaku, merasa tidak enak ketika bangun tidur, mutu tidur tidak baik, tangan dan kaki dingin, telapak tangan merasa lengket, sembelit, nafas pendek, kaki dan tangan apatis, mudah mabuk kendaraan, serta mudah gelisah dan bingung.

Bagaimana mengatasi sindrom lelah kronis.

Sindrom tersebut merupakan semacam penyakit yang serius, dan penyakit tersebut tak dapat disembuhkan hanya dengan bergantung pada istirahat dan latihan jasmani semata-mata, tapi harus dibarengi dengan terapi obat-obatan. Dalam hal ini cara pengobatan tradisional Tiongkok dapat mendatangkan hasil yang cukup baik. Menurut ilmu kedokteran tradisional Tiongkok, sindrom tersebut diakibatkan oleh lemah hati dan ginjal, maka dalam pengobatannya diutamakan pada penguatan organ-organ tersebut.

Pakar memperingatkan, untuk menghindar terserangnya sindrom tersebut terutama harus mementingkan pencegahannya, pertama, harus memperhatikan kesehatan badan dan menyayangi diri sendiri. Setelah sibuk bekerja satu hari, harus meluangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai, misalnya mendengarkan musik, menonton televisi, latihan jasmani dan kegiatan relaks lainnya.

Ini berarti bukan hanya badan perlu beristirahat, jiwa pun perlu beristirahat, sedikitnya setengah jam setiap harinya atau setengah hari setiap pekan. Selain itu, mutu tidur juga sangat penting. Kedua, memperlakukan dengan tepat hubungan antara belajar, bekerja, kehidupan, uang dan nama dengan kesehatan mental dan fisik, hanya dengan demikian baru dapat menyayangi diri sendiri dan keluarga. Ketiga atau terakhir, harus cepat-cepat periksa ke dokter atau psikiater bila merasa dirinya kurang beres dan berobat menurut nasihat dokter.

Istirahat bukan berarti tidur.

Istirahat merupakan cara terbaik menghilangkan letih, tapi istirahat bukan berarti tidur, tidur terlalu lama atau tidak luntang lantung, malah akan menurunkan metabolisme badan, mengakibatkan daya gerak badan menurun lebih lanjut, sehingga semakin merasa letih.

Konsep istirahat mencakup manifestasi yang luas, termasuk membuat relaks dan pengaturan layak jasmani dan rohani. Untuk itu, dianjurkan banyak berolahraga untuk meningkatkan stamina, ini adalah cara yang positif untuk menjaga kesehatan badan. Sekali-kali jangan mengundurkan diri dari pos pekerjaannya atau berlibur panjang karena dirinya mengidap sindrom lelah kronis, sebab hidup yang terlalu santai dan luntang lantung malah akan lebih mengacaukan keserasian antara jasmani dan rohani.