Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-06 14:12:37    
Taman Macan

cri

 

Macan adalah salah satu spesies binatang yang terancam punah di dunia. Dibanding dengan jenis macan lainnya, Macan Tiongkok Timur Laut yang berhabitat di daerah sekitar Gunung Xiang'an Besar dan Kecil serta Gunung Changbai, Tiongkok timur laut besar badannya, ganas sifatnya dan cerah warna kulitnya, dikenal sebagai raja macan. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke kampung halaman Macan Tiongkok Timur Laut untuk melihat-lihat Taman Hutan Macan Tiongkok Timur Laut, menyaksikan dari dekat kehidupan nyata para raja macan itu.

Taman Hutan Macan Tiongkok Timur Laut terletak di sebelah utara Harbin, ibukota Provinsi Heilongjiang, di mana dipelihara lebih dari 400 ekor macan Tiongkok Timur Laut, merupakan basis kelompok macan tersebut yang terbesar di dunia. Di taman hutan seluas tiga hektar itu tampak kawanan macan sedang berjalan-jalan dengan santai di hutan atau di pinggir kolam, ada pula yang asyik berjemuran matahari.

Macan dalam taman itu dibagi dalam 8 wilayah menurut usianya. Petugas taman itu, Du Minxian mengatakan bahwa ia sudah belasan tahun bekerja di taman ini. Pekerjaan sehari-hari di sini ialah berpatroli di taman dengan mobil jeep, memberi makan untuk macan dan mengasuh anak-anak macan. Ia kenal setiap macan di dalam taman ini. Setiap macan diberi kode nomor dan nama. Dikatakannya,"Macan bisa dikenal dari raut mukanya, di atas alisnya ada dua lingkaran putih, di dalam lingkaran itu ada alis dan kembangan, dan kembangan itulah yang menjadi tanda untuk mengenalnya. Selain itu, kita harus melihat gaya berjalannya, masing-masing mempunyai gayanya sendiri, ada yang ekornya melengkung ke atas, ada yang ekornya tegak lurus, ada yang ekornya ke kiri atau ke kanan."

Sementara kami sedang berbicara, mobil telah memasuki daerah pusat kegiatan macan dan sekitar 20 ekor macan serta merta mengerumuni kami. Mobil yang kami tumpangi adalah mobil khusus untuk memberi makanan kepada macan. Dari jauh macan yang pintar sudah bisa mengenal bunyi jeep kami. Kata Du Minxian, sering ada macan melompat ke atap mobil minta diberi makan. Dikatakannya,"Macan sudah naik ke atap mobil dan ekornya menyapu kaca depan mobil." Demikian kata Du Minxian dan ditambahkan bahwa macan yang berada di atap mobil tidak mau turun karena khawatir ayamnya direbut macan lain, ayam disantap di atas mobil."

Cara mengumpan macan ialah langsung melempar daging atau ayam kepada macan. Kalau umpannya adalah binatang besar seperti sapi atau kambing, akan dilempar keluar dari belakang mobil dan macan akan berebutan menerkam mangsanya. Dari jendela mobil, kami menyaksikan seekor macan berhasil merebut seekor ayam hutan dan sedang mencabut bulu ayam dengan mulutnya, seraya unjuk gigi kepada teman-temannya. Untuk melindungi sifat liar macan, taman hutan macan telah menciptakan lingkungan hidup yang mirip seperti lingkungan alam liar. Makanan diberikan secara tidak berkala, malah sering tidak diberi makan. Macan di taman ini kini dalam batas-batas besar sudah pulih sifat liarnya, untuk menaklukkan seeor sapi diperlukan waktu tidak sampai 30 detik.

"Macan Tiongkok Timur Laut tergolong binatang terancam punah. Cara penangkaran jenis macan tersebut di taman hutan ini bertujuan agar sifat liar macan tidak mengalami degradasi. Selain itu, kami juga menyediakan kesempatan kepada wisatawan untuk melihat dari dekat binatang tersebut." Kata Du Minxian.

Menurut perkiraan para ilmuwan, jumlah macan Tiongkok Timur Laut liar di dunia dewasa ini tidak sampai 5.00 ekor. Taman Hutan Liar Macan mempunyai tugas penting lain yakni melakukan penelitian ilmiah terhadap macan Tiongkok Timur Laut dan melatihnya supaya bisa menyesuaikan diri dengan medan liar, agar secepatnya macan-macan di taman itu bisa dilepas ke alam liar. Direktur utama taman tersebut, Wang Ligang mengatakan,"Azas mendirikan Taman Hutan Macan Tiongkok Timur Laut ini adalah untuk kebutuhan pariwisata, tapi yang lebih penting ialah untuk memulihkan sifat liar macan. Di taman ini tidak ada pertunjukan sirkus. Yang dapat disaksikan di sini ialah bagaimana binatang tersebut melewatkan musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang terik dalam lingkungan medan liar."