Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-10 14:10:51    
Luoyang

cri

Luoyang, kota kuno yang terletak di Provinsi Henan, Tiongkok tengah adalah salah satu tempat kelahiran peradaban Tiongkok. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke kota Luoyang untuk menyaksikan Goa Batu Longmen yang bersejarah 1500 tahun dan bunga peony yang harum dan cantik.

Goa Batu Longmen terletak 13 km sebelah selatan Kota Luoyang. Di sini dua gunung berhadap-hadapan dan di tengahnya ada sebuah sungai yakni Sungai Yihe mengalir perlahan-lahan, pemandangan di sini cukup menarik. Berhubung tempat ini tepat menghadap pintu gerbang istana kaisar, dan kaisar Tiongkok diibaratkan sebagai naga, maka tempat ini dinamakan Longmen atau pintu naga. Di tebing kedua gunung sepanjang satu km di Longmen tersebar lebih 2.300 goa batu, di dalamnya terdapat lebih dari 100.000 patung Buddha yang sangat indah, buah tangan tukang Tiongkok pada zaman kuno. Barangkali anda ingin bertanya, siapa yang membuat patung-patung itu dan apa tujuannya?

Bahwasanya pada akhir abad ke-5 Masehi, kaisar Dinasti Wei Utara menganut agama Buddha. Ketika itu orang menganggap semakin banyak orang membuat patung Buddha, akan lebih banyak pula imbalan yang diberikan oleh Buddha, maka kaisar Wei Utara memutuskan untuk menggali goa secara besar-besaran dan membuat patung Buddha di dalamnya. Longmen dipilih sebagai tempat untuk itu karena mutu batu di sini sangat bagus, dan tidak mudah mengalami korosi.

Goa Batu Longmen selesai dibangun seperti yang ada sekarang ini setelah melalui pembangunan selama lebih dari 400 tahun, mengalami dua masa yang paling jaya yakni Dinasti Wei Utara antara abad ke-4 dan abad ke-6 Masehi serta Dinasti Tang antara abad ke-7 dan abad ke-10 Masehi. Goa batu yang digali pada dua dinasti itu menempati 90 persen lebih dari yang ada sekarang ini.

Untuk membedakan gaya pematungan Dinasti Wei Utara dan Dinasti Tang, kita terlebih dulu harus mengunjungi Goa Bingyang yang terdiri dari sebuah goa besar dan dua goa kecil, yang mulai digali sejak Dinasti Wei Utara, dengan menggunakan waktu 24 tahun, merupakan goa yang paling lama penggaliannya di antara goa-goa di Longmen. Berhubung terjadi kudeta dalam istana, hanya satu dari ketiga goa itu diselesaikan penggaliannya pada masa Wei Utara, sedang kedua goa lainnya baru selesai digali pada Dinasti Tang. Petugas Goa Batu Longmen, Yang Ting mengatakan,"Buddha utama yang dihormat di goa ini adalah Sakyamuni. Patung Sakyamuni di goa ini tampak kurus mukanya, leher dan potongan badannya agak panjang, mencerminkah gaya pematungan masa Dinasti Wei Utara yang menganggap orang kurus lebih cakap. Namun, patung-patung yang ada di kedua goa di sebelah utara dan selatan tampak lebih montok, gaya yang disenangi pada Dinasti Tang, berbeda dengan patung buatan Dinasti Wei Utara yang kurus semampai. Gaya yang berbeda dari dua dinasti itu terekspresi sepenuhnya di Goa Batu Longmen.

Tidak jauh dari Goa Bingyang adalah Goa Wanfo yang terkenal dari Dinasti Tang. Dinamakan Goa Wanfo atau sepuluh ribu Buddha karena di dinding sebelah selatan dan utara goa itu terdapat 15.000 patung Buddha dalam ukuran kecil, yang paling kecil hanya setinggi 4 sentimeter. Patung-patung Buddha yang begitu banyak dalam goa menciptakan suasana keramat. Menurut catatan sejarah, Goa Wanfo adalah satu-satunya goa batu yang penggaliannya dipimpin oleh seorang wanita.

Di sebelah selatan Goa Wanfo adalah Kuil Fengxian yang terkenal. Kuil itu cukup luas, di dalamnya terdapat sebuah patung Buddha setinggi 17 meter, mimik patung Buddha itu sangat hidup, dianggap sebagai patung Buddha yang paling indah sepanjang sejarah goa batu di Tiongkok, bahkan disebut sebagai "Monalisa di Timur" oleh orang Barat. Kata Yang Ting, yang paling indah dari muka patung Buddha itu adalah kedua matanya yang bersenyum. Dikatakannya?"Mata patung diukir dengan cara ukir lekuk, bola mata terbuat dari kaca warna hitam, maka tampak sangat bersemangat. Ketika kita mendongak menatap wajah Buddha, pandangan kita dan Sang Buddha akan bertemu di satu garis lurus sehingga terjadi komunikasi antara manusia dan dewa. Inilah alam tertinggi seni pahat patung, dengan perkataan lain agar Sang Buddha selamanya memperhatikan masyarakat luas di bawahnya."

Ada orang mengatakan, di Goa Batu Longmen, kalau setiap patung Buddha ditatap dua detik, maka dibutuhkan waktu tiga hari tiga malam untuk melihat semua patung Buddha di goa batu itu. Tahun 2000, Goa Batu Longmen tercantum dalam Daftar Warisan Budaya Dunia sebagai sebuah museum besar seni ukiran batu. Profesor Ma Shichang, seorang geolog dari Universitas Peking mengatakan, nilai Goa Batu Longmen terletak tidak saja karena ia telah memperlihatkan seni patung yang paling ungggul dan paling besasr di Tiongkok, tapi juga karena ia telah memelihara peradaban yang sudah lenyap antara abad ke-5 dan abad ke-10 Masehi.

Dikatakan oleh Prefesor Ma, peninggalan di dalam Goa Batu Longmen mengekspresikan konotasi agama, sejarah, ekonomi, kesenian dan kebudayaan. Dicantumkannya goa batu itu dalam daftar warisan budaya dunia merupakan pengukuhan atas nilai yang terkandung di dalamnya.

Kalau Anda berkunjung ke Goa Batu Longmen pada musim semi, Anda dapat sekalian mengunjungi Festival Bunga Azalea yang terkenal di kota Luoyang. Antara April dan Mei setiap tahun adalah musim bunga azalea mekar di kota Luoyang, maka festival bunga azalea diselenggarakan pada waktu itu untuk menyambut kedatangan para tamu yang gemar jenis bunga tersebut. Wakil Wali Kota Luoyang, Guo Chongbing mengatakan, sudah seribu tahun kota Luoyang menanam bunga azalea yang mewakili kemakmuran dan keanggunan, serta merupakan kebanggaan kota tersebut.

Guo Chongbin mengatakan, semua jenis bunga azalea di dunia ada di kota Luoyang. Kini, jenis bunga tersebut di Luoyang sudah mencapai 970 lebih, dan taman azalea hias di kota ini luasnya mencapai 2.000 hektar.

Pada musim bunga azalea, seluruh kota Luoyang merupakan lautan bunga tersebut. Di sini dapat kita jumpai azalea warna merah jambu, kuning, putih dan lain-lain, bahkan ada yang berwarna hitam, hijau dan biru yang sangat langka.