Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-15 12:42:22    
UE Kembali Tempuh Upaya Diplomatik dalam Penyelesaian Masalah Nuklir Iran

cri

Uni Eropa hari ini mengadakan pertemuan menteri luar negeri di Brussel sebagai persiapan KTT Uni Eropa Juni mendatang. Dalam pertemuan itu para peserta akan menyelaraskan pendirian antara satu sama lain mengenai paket konsep baru tentang penyelesaian masalah nuklir Iran yang dirumus oleh Inggris, Perancis dan Jerman. Itulah sebabnya pertemuan itu mengundang perhatian dunia.

Tanggal 8 bulan ini, lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan Jerman gagal mencapai kebulatan mengenai rancangan resolusi Inggris dan Perancis yang mengancam mengambil tindakan keras terhadap Iran. Setelah itu Amerika menyatakan, Uni Eropa akan kembali menempuh upaya diplomati untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran, dan akan mengemukakan paket konsep tentang penyelesaian masalah nuklir Iran dalam waktu satu sampai dua minggu mendatang. Para meteri luar negeri dari 6 negara Uni Eropa akan mengadakan pertemuan lagi di London Jumat pekan ini mengenai masalah nuklir Iran. Dengan latar belakang tersebut, hasil konsultasi dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa kali ini akan semakin menarih perhatian dunia.

Akan tetapi, para analis Barat menunjukkan, isi kunci dalam konsep baru Uni Eropa sebenarnya adalah duplikat konsep lama yang ditolak Iran Agustus tahun lalu dengan prinsip pokoknya tidak berubah, yaitu Iran harus melepaskan program nuklir, suatu tuntutan yang selalu ditolak oleh Iran.

Kenyataannya memang begitu. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang baru saja mengakhiri KTT Grup 8 Negara Berkembang Islam di Indonesia dalam pidatonya kemarin melalui stasion TV nasional Iran menekankan, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai adalah hak Iran yang dilindungi Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nulir, Iran sekali-kali tidak akan menerima usul apa pun Uni Eropa yang menghendaki Iran menghentikan kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai. Ahmadinejad mengecam Uni Eropa tetap hidup dalam dunia kolonialisme, dan apa yang disebut tawarannya yang menguntungkan Iran sebenarnya dimaksudkan untuk merampas hak Iran.

Uni Eropa dan Iran sebelumnya telah mengadakan perundingan dalam jangka panjang mengenai masalah nuklir, tapi masalah ini pada akhirnya terjerumus dalam kancah krisis setelah Iran menghidupkan kembali kegiatan pengayaan uranium, dan perundingan antara kedua pihak pun terputus akibat tindakan Iran tersebut. Belakangan ini, masalah nuklir Iran tidak mereda malah meningkat lagi. Menghadapi sikap Iran yang tidak mau berkompromi, Uni Eropa pun bersikap semakin keras, dan pendiriannya juga terus mendekati AS. Akan tetapi, berkat upaya Tiongkok dan Rusia, Uni Eropa akhirnya mengambil keputusan untuk kembali menempuh upaya diplomatik dalam penyelesaian masalah nulir Iran, sedang Amerika juga mengubah sikapnya untuk mendukung upaya diplomatik Uni Eropa, dengan harapan Uni Eropa dapat selekasnya mengajukan paket konsep baru untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. Sebelum dikemukakannya konsep baru itu, AS dan Uni Eropa akan menghentikan untuk sementara upaya mendorong Dewan Keamanan meluluskan reolsusi berhaluan keras mengenai masalah nuklir Iran.

Pendirian tentang penyelesaian masalah nuklir Iran melalui saluran diplomatik juga mendapat dukungan luas masyarakat internasional. Sekjen PBB Kofi Annan Jumat lalu dalam KTT Uni Eropa-Amerika Latin di Wina menyerukan AS dan Uni Eropa agar bersama-sama mengadakan perundingan langsung dengan Iran, dan berpendapat bahwa hanya perundingan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. KTT Grup 8 Negara Berkembang Islam yang baru berakhir di Indonesia mencapai kesepakatan mengenai pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai. Presiden Iran Ahmadinejad seusai konferensi menyatakan, Iran bersedia mengadakan dialog dengan negara mana pun kecuali Israel dalam keadaan bebas ancaman kekuatan bersenjata. Dirjen IAEA Mohamed El Baradei baru-baru ini menasehati para pemimpin negara Barat agar mengizinkan Iran mengembangkan proyek pengayaan uranium terbatas di bawah pengawasan IAEA, dalam rangka memelihara kehormatan negara Iran, karena pendirian keras hanya akan mendorong Iran menempuh jalan berkonfrontasi.

Perkembangan situasi menunjukkan, masalah nuklir Iran tetap mempunyai peluang penyelesaian secara damai, tetapi bukanlah hal mudah bagi masyakarat internasional untuk mencapai kesepahaman, karena penyelesaian masalah nuklir Iran memerlukan berbagai pihak menunjukkan kecerdasan dan ketulusan hati maksimal. Justru karena itulah, pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa kali ini diharapkan dapat mengajukan paket konsep penyelesaian masalah nulir Iran melalui kosnultasi yang luas dan mendalam.