Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-15 14:10:51    
Seorang Wanita Yang Giat Selamatkan Harimau

cri

Wanita yang akan kami perkenalkan ini mempunyai pengalaman yang luar biasa. Ia adalah lulusan Universitas Peking, universitas terkenal di Tiongkok, penyandang MBA Institut Wharton institut perdagangan terkenal di Amerika dan pada tahun 1990 pernah menjadi pejabat sertifikasi merek terkenal global Gucci. Sejak tahun 1998, ia menfokuskan perhatian pada harimau Tiongkok yang terancam punah dan mencurahkan seluruh tenaga untuk usaha itu. Quan Li, demikian nama wanita itu adalah pendiri Yayasan Internasional Penyelamat Harimau Tiongkok.

Wartawan kami menemui Quan Li di rumahnya yang berlokasi di SOHO Modern City di bagian timur Kota Beijing. Di rumahnya kita bisa menemukan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan harimau, misalnya lukisan harimau yang tergantung di dinding, mainan harimau dari kain yang terletak di Sofa dan berbagai macam buku tentang harimau di rak buku.

Quan Li mengutarakan: " Saya memang menyenangi harimau sejak dilahirkan. Menurut saya, harimau adalah satwa yang sempurna, loreng-lorengnya sangat indah, sifatnya bisa sangat ganas, tapi juga bisa sangat jinak dan anggun, sungguh jenis binatang yang sangat menarik." Begitu berbicara tentang harimau, wanita yang berperilaku anggun dan manis senyumnya itu seolah tak bisa berhenti bercerita. Kini Quan Li mencurahkansepenuh hati dan tenaga dalam usaha perlindungan harimau Tiongkok, tidak hanya karena ia menyenangi harimau, tapi juga karena ia menganggap perlindungan harimau mempunyai arti sangat penting. Dikatakannya," Harimau yang berada di puncak dalam piramida ekosistem disebut sebagai raja binatang. Menyelamatkan harimau berarti menyelamatkan seluruh ekosistem. Karena untuk menghidupi seekor harimau dibutuhkan binatang pemakan rumput, dan untuk menghidupi binatang pemakan rumput dibutuhkan rumput dan untuk itu dibutuhkan air dan pohon, demikianlah sebuah ekosistem yang rangkai merangkai. Oleh karena itu, dengan menyelamatkan harimau, kita akan menyelamatkan seluruh ekosistem."

Justru dengan rasa tanggung jawab seperti itulah, Quan Li yang selama bertahun-tahun tinggal di luar negeri, mulai memfokuskan perhatian pada harimau sejak tahun 1999. Dari kontaknya dengan pejabat terkait Biro Kehutanan Nasional Tiongkok ia mengetahui bahwa harimau Tiongkok Selatan yang juga disebut harimau Tiongkok sedang terancam punah.

Sejak tahun 1980, pemerintah Tiongkok mulai mengambil tindakan untuk menyelamatkan harimau Tiongkok dengan mengeluarkan larangan berburu harimau, mendirikan cagar alam dan melarang perdagangan tulang harimau. Akan tetapi hasil penyelidikan menunjukkan, kelompok spesies harimau Tiongkok masih tetap berada dalam kondisi kemunduran dan dalam waktu hampir 20 tahun ini tidak tampak ada harimau hidup di medan liar.

Quan Li mengatakan:" Menghadapi situasi terancam punahnya spesies harimau yang khusus terdapat di Tiongkok itu, saya sebagai warga Tiongkok merasa terpanggil untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkannya."

Dengan dukungan Jawatan Kehutanan Nasional Tiongkok, Quan Li mengambil keputusan untuk menanam modal seratus beberapa puluh ribu dolar Amerika mendirikan Federasi Internasional Penyelamat Harimau Tiongkok di London. Melalui pemeriksaan ketat pihak resmi Inggris, Yayasan Amal Internasional untuk "Menyelamat Harimau Tiongkok" berdiri secara resmi pada bulan Agustus tahun 2000. Ini adalah organisasi yayasan amal internasional pertama di dunia yang khusus untuk melindungi harimau Tiongkok dan binatang jenis kucing besar Tiongkok lainnya. Yang menggembirakan Quan Li ialah bahwa organisasi itu mendapat dukungan masyarakat berbagai tempat di seluruh dunia.

Quan Li mengatakan: " Suatu hari saya menerima sepucuk surat, di dalamnya terlampir uang 17,9 pound sterling. Pengirim surat itu mengatakan bahwa ia adalah seorang pembersih kantor yang berada di lapisan paling wabah masyarakat Inggris. Setiap hari setelah orang lain lepas kerja, ia melakukan pembersihan di kantor dan sering menemukan uang koin. Uang-uang koin itu bukan miliknya, maka ia sumbangkan kepada organisasi amal. Binatang lebih membutuhkan uang tersebut dibanding manusia, dan harimau lebih membutuhkan uang itu daripada binatang lain."Demikian Quan Li menceritakan.

Sementara itu, di sejumlah sekolah di Inggris, para murid sekolah dasar melelang hiasan buatan sendiri dan penghasilannya disumbangkan kepada yayasan amal. Selain itu banyak relawan di Tiongkok juga membantu Quan Li mendirikan situs web, menerjemahkan data dan menyelenggarakan kegiatan.

Yayasan mendapat dukungan banyak orang termasuk juga suami Quan Li, seorang warga Amerika yang bekerja di sektor keuangan di Inggris, bernama Stuart Bray. Quan Li memberi tahu wartawan, untuk menyelamatkan harimau, pertama-tama perlu memulihkan sifat liar harimau di kebun binatang, supaya mereka memiliki kembali kemampuan untuk hidup di medan liar. Sedangkan seekor harimau liar membutuhkan lingkungan kegiatan seluas 15 sampai 1.000 kilometer persegi. Tanah seluas itu tidak mudah ditemukan di Tiongkok. Untuk mendukung usaha istrinya, Stuart Bray mengeluarkan 4 juta dolar Amerika untuk membeli tanah seluas 300 kilometer persegi di Afrika sebagai pangkalan pembiakan dan latihan sifat liar harimau Tiongkok. 3 ekor harimau Tiongkok yang berasal dari kebun binatang di Tiongkok kini sedang menerima latihan sifat liar di pangkalan itu.

Stuart Bray mengatakan, mula-mula ia tidak setuju istrinya melakukan hal itu, tapi sekarang ia merasa bangga akan istrinya.

Bray mengatakan: "Upaya yang dilakukan Quan Li sangat membesarkan hati. Ia menaruh perhatian sangat besar pada pekerjaan itu dan melakukannya dengan tak kenal lelah. Ia mempunyai keyakinan teguh terhadap proyek itu karena ia ingin berbuat sesuatu demi lingkungan alam, dan yang lebih penting ialah ia ingin menyumbangkan tenaga kepada Tiongkok. Saya sangat menghormati upaya yang dilakukannya untuk kelestarian lingkungan alam bagi kelangsungan harimau Tiongkok. Saya juga sangat terinspirasi oleh semangatnya yang begitu giat melakukan pekerjaan sangat menantang itu dengan melupakan diri."

Upaya Quan Li juga mendapat penilaian positif dan pengakuan pemerintah Tiongkok. Lu Jun, seorang periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Satwa Liar Jawatan Kehutanan Nasional Tiongkok mengatakan:"Kerja sama kami dengan Quan Li telah mengundang perhatian besar di dunia internasional. Quan Li adalah orang Tionghoa warga negara asing pertama yang tampil menyelamatkan harimau Tiongkok. Kini, aksi penyelamatan harimau Tiongkok telah mendapat banyak perhatian di dalam negeri dan ini akan sangat mendorong pekerjaan kami di masa depan. Upaya yang kami lakukan merupakan suatu percobaan yang positif bagi upaya penyelamatan spesies yang terancam punah."