Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-16 13:39:59    
Pemimpin Perusahaan Milik Pusat Tiongkok Akan Terikat Oleh Kinerja Terpadunya

cri

Komisi Pengelola Aset Negara di bawah Dewan Negara Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan Cara Pelaksanaan Sementara Penilaian Kinerja Terpadu Perusahaan Milik Pemerintah Pusat. Sehubungan dengan itu, penanggung jawab komisi tersebut kemarin menyatakan, evaluasi kinerja terpadu perusahaan merupakan instrumen penting komisi sebagai pemilik modal untuk mengelola pemimpin perusahaan.

Dikatakannya, evaluasi kinerja terpadu kini terutama diterapkan di bidang audit tanggung jawab ekonomi dan pengawasan keuangan perusahaan. Dulu dalam melakukan audit tanggung jawab ekonomi, tidak tersedia instrumen yang efektif untuk menilai kinerja penyelenggara perusahaan dalam menjalankan perusahaan selama tugasnya, sedang penerapan evaluasi kinerja terpadu dalam pekerjaan audit tanggung jawab ekonomi dapat menyediakan dasar untuk menilai secara terpadu kinerja penyelenggara perusahaan selama masa tugasnya, dengan demikian menguntungkan terjadinya kesimpulan audit yang obyektif dan adil.

Penanggung jawab itu menyatakan, melakukan evaluasi kinerja perusahaan merupakan cara yang umum diterapkan sejumlah negara untuk meningkatkan pengelolaan badan usaha milik negara, hanya saja caranya tidak selalu sama. Melalui praktek selama 3 tahun, kerangka sistem pengawasan dan pengelolaan aset negara sudah terbentuk pada tingkat pertama di Tiongkok, dan berbagai sistem pengelolaan dasar sudah semakin sempurna.

Akan tetapi, desawa ini pengarahan terhadap prilaku usaha badan usaha milik negara termasuk perushaan pemerintah pusat masih kurang, sehingga sejumlah peursahaan hanya mementingkan target laba masa sekarang dan mengabaikan daya perkembangan yang berkelanjutan dan pemupukan daya saing pasar. Mereka cenderung berperilaku jangka pendek. Untuk mengembangkan perusahaan besar dan dan grup perusahaan besar yang memiliki hak atas kekayaan intelektual (HAKI ) scara mandiri dan daya saing internasional, mengarahkan badan usaha milik negara khususnya perusahaan pemerintah pusat agar berkembang sehat, dibutuhkan sistem evaluasi kinerja terpadu untuk menilai secara menyeluruh kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dan mutu operasional aset, menemukan masalah-masalah yang terdapat dalam pengelolaan perusahaan, dan membimbing perusahaan menyelenggarakan usahanya secara tepat.

Berbicara tentang apa ciri cara pelaksanaan sementara sistem penilaian kinerja terpadu perusahaan tersebut, penanggung jawab itu mengatakan, pertama, dengan menjadikan analisa investasi dan hasilnya sebagai inti, mengetahui taraf imbalan kapital pemilik modal dan mutu keuntungannya. Kedua, evaluasi terpadu multi segi, antara lain evaluasi kinerja keuangan telah mencakup kemampuan perusahaan dalam mencetak laba, mutu aset, risiko utang dan pertumbuhan usaha. Ketiga, memadukan evaluasi kuantitatif dan evaluasi kualitatif. Sistem evaluasi membagi kinerja usaha perusahaan menjadi kinerja keuangan dan kinerja pengelolaan untuk mengatasi kekurangan evaluasi kuantitatif semata-mata. Keempat, melakukan evaluasi dengan menggunakan kriteria sektor usaha termasuk kriteria domestik dan internasional.