Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-22 13:48:06    
Tiongkok Berupaya Perbaiki Lingkungan Moneter di Pedesaan

cri

Beberapa tahun terakhir ini pemerintah Tiongkok berangsur-angsur mengintensifkan penyaluran investasi keuangan ke pedesaan, sehingga pendapatan petani ditingkatkan dengan nyata. Akan tetapi petani yang semakin kaya di banyak daerah menghadapi kesulitan baru, yaitu pendanaan yang sulit. Apabila ingin memperluas skala produksi atau mengalami bencana alam, kaum tani sangat sulit memperoleh dana melalui cara moneter selain memperoleh dana keuangan pemerintah dan dana untuk penanggulangan bencana. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah Tiongkok mulai memperbaiki lingkungan moneter di pedesaan untuk membantu kaum tani memperluas jalur pendanaan.

Populasi petani merupakan 60% jumlah total penduduk Provinsi Hainan, provinsi Tiongkok yang paling selatan. Beberapa tahun terakhir ini, seiring dengan berangsur-angsur berkembangnya industri perikanan samudera, kaum nelayan di Provinsi Hainan berharap dapat mengganti kapal ikan kayu yang tidak tahan badai menjadi kapal baja yang lebih unggul fungsinya. Akan tetapi, biaya pembuatan kapal baja berukuran 100 ton mencapai 2 juta yuan RMB, yang tidak bisa ditanggung oleh nelayan biasa. Kata-kata Lin Mingfang, nelayan di kota Sanya, Provinsi Hainan menunjukkan kekhawatiran kaum nelayan.

Dikatakannya: "Siapa pun ingin beli kapal jenis tersebut, tapi masalahnya adalah uang."

Kesulitan yang dihadapi oleh Lin Mingfang menunjukkan sejumlah masalah yang terdapat dalam sistem moneter pedesaan. Dewasa ini, bank-bank komersial Tiongkok biasanya tidak ingin memberikan kredit kepada petani dan proyek pertanian, dan sangat jarang jenis asuransi yang disediakan kepada petani. Berbicara tentang sebabnya, Direktur Bagian Penelitian Ekonomi Pedesaan Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara Han Jun mengatakan: "Kesulitan yang dihadapi oleh petani dan perusahaan menengah dan kecil di pedesaan terutama disebabkan relatif panjang masa kembalinya investasi proyek pertanian, relatif kecil keuntungan, relatif tinggi resiko dan tinggi biaya kreditnya. Maka bank komersial tidak berminat memberikan kredit pertanian. Selain itu, asuransi pertanian pernah berkembang pesat di Tiongkok, tapi semakin merosot setelah ditetapkan sebagai asuransi komersial dan pemerintah hanya memberikan preferensi di bidang pajak. Dewasa ini Tiongkok merupakan negara yang relatif rendah tingkat perkembangan asuransi pertanian di antara negara-negara berkembang."

Masalah terbelakangnya sistem moneter di pedesaan telah mengundang perhatian besar pemerintah Tiongkok dewasa ini. Dalam rancangan pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok tahun ini, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao menyatakan akan memperdalam lebih lanjut reformasi moneter dan menyempurnakan sistem moneter di pedesaan. Ini menandakan pemerintah Tiongkok telah menyadari bahwa selain terus menambah investasi keuangan kepada pertanian, masih perlu memperluas jalur pendanaan kaum tani, dan membantu mereka memperluas skala produksi, menanggulangi bencana alam dan meningkatkan taraf hidup melalui cara moneter dan bukan hanya bersandar pada pertolongan pemerintah. Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok, Cheng Siwei menyatakan, dukungan pendanaan moneter sangat penting bagi perkembangan pedesaan Tiongkok.

Dikatakannya: "Tiga unsur utama untuk mengembangkan pertanian yalah modal, tenaga produktif dan unsur terpadu. Di pedesaan tidak kekurangan tenaga kerja, melainkan modal. Pertanian akan sulit berkembang tanpa modal. Maka, moneter di pedesaan merupakan masalah yang paling penting dewasa ini, harus membantu para petani yang memerlukan dana memperoleh dana. Berbagai aspek di bidang moneter perlu bekerja sama menyelesaikan masalah kekurangan dana di pedesaan untuk berkembang."

Pemberian oleh bank bersifat kebijakan kredit kepada petani dianggap sebagai salah satu langkah terbaik untuk memperluas jalur pendanaan oleh petani dewasa ini. Ini karena bank bersifat kebijakan dibentuk oleh pemerintah, dana utamanya berasal dari keuangan pemerintah, dan bisnisnya tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, maka lebih cocok untuk memperbaiki jasa moneter di pedesaan.

Selain memberikan dukungan moneter bersifat kebijakan, pemerintah Tiongkok mulai merestrukturisasi Koperasi Kredibilitas Pedesaan sebagai badan moneter koperasi di pedesaan. Koperasi Kredibilitas Pedesaan merupakan badan moneter bersifat koperatif yang didirikan dalam sistem berencana Tiongkok pada masa lalu, dengan tugas memberikan dukungan dana yang diperlukan petani untuk produksi dan kehidupan. Akibat tidak baiknya administrasi dan pengelolaan, keadaan azet Koperasi Kredibitas Pedesaan di berbagai tempat Tiongkok relatif buruk, tingkat kredit bermasalah selalu melambung tinggi. Oleh karena itu, pemerintah Tiongkok memutuskan secara berangsur-angsur merestrukturisasinya sebagai bank komersial pedesaan, dengan menyerap sistem pengelolaan dan gagasan tipe baru untuk meningkatkan efisiensi bisnisnya. Dewasa ini, di Tiongkok telah terbentuk 72 bank jenis tersebut, dan 9 bank lainnya akan dibentuk. Bank Komersial Pedesaan yang telah merampungkan restrukturisasi sedang berangsur-angsur memainkan peranan dalam perkembangan pertanian. Gubernur Bank Komersial Pedesaan Kota Beijing, Jin Weihong mengatakan: "Kredit yang berkaitan dengan pertanian merupakan 67% jumlah total kredit bank kami, boleh dikatakan, mayoritas kredit kami dimanfaatkan untuk pembangunan pedesaan."

Sementara kesulitan kaum tani untuk meminjam kredit diselesaikan secara berangsur-angsur, asuransi pertanian Tiongkok juga berkembang terus. Pada bulan Januari tahun 2005, di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut didirikan Perusahaan Asuransi Pertanian Sinar Matahari, sebagai perusahaan asuransi pertanian gotong royong pertama di Tiongkok. Hanya 65% biaya asuransi ditanggung oleh petani, sedangyang lain ditanggung oleh keuangan negara dan badan pertanian di Provinsi Heilongjiang. Tahun 2005, Perusahaan Asuransi Pertanian Sinar Matahari memberikan asuransi terhadap lebih dari 1,5 juta hektar tanaman pertanian dengan menghasilkan pendapatan lebih dari 200 juta yuan RMB dari biaya asuransi. Direktur Utamanya Sun Zhenjun mengatakan, pada bulan Juni tahun lalu, di sejumlah daerah di Provinsi Heilongjiang terjadi bencana beku serius yang merusak puluhan ribu hektar tanah garapan. Tapi petani segera memulihkan produksi karena perusahaan asuransi memberikan ganti rugi tepat pada waktunya.

Para pakar mengatakan, Tiongkok harus meningkatkan pembangunan sistem moneter di pedesaan. Berbicara tentang moneter pedesaan, Direktur Bagian Penelitian Ekonomi Pedesaan Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara Tiongkok, Han Jun mengatakan: "Ambang pemberian kredit kepada kaum petani harus diturunkan, lebih banyak dana kredit disalurkan ke pedesaan, cadangan tabungan petani dimanfaatkan terutama untuk kredit kepada petani, dan asuransi pertanian bersifat kebijakan harus ditingkatkan. Dengan demikian boleh dikatakan sebagai sistem moneter yang relatif sempurna."