Kabinet baru Irak dengan Nuri al-Maliki sebagai perdana menterinya hari Sabtu melakukan sumpah jabatan setelah disetujui oleh Majelis Nasional. Amerika Serikat (AS), Inggris, Rusia dan Uni Eropa (UE) kemarin dalam pernyataannya masing-masing menegaskan kembali dukungannya terhadap pemerintah baru Irak.
Presiden AS, George W. Bush dalam pidatonya di Chicago mengatakan, pemerintah Irak yang baru dibentuk membutuhkan dan akan terus mendapat bantuan AS. Ia menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Condoleezza Rice dan Menteri Pertahanan, Donald Rumsfeld terus memelihara kontak dengan pemimpin baru Irak untuk mengenal kebutuhan mereka dan membantu mereka tepat pada waktunya.
Perdana Menteri Inggris, Tony Blair yang sedang mengunjungi Irak di Baghdad menilai tinggi pembentukan pemerintah baru Irak.
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mengatakan, Rusia bersedia bekerja sama erat dengan pemerintah baru Irak dan menyediakan bantuan seperlunya kepada Irak untuk secepatnya merealisasi normalisasi situasi dan perkembangan secara stabil di Irak.
Austria, Ketua bergilir UE dalam pernyataanya mewakili UE menegaskan kembali bahwa UE akan membantu pemerintah baru Irak mengadakan rehabilitasi negara.
Sementara itu, situasi di dalam negeri Irak tetap bergolak. Serangkaian peristiwa peledakan dan pertembakan kemarin di Baghdad dan di sekitarnya sekurang-kurangnya mengakibatkan 16 orang tewas dan sejumlah orang cedera.
|