Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-05-25 18:54:46    
Pertukaran Kebudayaan Tiongkok dengan Luar Negeri yang Semakin Marak

cri

Pertunjukan bertaraf tinggi yang dipentaskan oleh kelompok kesenian asing di kota-kota besar di Tiongkok antara lain, Kota Beijing dan Kota Shanghai dewasa ini semakin bertambah. Sementara itu, pertunjukan beraroma Tiongkok juga semakin kerap dipentaskan oleh seniman-seniwati Tiongkok di luar negeri. Berikut ini kami sampaikan laporan tentang pertukaran kebudayaan Tiongkok dengan luar negeri yang semakin marak.

Sebagai pusat kebudayaan Tiongkok, Beijing tiap hari mementaskan belasan bahkan puluhan pertunjukan, di antaranya tidak sedikit yang dihidangkan oleh kelompok kesenian kaliber dunia dari luar negeri. Selain itu, setiap tahun di Beijing diadakan Festival Musik Internasional Beijing dan Pesta Gembira Jumpa di Beijing. Kegiatan-kegiatan itu kini semakin terkenal di dunia internasional. Misalnya Festival Musik Internasional Beijing tahun lalu dihadiri hampir seribu seniman dari belasan negara, antara lain Perancis, Jerman, Cek dan AS. Banyak di antaranya adalah seniman atau kelompok musik yang terkenal di dunia, antara lain, pemain biola Sarah Chang, Orkes Simfoni Radio Stuttgart dan Orkes Filharmoni Berlin. Di antara sekian pertunjukan yang dipentaskan di Beijing, yang paling menarik bagi kalangan musik Tiongkok adalah Opera The Ring of The Nibelung, karya komponis Jerman Richard Wagner.

Pagelaran Opera The Ring of The Nibelung di Beijing dipandang sebagai pesta besar musik di Tiongkok tahun lalu. Opera itu terbagi atas empat episode, dengan pagelaran setiap episode masing-masing berlangsung 4 jam, sehingga untuk menonton opera itu secara utuh para penonton memerlukan empat hari. Bagi penonton, menikmati opera tadi di samping memerlukan fisik yang cukup kuat, juga memerlukan pengetahuan yang cukup kaya. Yang benar-benar di luar dugaan pihak penyelenggara ialah, kursi teater untuk pertunjukan empat episode Opera The Ring of The Nibelung selama 4 hari itu selalu tak ada yang kosong, dan lagi hampir semua penonton menyaksikan pertunjukan dari awal sampai akhir pada larut malam.

Setelah pertunjukan episode ke-4 Opera The Ring of The Nibelung berakhir, Nyonya Yang dari Universitas Tsinghua dengan gembira mengatakan kepada wartawan: "Empat episode semuanya telah saya tonton, dan semuanya bagus sekali. Untuk mendapat tiket opera itu susah sekali. Menonton opera itu memberi saya kesempatan untuk merasakan apa itu sebenarnya opera Barat. Sekarang saya sudah mendapat gambaran yang jelas."

Selain pesta musik dari Barat, hidangan kesenian dari Afrika dan Asia juga kerap kali diadakan di pasar pertunjukan Tiongkok. Tahun lalu, Afrika berperan sebagai "benua tamu utama" dalam "Pesta Gembira Jumpa di Beijing". Di ajang itu para seniman dari belasan negara Afrika memperagakan kesenian dan kebudayaan dari Afrika kepada para penonton Tiongkok. Untuk kegiatan Jumpa di Beijing tahun ini, Meksiko diangkat sebagai "negara tamu utama". Meksiko akan mengirim belasan kelompok kesenian untuk secara menyeluruh memperagakan kepada rakyat Tiongkok kebudayaan Meksiko yang bersejarah lama dan mempesona.

Pada saat kelompok-kelompok musik asing beramai-ramai memasuki Tiongkok, para seniman Tiongkok juga berturut-turut melawat ke berbagai sudut dunia untuk memperkenalkan kebudayaan dan kesenian Tiongkok kepada rakyat di luar negeri. Mengenai pertukaran aktif kebudayaan dan kesenian Tiongkok dengan luar negeri dewasa ini, Wakil Direktur Biro Hubungan Luar Negeri Kementerian Kebudayaan Tiongkok, Pu Tong mengatakan: "Dalam proses Tiongkok memperkenalkan diri kepada dunia luar, pertukaran dengan luar negeri di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan semuanya tak boleh dikecualikan. Pertukaran kebudayaan adalah pertukaran yang dapat meningkatkan saling kenal dan persahabatan antarrakyat manca negara. Melalui pertukaran kebudayaan, politik keterbukaan Tiongkok akan lebih mudah dimengerti dan diterima oleh dunia luar. Sebabnya ialah kebudayaan Tiongkok adalah kebudayaan terbuka yang berisi perdamaian."

Perusahaan Kelompok Kebudayaan dengan Luar Negeri Tiongkok adalah perusahaan paling besar di Tiongkok yang membidangi kegiatan pertukaran kebudayaan dan kesenian dengan luar negeri. Sekarang hampir 90% pertunjukan dan kegiatan pameran Tiongkok di luar negeri ditangani oleh perusahaan tersebut, dengan isinya meliputi pagelaran musik rakyat, simfoni, balet, opera tradisional, akrobatik, kaligrafi, benda budaya dan kesenian modern.

Di antara sekian kegiatan yang disponsori oleh perusahaan itu, dua di antaranya sangat terkenal, satu adalah Tahun Budaya Tiongkok dan Tahun Budaya Perancis yang masing-masing diadakan di kedua negara selama tiga tahun ini. Selama tiga tahun terakhir ini, kedua negara secara kumulatif mengadakan 700 kali pertunjukan dan pameran, antara lain pertunjukan balet Raise the Red Lantern yang dipentaskan Kelompok Balet Pusat Tiongkok di Perancis dan Pameran Kesenian Modern Perancis yang diadakan oleh Pusat Pompidou Perancis di Tiongkok. Oktober tahun lalu, Festival Budaya Tiongkok digelar di Washngton, Amerika Serikat. Dalam waktu satu bulan, Pusat Seni Pertunjukan Kennedy berturut-turut menyelenggarakan aneka ragam pertunjukan dan pameran bertopik Tiongkok, sehingga sempat menimbulkan deman Tiongkok di kalangan elite Amerika.

Mengenai pertunjukan musik tradisional Tiongkok, salah seorang penonton bernama Don Wallace mengatakan kepada wartawan: "Mendengar musik Tiongkok dan belajar kebudayaan Tiongkok adalah hal yang menyenangkan. Musik yang saya dengar tadi istimewa sekali, dan termasuk simfoni yang tak pernah saya dengar dulu."