JAKARTA, 1 Juni (Xinhua). Pemerintah Indonesia akan menolak bantuan luar negeri manapun yang menawarkan hutang sebagai bantuan pada para korban gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kata seorang menteri kabinet.
"Kita tidak akan menerima hutang luar negeri manapun meskipun sejumlah negara dan institusi internasional termasuk ADB telah menawarkan hutang lunak. Kami memilih bantuan hibah," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan, Paskah Suzetta di Jakarta pada hari Kamis.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri telah melaporkan bahwa komitmen bantuan yang telah diungkapkan oleh negara-negara asing dan organisasi dana internasional untuk membantu korban-korban bencana di Yogyakarta dan Jawa Tengah bertotal 47,7 juta dolar Amerika dari 14 negara dan 1,6 juta Euro dari tiga negara.
Di antara negara-negara yang memberikan atau menjanjikan bantuan-bantuan tersebut adalah Tiongkok, Kuba, Arab Saudi, Jepang, USA, Kuwait, Australia, Korea Selatan, Kanada, dan Inggris.
Selain itu, Malaysia, Singapura, Uni Eropa, Rusia, Perancis, dan Jerman juga telah berkomitmen untuk memberikan bantuan, demikian juga sejumlah institusi internasional seperti Palang Merah Internasional, PBB, dan Bank Pembangunan Asia.
Presiden ADB Haruhiko Kuroda telah pula menjanjikan untuk memberikan bantuan keuangan sejumlah 60 juta dolar Amerika yang terdiri dari 10 juta dolar hibah dan sisanya hutang lunak.
|