Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-06-08 16:37:36    
Sprinter Tiongkok Liu Xiang Tampil Cemerlang Kembali

cri

Cedera di luar dugaan atlet Tiongkok Liu Xiang, juara Olimpiade Athena pada bulan Februari lalu pernah mengundang perhatian umum. Melalui perawatan cermat dan istirahat cukup, Liu Xiang menunjukkan penampilan baik setelah sembuh, dan berturut-turut dua kali meraih gelar juara lari gawang 110 meter putera dalam Grand Prix Federasi Atletik Internasional (IAAF). Dalam acara tetap Ruangan Olahraga kali ini, akan kami sampaikan laporan wartawan kami.

Liu Xiang dengan figur segar-bugar dan tak mau kalah setelah tampil sebagai juara Olimpiade Athena kini menjadi salahsatu bintang olahraga yang paling favorit di Tiongkok. Tapi ketika Liu Xiang sedang dengan ambisi lebih besar mempersiapkan musim kompetisi yang baru, sekali cedera di luar dugaan bulan Februari lalu memungkinkan ia meninggalkan lapangan latihan dalam waktu cukup panjang bahkan terpaksa melepaskan untuk ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruang tahun 2006 yang diadakan di Moskow bulan Maret lalu.

Lapangan atletik tanpa partisipasi Liu Xiang tampak sunyi bagi orang Tiongkok. Banyak penggemarnya sampai bulan Mei lalu baru memperoleh berita tentang kembalinya Liu Xiang di lapangan kompetisi. Setelah tampil kembali di lapangan kompetisi, Liu Xiang memperlihatkan kondisi yang baik dan berturut-turut meraih gelar juara lari gawang 110 meter putera Grand Prix IAAF pos Osaka Jepang dan Eugene AS. Yang patut disinggung ialah, dalam kompetisi pos Eugene, Liu Xiang berhasil menaklukkan atlet favorit Prancis Ladji Doucoure dan atlet favorit AS Allen Johnson dan ini merupakan pertama kali Liu Xiang meraih gelar juara dengan berlomba bersama kedua rival kuat tersebut. Mengalahkan rival lama sewajarnya sangat menggembirakan, tapi Liu Xiang selalu berpendapat, rival terbesar tetap adalah dirinya sendiri, dan dalam setiap kompetisi harus pertama-tama mengalahkan diri sendiri. Ia mengatakan,

"Rival memang cukup banyak, seperti atlet-atlet AS, Prancis dan negara lain, tapi saya merasa bahwa rival terbesar tetap adalah saya sendiri, dan saya hanya ingin mengembangkan taraf pelatihan di lapangan."

Umum mengetahui, kompetisi antara atlet taraf tinggi sewajarnya adalah kekuatan yang sebenarnya, tapi pada taraf sangat besar juga adu kekuatan psikologi dan tekad. Umum menyaksikan, melalui gemblengan kompetisi besar internasional selama beberapa tahun dan cedera di luar dugaan kali ini, Liu Xiang yang muda kini semakin matang, baik dalam keadaan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan selalu dapat memelihara sikap yang relatif tenang dan ini mungkin juga salahsatu sebab penting ia dapat menstabilkan prestasinya pada taraf tinggi.

Dibandingkan olahraga loncat indah, tenis meja dan bulutangkis, atletik bukan cabang olahraga unggulan Tiongkok, dan ketenaran atlet Tiongkok cabang atletik di dunia juga sangat terbatas. Diraihnya medali emas oleh Liu Xiang dalam Olimpiade Athena tidak saja memungkinkan kalangan olahraga internasional mengenal kembali atletik Tiongkok dan ia sendiri juga memperoleh kehormatan dan pujian. Atlet favorit AS Allen Johnson pernah merajai nomor lari gawang 110 meter putera dan 4 kali meraih gelar juara dalam Kejuaraan Dunia, dan Liu Xiang selalu memandang Allen Johnson sebagai idola. Tapi seiring dengan lewatnya waktu, Liu Xiang yang muda makin banyak kali mengalahkan Johnson baik dari Olimpiade Athena sampai Kejuaraan Dunia tahun lalu maupun Grand Prix IAAF yang baru berakhir. Menyinggung atlet muda Tiongkok Liu Xiang, Johnson mengatakan,

"Memang sangat cepat kemajuan Liu Xiang. Ia sedang naik sebagai bintang baru. Bintang lama seperti saya sedang buyar."

Dalam waktu tak lama lagi, Liu Xiang juga akan ikut serta dalam Grand Prix Super IAAF Lausanne, Turnamen Atletik Piala Dunia dan serangkaian kompetisi lainnya, dan ia akan terus bertanding dengan Doucoure, Johnson dan atlet favorit lainnya, dan adu kekuatan itu akan terus berlangsung sampai Olimpiade Beijing tahun 2008. Bagi Liu Xiang yang baru sembuh cederanya, meraih gelar juara dalam kompetisi menjelang Olimpiade Beijing bukanlah hal yang paling penting, memelihara kondisi melalui kompetisi dan meningkatkan taraf kompetisi baru tujuannya. Liu Xiang sangat jelas pada target sesungguhnya, yaitu Olimpiade Beijing tahun 2008. Kekuatan perkasa yang sebenarnya dan sikap yang matang merupakan jaminan cermerlangnya terus Liu Xiang. Pelatih umum tim atletik Tiongkok Feng Shuyong menyatakan keyakinan penuh atas masa depan Liu Xiang. Ia mengatakan,

"Saya yakin Liu Xiang masih sangat berpotensi dan potensi itu sangat besar. Dia masih mempunyai banyak hal yang dapat ditingkatkan dan ia tetap sangat potensial dan saya sangat yakin padanya."