Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-06-12 12:33:42    
Kekalahan Iran Di Nurenburg Peringatkan Kesebelasan Asia

cri

Iran sebagai tim andalan Asia akhirnya dikalahkan tim Meksiko 1:3 dalam pertandingan Grup D Kejuaraan Sepak Bola Piala Dunia Jerman yang digelar di Nurenburg kemarin malam waktu setempat. Kekalahan Iran yang merupakan salah satu tim kuat Asia itu patut dijadikan peringatan terhadap tim-tim Asia lainnya yang akan menampilkan diri dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Dalam Kejuaraan Piala Dunia tahun 2002, Korea Selatan untuk pertama kali dalam sejarah melangkah maju ke semifinal, dan Jepang menempatkan diri ke 16 besar, tapi hasil mengagumkan yang dicapainya berkat segala keuntungan yang diperolehnya sebagai tuan rumah, dan tidak dapat menunjukkan sepenuhnya kebangkitan sepak bola Asia. Tepat sebagaimana yang dikatakan Ketua Federasi Sepak Bola Asia, Haman bahwa Piala Dunia Jerman baru benar-benar akan merupakan arena pengujian.

Sebagai tim kelas satu di Asia, Iran diperkokoh banyak pemain terkenal yang bertanding di klub-klub elite di Jerman, antara lain, Mahdavikia di Hamburg, Zandi di Kaislautern, Karimi di Bayern, dan Hashemian di Hannover 96. Dengan penampilan pemain-pemain itu, kekuatan Iran tak boleh diabaikan. Tim Iran terkenal dengan fisik badan yang kuat, gaya yang keras, dan teknik yang tinggi. Di Asia mereka jarang dihadapkan lawan yang setanding, bahkan tim Korea Selatan dan Jepang pun juga "takut " menghadapi Iran.

Akan tetetapi dalam pertandingan melawan Meksiko kemarin, Iran terganggu banyak masalah. Pertama, pemain-pemain Iran masih kurang terkonsentrasi dalam pertandingan. Dua gol yang dicetak pemain Meksiko pada babak kedua justru melalui kesalahan defensif pemain Iran yang kurang terfokus. Selain itu, pertandingan warm-up taraf tinggi yang diadakan Iran masih tidak cukup, sehingga mereka kelihatan canggung menghadapi ofensif Meksiko.

Yang untung ialah, gawang Iran tidak digetarkan lagi oleh Meksiko setelah berturut-turut kebobolan dua gol, sehingga terhindari dari terulangnya tragedi digilas 8:0 oleh Jerman dalam pertandingan tahun 2002. Dalam pertandingan Piala Dunia, yang penting ialah mengambil sikap "humble" dan berupaya menunjukkan penampilan semestinya.

Persatuan Sepak Bola Tiongkok mengirim pelatih kepala tim nasional, Zhu Guanghu dan staf lainnya ke Jerman untuk menyaksikan pertandingan di lapangan. Banyak pula pelatih Tiongok yang menonton Piala Dunia melalui televisi di dalam negeri. Mereka diharapkan dapat menarik kesimpulan yang berguna dari kekalahan Iran tersebut, dan berupaya mendongkrak kesebelasan Tiongkok sekali lagi masuk ke ajang piala dunia.