|
Menurut Kantor Berita Xinhua, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Organisasi Jihad Islam yang tertahan di penjara Israel kemarin dalam pernyataan bersama mengumumkan mundur dari " Persetujuan dalam Penjara " yang ditandatangani bulan lalu.
Wakil Hamas dan Jihad kemarin dalam jumpa pers bersama di Gaza mengatakan, Ketua Badan Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas dengan memanfaatkan kedudukan para tahanan dalam lubuk hati massa rakyat Palestina untuk mencoba mengadakan referendum mengenai " Persetujuan dalam Penjara " dan ini membelangki keinginan awal penandatanganan persetujuan itu. Oleh karena itu, pemimpin Hamas dan Jihad yang tertahan memutuskan untuk mengundurkan diri dari persetujuan tersebut.
|