Menurut harian Renminribao edisi luar negeri hari ini, Direktur Institut Kerjasama Perdagangan dan Ekonomi Internasional Kementerian Perdagangan Tiongkok, Chai Haitao menyatakan, pertumbuhan tipe ekstensif, pergesekan perdagangan yang semakin sengit dan defisit perdagangan jasa merupakan tiga faktor penghambat perdagangan luar negeri Tiongkok.

Chai Haitao mengatakan di depan suatu pertemuan di kota Ningbo, Tiongkok timur bahwa pertumbuhan tipe ekstentif perdagangan luar negeri termanifestasi pada biaya sumber daya dan lingkungan hidup yang sangat besar, dan ketergantungan pada perdagangan pengolahan relatif besar. Saluran ekspor produk permesinan dan elektronik serta produk teknologi tinggi dan teknologi khusus Tiongkok sekarang ini pada pokoknya berada di tangan perusahaan modal asing.

Pergesekan perdagangan juga memberi tekanan besasr pada lingkungan perdagangan luar negeri Tiongkok. Dikatakannya, terhitung sampai akhir tahun lalu, berbagai negara telah melakukan 561 penuntutan hukum antidumping terhadap ekspor Tiongkok, menempati 16 persen kasus antidumping di seluruh dunia, sedang Tiongkok hanya menempati 6 persen nilai total perdagangan internasional.

Di bidang perdagangan jasa, peringkat Tiongkok dewasa ini hanya berada di urutan ke-9 dunia. Tiongkok sangat sedikit terlibat dalam jasa keuangan dan komputer serta konsultasi, dan mengalami defisit dalam jumlah sangat besar dalam waktu panjang.