Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-06-14 11:02:43    
Kenapa Bush Berkunjung ke Irak secara Mendadak

cri

Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush kemarin tiba di Bagdad, ibu kota Irak untuk melakukan kunjungan tanpa pengumuman di Irak. Itu merupakan kunjungan yang ke-2 yang dilakukan Bush ke Irak sejak perang Irak terjadi pada tahun 2003, juga merupakan kunjungan pertama kali sejak pembentukan pmerintah baru Irak pada bulan lalu.

Selama kunjunga kilat itu, Bush mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Nuri Al Maliki, dan menyampaikan pidato kepada tentara AS untuk Irak. Dia menghimbau agar rakyat Irak bersatu padu untuk mendukung pemerintah baru Irak yang dipimpin oleh Maliki, dan berupaya mengakhiri bentrokan kekerasan. Dinyatakannya, AS akan dengan sekuat tenaga membantu pemerintah baru Irak untuk mencapai sukses.

Dikabarkan, menurut rencana semula, Bush akan mengadakan pembicaraan visual dengan Perdana Menteri Irak Maliki, tapi Bush secara mendadak mengubah rencana itu dan berkunjung ke Bagdad untuk bertemu dengan Maliki.

Sebab Bush secara mendadak berkunjung ke Irak, menurut analis adalah sebagai berikut:

Pertama, untuk memperlihatkan sokongan kepada pemerintah Maliki. Maliki adalah perdana menteri Irak yang didukung AS, dalam pertemuan dengan Maliki, Bush mengatakan bahwa dia sangat terkesan oleh susunan kabinet Maliki. Dikatakannya, AS akan dengan ketat menaati komitmennya mengenai pembangunan kembali Irak.

Kedua, kunjungan mendadak itu bertujuan meningkatkan tingkat sokongan rakyat kepada Bush dan menciptakan suasana yang menguntungkan Partai Republik dalam pemilihan Kongres pada akhir tahun ini. Selama ini, politik Irak yang dianut Bush secara merata disangsikan rakyat dalam negeri. Menurut angket terbaru yang diadakan oleh Associated Press dan IPOSOS, 59 persen responden Amerika berpendapat dilancarkannya perang terhadap Irak adalah salah, sedang 54 persen responden berpendapat bahwa Irak adalah medan tanpa kemenangan, dan pembentukan satu pemerintah yang stabil dan demokratis di Irak adalah mustahil, semua upaya AS akan sia-sia belaka, dan Amerika akan semakin terjerumus dalam kancah politik dan militer di Irak. Dengan demikian, tingkat sokongan rakyat terhadap pemerintah Bush semakin menurun, dan tingkat sokongan itu bahkan turun sampai 33 persen, suatu rekor terendah dalam sejarah sebelum ditembak matinya Abu Musab Al Zarqawi, gembong Al Qaeda. Tingkat sokongan tersebut hanya naik sedikti sampai 35 persen setelah ditembak matinya Zarqawi. Dalam angket telepon terbaru, tingkat sokongan rakyat terhadap Bush juga naik sedikit. Bush mengadakan kunjungan mendadak ke Bagdad kali ini, justru ingin menggunakan peluang itu untuk lebih lanjut memperoleh dukungan rakyat domestik dan membuat opini yang menguntungkan demi pemilihan Partai Republik.

Selain itu, Bush ingin memperlihatkan kepada negara-negara sekutunya kebulatan hati Amerika untuk menyelesaikan masalah Irak. Sejak dibentuknya pemerintah baru Irak, bentrokan antar golongan agama terus terjadi dan peristiwa serangan terhadap pasukan koalisi juga bertambah, ditambah tekanan domestik yang semakin meningkat, banyak negara yang mengirim pasukan ke Irak menyatakan akan mengundurkan diri. Menteri Luar Negeri Italia hari Rabu lalu menyatakan bahwa, mulai bulan ini Italia akan mengurangi tentara yang ditempatkan di Irak, dan akan menarik kembali semua pasukanya sebelum akhir tahun ini. Dalam pidatonya kepada pasukan AS untuk Irak kemarin, Bush menekankan, kunjungan ke Irak kali ini untuk menyatakan komitmen Amerika tentang pembentukan satu Irak yang bebas, dan AS tak mungkin melepaskan Irak.

Akan tetapi, analis menunjukkan, kunjungan Bush ke Irak itu lebih banyak mengandung faktor mebuat-buat, dan politiknya tentang Irak tidak mengalami perubahan hakiki. Apalagi situasi keamanan di Irak tidak membaik setelah Zarqawi ditembak mati.

Dikabarkan, Al Qaeda melalui situs web mengumumkan telah melantik seorang yang bernama Abu Hamza Al Muhajer sebagai pengganti Zarqawi, dan mengancam akan melancarkan lebih banyak serangan balas dendam untuk Zarqawi. Kekuatan bersenjata antiAmerika golongan Sunni Irak, yaitu Tentara Islam Irak juga menyatakan, mereka tidak tergolong Al Qaeda, tapi mempunyai tujuan yang sama, yakni mereka akan terus melancarkan serangan sampai pasukan pendudukan asing diusir dari Irak. Kesemua itu menyatakan bawha tidak mudah bagi AS untuk melepaskan diri dari Irak.

Sejalan dengan berjalannya waktu, apabila situasi di Irak terus memburuk akibat pertarungan antara golongan agama, maka politik Bush tentang Irak kemungkinan akan membuat dia terus kehilangan dukungan baik dalam maupun di luar negeri.