Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-06-28 17:11:42    
Jalan KA Qinghai-Tibet

cri

Tanggal 1 Juli mendatang, jalan kereta api Qinghai-Tibet, jalan kereta api yang paling tinggi di atas permukaan laut di dunia ini akan dioperasikan untuk uji coba. Karena menghadapi banyak masalah sulit seperti "tanah beku menahun" serta "oksigen tipis dan udara dingin", maka sebelumnya ada ahli luar negeri yang memastikan bahwa hampir mustahil membangun jalan kereta api di Dataran Qinghai-Tibet. Namun para pembangun jalan kereta api Tiongkok berhasil mengatasi berbagai kesulitan dan membangun sebuah "jalan langit" di atap dunia. Dalam Ruangan Serba-Serbi edisi ini, saudara akan kami ajak mengenal Jalan Kereta Api Qinghai-Tibet untuk mengetahui bagaimana jalan kereta api itu dibangun.

Tepat seperti dinyanyikan dalam lagu yang popular di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet tersebut bahwa ini adalah sebuah jalan langit yang ajaib. Dalam proses pembangunan jalan kereta api Qinghai-Tibet, para pembangun menghadapi banyak masalah sulit, di antaranya "tanah beku menahun" serta "oksigen tipis dan udara dingin " adalah masalah sulit yang mendunia.

Jalan kereta api Qinghai-Tibet sektor Golumd -Lhasa yang segera akan selesai dibangun itu panjangnya 1.142 kilometer, hampir separohnya melewati daerah tanah beku menahun. Yang dinamakan tanah beku adalah berbagai macam tanah batu dan tanah yang mengandung es dan suhunya di bawah 0 derajat Celsius. Dalam keadaan membeku, volume tanah beku akan mengembang; sedangkan di musim panas, tanah beku mencair, volumenya menyusut. Insinyur senior Perusahaan Nasional Pembangunan Jalan Kereta Api Tiongkok Lin Lansheng mengatakan bahwa bahaya tanah beku sangat merugikan pembangunan jalan kerata api. Dikatakannya,

" Umpamanya saya meletakkan fondasi pilar jembatan atau fondasi rumah di atas tanah beku, sampai musim dingin, tanah beku mengembang, bangunan di atasnya akan terpengaruh; sedangkan sampai musim panas, tanah beku mencair, baik fondasi maupun jembatan akan mengalami penurunan. Maka kami menamakan kedua gejala tanah beku itu sebagai beku mengembang, serta cair karena panas dan amblas karena cair."

Tanah beku merupakan masalah bersifat mendunia. Penyelidikan yang dilakukan Rusia pada tahun 1994 menunjukkan, 27,5% dari jalan kereta api Siberia kedua yang dibangun pada tahun 1970an terpengaruh oleh tanah beku. Umumnya kereta api yang melewati daerah tanah beku melaju hanya pada kecepatan 50 km perjam. Meskipun masalah tanah beku terdapat di negara-negara seperti Rusia dan Kanada, tapi tanah-tanah beku itu terletak di garis lintang tinggi dan relatif stabil. Sedangkan daerah tanah beku yang dilewati jalan kereta api Qinghai-Tibet terletak di garis lintang rendah, sangat tinggi dari permukaan laut, penyinaran matahari keras, ditambah gerak tektonik Dataran Tinggi Qinghai-Tibet sangat kerap, maka kerumitan dan keunikan tanah beku di daerah itu tak ada duanya di dunia.

Lalu, bagaimana masalah itu diselesaikan? Para pembangun jalan kereta api Tiongkok telah mengajukan idenya sendiri. Mereka mengisi antara permukaan tanah dan tanah beku dengan lapisan batu setebal satu meter lebih. Insinyur Lin Lansheng mengatakan bahwa lapisan batu itu sebenarnya merupakan semacam landasan jalan yang khusus.

Dikatakannya, ide penggunaan landasan batu itu ditemukan secara tidak sengaja di padang liar. Suatu peristiwa, tenaga riset secara kebetulan menemukan es dan salju di bawah tumpukan batu kerikil, sedang permukaan tanah di sekitarnya sudah panas karena suhu udara naik. Maka mereka menerapkannya dalam pembangunan jalan kereta api dan ternyata berhasil. Karena biaya fondasi jalan batu relatif rendah, maka di jalan kereta api Qinghai-Tibet terdapat 110 kilometer fondasi jalan seperti itu.

Cara lain untuk menyelesaikan masalah tanah beku adalah dengan jembatan menggantikan jalan. Di sepanjang jalan kereta api Qinghai-Tibet, yang paling mengesankan ialah banyaknya jembatan. Panjang seluruhnya jembatan di jalan kereta api Qinghai-Tibet 150 kilometer lebih. Penerapan cara pembangunan seperti itu secara besar-besaran adalah yang pertama kali dilakukan di dunia.

Selain masalah tanah beku, para pembangun jalan kereta api Qinghai-Tibet menghadapi lingkungan alam yang kejam. Bagaimana menjamin kesehatan dan keselamatan jiwa para pembangun jalan kereta api, telah menjadi masalah yang paling urgen untuk diselesaikan. Di tempat-tempat pembangunan jalan kereta api itu, suhu terendah mencapai minus 45 derajat Celsius. Tiap tahun hanyak terdapat hawa baling rendah di bawah tingkat 45 Celsiu minus, tiap tahun terdapat 100 hari sampai 106 hari bertiup angin kencang dan sangat dingin. Disamping itu, kekurangan oksigen juga masalah yang sangat memusingkan. Di Terowongan Gunung Fenghuo jalan kereta api itu, sebuah terowongan paling tinggi di atas permukaan laut di dunia, kadar oksigen di sana hanya 50% kadar oksigen di dataran rendah. Oksigen tipis di dataran tinggi sudah menjadi rintangan paling besar dalam proses pembangunan, dan paling dikhawatirkan oleh para pembangun jalan kereta api. Kepala tim pembangun terowongan Gunung Fenghuo, Ren Shaoqiang mengatakan,

"Berhubung di dataran tinggi sangat kekurangan oksigen, maka tidak mungkin tidak menimbulkan reaksi bagi mereka yang mencapai ketinggian itu, maka semua merasa takut."

Untuk mengatasi masalah kekurangan oksigen di dataran tinggi, mula-mula setiap pekerja dilengkapi sebuah tabung oksigen ketika bekerja di terowongan. Tapi tabung oksigen yang berat semakin banyak menguras tenaga fisik para pembangun. Maka diambil cara penanggulangan yang baru. Ding Shouquan yang mengomando pembangunan terowongan Gunung Fenghuo mengatakan:

"Di dua ujung terowongan masing-masing dibangun sebuah pos pembuat oksigen yang menyediakan oksigen 24 jam sehari ke terowongan. Cara ini telah mengisi kekosongan dunia di bidang teknologi pembuatan oksien di daerah yang tinggi.

Ding Shouquan mengatakan, tingkat terjadinya penyakit dataran tinggi telah menurun 94% dengan diterapkannya cara suplai oksigen itu. Dalam pembangunan jalan kereta api Qinghai-Tibet, tidak ada kasus kamatian satupun karena kekurangan oksigen di dataran tinggi.

Saudara pendengar, dengan ini selesailah Ruangan Serba-Serbi untuk edisi minggu ini. Apabila anda ingin mengetahui lebih banyak tentang pembangunan jalan kereta api Qinghai-Tibet, ikutilah rangkaian laporan kami tentang peresmian jalan kereta api Qinghai-Tibet. Terima kasih atas perhatian anda, sampai jumpa lagi minggu depan. Inilah penyiar anda Lily.