Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-03 17:14:00    
Jalan KA Qinghai-Tibet: Lembaran Baru KA Penumpang Manusia di Atap Dunia

cri

Kereta Api Nomor T27 yang bertolak dari Beijing menuju Lhasa, ibu kota Tibet tanggal 1 Juli lalu. Pagi tanggal 3, kereta api penumpang itu melewati terowongan sepanjang 1.686 meter yang dibangun dengan memotong tanah beku di Gunung Kunlun, Tiongkok Barat. KA Nomor T27 merupakan kereta api penumpang yang pertama yang tiba di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet setelah upacara peresmian jalan kereta api Qinghai-Tibet dua hari yang lalu. Dengan ini terbukalah lembaran baru bolak-balik kereta api penumpang di Dataran Qinghai-Tibet yang sering dijuluki sebagai "atap dunia".

Gunung Kunlun yang tingginya di atas permukaan laut tercatat 4.772 meter merupakan gunung tinggi pertama dalam perjalanan menuju Dataran Tinggi Qinghai-Tibet dari pedalaman. Seorang Amerika Serikat 20 tahun lalu dalam sebuah buku karyanya tentang pengalamannya di Tiongkok menyatakan: "Jalan kereta api akan untuk selama-lamanya tidak bisai menuju Lhasa dengan adanya Gunung Kunlun." Memang di tanah antara Gunung Kunlun dan Gunung Tangula yang tingginya di atas permukaan laut rata-rata tercatat 4.000 meter itu terdapat tanah beku seluas 550 kilometer persegi, yang sejarahnya dapat dilacak sampai ribuan tahun yang lalu. Kandungan oksigen dalam udara di daerah itu tidak sampai 60% kandungan oksigen di dataran. Apa lagi iklim di kawasan itu panca roba.

Badan penelitian iptek Tiongkok menerapkan banyak teknologi baru dalam pembangunan jalan kereta api yang melewati daerah "tanah beku" itu, antara lain, banyak membangun jembatan dan lain sebagainya. Dengan teknologi baru yang diciptakan Tiongkok secara mandiri itu, masalah-masalah yang diakibatkan tanah beku dan udara dingin serta kekurangan oksigen dapat diatasi satu per satu. Berkat upaya itu, jalan kereta api yang paling tinggi di atas permukaan laut serta paling panjang melewati dataran tinggi akhirnya selesai dibangun.

Tahun 1905, jalan kereta api pertama yang didesain dan dibangun oleh rakyat Tiongkok sendiri, yaitu jalan kereta api Beijing-Zhangjiakou sepanjang 201.2 kilometer selesai dibangun setelah memakan waktu 5 tahun. Jalan keretap api Qinghai-Tibet sektor Germu dan Lhasa yang lebih tinggi 5 kali lipat ketinggian di atas permukaan laut serta panjangnya 5 kali lipat daripada jalan kereta api tahun 1905 itu juga selesai dibangun dalam waktu 5 tahun. Dengan memanfaatkan pengalaman pembangunan jalan kereta api selama 100 tahun ini, rakyat Tiongkok akhirnya menciptakan keajaiban dengan memasang jalan kereta api sampai ke Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, yang dijuluki pula sebagai "kutub ketiga bumi".

Dewasa ini kecepatan laju kereta api di atas tanah beku biasanya dibatasi dalam 50 kilometer per jam. Namun kereta api Tiongkok yang melaju di Dataran Tinggi Qinghai-Tiebet bercepatan 120 kilometer, dan biarpun untuk jalan kereta api di tanah beku, laju kereta juga mencapai 100 kilometer. Ahli meramalkan bahwa jalan kereta api itu akan memikul 75% tugas pengangkutan masuk dan keluar Tibet.

Mulai tanggal 3 Juli, kereta api penumpang yang bertolak dari lima kota pedalaman, antara lain Beijing dan Chengdu akan berturut-turut tiba di Lhasa. Pada masa depan, jalan kereta api Qinghai-Tibet akan terus dibangun sampai ke kota lain di Tibet, agar meltakkan dasasr bagi pembangunan "jalan raya perdagangan internasional" yang menyambung kawasan Asia Selatan.