Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-06 13:03:31    
Konfrontasi Militer Palestina-Israel Masuki Tahap Baru

cri

Sidang darurat Kabinet Keamanan Israel kemarin memutuskan untuk memperluas aksi militer di Jalur Gaza, dan mengancam akan dengan tuntas mengubah 'aturan main' dengan pihak penguasa Palestina dan Hamas. Analis berpendapat, ini menunjukkan bahwa konfrontasi militer Palestina-Israel sedang memasuki tahap baru.

PM Israel, Ehud Olmert memanggil sidang tersebut setelah kekuatan bersenjata Palestina menculik prajurit Israel, Galid Shalit, lebih-lebih Palestina menembakkan roket ke wilayah Israel baru-baru ini. Selasa lalu, suatu sekolah dasar di pusat Kota Ashkelon, bagian selatan Israel diserang roket 'Qassam' yang ditembakkan personel bersenjata Hamas, meskipun serangan tersebut tidak menimbulkan korban, tapi sangat mengejutkan pemerintah Israel, karena ini adalah yang pertama kali roket 'Qassam' yang ditembakkan personel bersenjata Palestina mengenai daerah lambung bagian selatan Israel.

Menurut analisa opini Israel, personel bersenjata Hamas berhasil melancarkan serangan roket terhadap daerah lambung Israel, dalam situasi di mana tentara Israel terus melancarkan serangan dan pemboman terhadap Gaza, tujuannya ialah memperagakan kemampuannya untuk berkonfrontasi dengan tentara Israel, dan merupakan pukulan berat terhadap pemerintah Israel.

Kabinet Keamanan Israel kemarin mengadakan sidang darurat dan memutuskan lebih lanjut memperluas aksi militer di Jalur Gaza untuk memukul Hamas di Jalur Gaza dan daerah tepi barat Sungai Yordan, lebih-lebih terhadap basis dan sarana kegiatan teror dan membatasi kegiatan personel bersenjata Palestina dengan meningkatkan pemisahan dan blokade terhadap Jalur Gaza. Pernyataan seusai sidang menyatakan, bahwa Israel akan mengubah 'aturan main', menentukan kembali cara perhubungan dengan Badan Otoritas Nasional Palestina dan Hamas.

Kemarin, tank dan panser tentara Israel memasuki pangkalan penembakan roket 'Qassam' personel bersenjata Palestina di Jalur Gaza, dan terlibat dalam pertempuran sengit dengan personel bersenjata Hamas.

Opini Israel berpendapat, bahwa kini Israel menghadapi 3 pilihan, yaitu, menyetujui penyelesaian krisis dengan cara membebaskan tahanan Palestina untuk ditukar dengan orang  Israel yang disandera, atau meneruskan konfrontasi militer secara terbatas dengan kekuatan bersenjata Palestina, atau memperluas aksi militer dan menggulingkan pemerintah Hamas. Peristiwa serangan terhadap Asheklon mungkin akan memperteguh tekad Israel untuk menggulingkan pemerintah Hamas.

Akan tetapi, analisa berpendapat, mengingat aksi militer besar-besaran mungkin akan mengancam keselamatan jiwa prajurit Israel yang diculik Palestina, maka target pukulan tentara Israel tahap kini akan sangat selektif dan terbatas. Informasi intelijen Israel menunjukkan bahwa kini Shalit masih hidup, dan ia diperlakukan cukup baik oleh elemen bersenjata Palestina.

Harian Haaretz Israel dalam editorial mengatakan, peristiwa serangan roket 'Qassam' oleh elemen bersenjata Palestina, tidak akan menjadi alasan Israel untuk menginvasi Jalur Gaza lagi, menggulingkan pemerintah Hamas hanya akan mengakibatkan kekacauan yang lebih besar di Palestina yang pada akhirnya akan merugikan kepentingan Israel sendiri. Ditinjau dari segi jangka panjang, penarikan tentara Israel dari wilayah Palestina yang diduduki baru merupakan jalan keluar. Kepentingan fundamental Israel ialah agar orang Palestina bisa hidup secara normal dan bukan membuat mereka kelaparan dan dipermalukan.