Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-13 12:41:17    
Pengusaha Taiwan Di Tibet

cri

Hucizaxi adalah panggilan teman-teman Tibet terhadap Bi Guoping, seorang pengusaha dari Taibei Taiwan yang sudah 4 tahun menyelenggarakan Pusat Pelayanan Perjalanan Jinshatan di tepi Danau Qinghai.

Wartawan-wartawan dari kedua tepi Selat Taiwan yang tergabung dalam suatu rombongan peliputan bersama belum lama berselang mengunjungi Kabupaten Haiyan Kresidenan Otonom Etnis Tibet Haibei di Propinsi Qinghai, dengan tujuan mewawancarai pengusaha Taiwan tersebut. Sampai di tempat tujuan, belum juga mobil kami berhenti sama sekali , seorang pendamping kami sudah berteriak sambil menunjuk ke arah sekelompok orang yang datang penyambut , " Itu yang berkulit paling hitam yang akan kami wawancarai hari ini!"

Pengusaha Taiwan itu nampaknya lain daripada yang lain, berambut panjang alias gondrong, mukanya hitam kemerah-merahan , mengenakan sebuah mantel kulit domba.

Para wartawan segera mengerumuninya dan mulai menghujani dengan berbagai pertanyaan, untuk mendekatkan diri dengan para wartawan ia selalu berusaha menjawab dengan dua bahasa Mandarin dan Hokkian.

Di Propinsi Qinghai kini terdapat 19 perusahaan modal Taiwan yang sudah terdaftar, investasi Bi Guoping terhitung tidak besar, yaitu sekitar satu juta Yuan RMB, tapi usahanya berkembang sangat baik. Ia mulai membangun sarana pelayanan wisata di daerah wisata Jinshatan Danau Qinghai pada tahun 2003. Tapi sekarang telah dibangun ruang dan platforn untuk menikmati pemandangan sekeliling serta taman adat istiadat etnis-etnis minoritas. Selain itu juga dikembangkan di sana belasan acara rekreasi seperti sepeda motor pantai pasir, berkuda, balon gas, panahan , lintas alam dengan jip dan lain sebagainya.

Menyinggung sebab ia memilih Qinghai sebagai tempat pengembangan usahanya, Bi Guoping mengatakan, di Taiwan ia sejak kecil sudah sering mendengarkan senandung lagu rakyat yang berbunyi "Qinghai qing dan Huanghe huang" yang artinya Danau Qinghai airnya biru dan Sungai Kuning airnya kuning, itulah kesan terawal terhadap Qinghai. Kemudian ia pernah mengadakan perjalanan ke Danau Qinghai, ia sangat tertarik melihat pemandangan danau Qinghai yang begitu indah menawan. Melihat langit, bumi dan danau yang begitu luas, hatinya sangat tergerak, dan tak lama kemudian ia mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya di sana.

Tahun 2003 Bi Guoping yang berhobi mengadakan perjalanan telah mengadakan perjalanan selama 10 hari melintasi Gurun Gobi dari Dunhuang dengan mengendarai sendiri sebuah jip. Ketika itu ia mempunyai niat mengadakan investasi di Dunhuang untuk mengembangkan usaha wisata di sana, tapi akhirnya niat itu dibatalkan. Kebetulan saat itu ia bertemu dengan beberapa orang Qinghai yang mengusulkannya agar pergi melihat-lihat Danau Qinghai.

Maka ia banting setir menuju ke Qinghai dengan melintasi Gunung Qilian , hatinya tergugah dan terharu sepanjang jalan. Demikian tutur Bing Guoping dengan penuh haru. Setiba di tepi Danau Qinghai, ia segera mencari tenda dan bekal berupa daging sapi, nonkrong selama beberapa hari di tepi danau untuk merancang rencana investasinya di sana, dan dalam waktu singkat menandatangani persetujuan dengan pemerintah Kabupaten Haiyan.

Terhadap perkembangan selanjutnya, Bi Guoping nampak penuh keyakinan. Dikatakannya, pengembangan daerah barat Tiongkok merupakan suatu strategi besar dan telah menyediakan peluang bisnis yang amat besar untuk pengembangan wisata Qinghai. Apalagi sekarang jalan keretaapi Qinghai-Tibet sudah dibuka, hal itu pasti akan lebih merangsang perkembangan sector wisata Danau Qinghai.

Bi Guoping setiap tahun kurang lebih 150 hari berada di Qinghai, ia menyebut dirinya sebagai satu di antara segelintir pengusaha Taiwan yang betah tinggal lama di Qinghai. Pengawainya 99 persen orang Tibet, "Bige" yang artinya "Mas Bi" adalah panggilan akrab dari teman-teman Tibet terhdapnya . Ia juga mempunyai panggilan akrab lain yaitu "Hucizaxi" yang artinya harimau hitam.

Ketika kami berpamitan Hucizaxi si harimau hitam menjabat tangan kami dengan penuh antusias mengatakan, berharap dapat menyambut kedatangan kalian lagi tak lama, dan ketika itu keadaan di sini pasti sudah lebih bagus.