Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-18 12:36:45    
Aksi Militer Israel Cerminkan Tujuan dan Taktik Politik

cri

Kemarin, bentrokan militer besar-besaran antara Israel dan kekuatan bersenjata Partai Hizbullah Lebanon memasuki hari ke-6. menurut analis, dilihat ciri khas dan perubahan aksi militer Israel beberapa hari ini, dapatlah diketahui maksud dan taktik politik pemerintah Israel.

Pertama, di atas dasar pertimbangan terpadu tujuan politik dan maksud militer, Israel dengan berencana dan bertahap melancarkan aksi militer terhadap pasukan Israel. Dari hari minggu lalu, serangan militer Israel terhadap instalasi dasar Lebanon seperti jalan raya, jembatan, bandara berangsur-angsur sudah mereda, titik berat serangannya beralih pada instalasi militer dan inti kekuasaan kekuatan bersenjata Partai Hizbullah, termasuk garis front, tempat penyimpanan persenjataan, dan lembaga pimpinan tinggi Partai Hizbullah yang tersembunyi di bawah tanah. Analis menunjukkan, perubahan titik berat serangan militer Israel bermaksud untuk mematahkan jalur komunikasi Partai Hizbullah dengan luar, dan memberikan tekanan politik kepada pemerintah Lebanon, agar pemerintah Lebanon bertekad untuk mencegah serangan kekuatan bersenjata Partai Hizbullah terhadap Israel.

Kedua, menarik pelajaran dari perang Lebanon tahun 1982, serangan udara banyak dilancarkan dalam aksi militer kali ini untuk menghindarkan keterlibatan banyak pasukan darat dalam jumlah besar, sehingga Israel tidak sekali lagi terjerumus dalam keadaan sulit Lebanon. Menurut laporan, kemarin sore, pasukan darat Israel memasuki daerah perbatasan Lebanon bagian selatan, dan cepat-cepat menarik kembali setelah menyerangi posisi kekuatan bersenjata Partai Hizbullah. Menurut tokoh militer Israel, pasukan Israel tidak bermaksud mengagresi lama daerah bagian selatan Lebanon, aksi daratan adalah terbatas.

Ketiga, tindakan diplomasi dan serangan propaganda dipadukan, agar menghilangkan tekanan internasional, mengupayakan waktu untuk merealisasi tujuan militer dan politik yang ditetapkannya. Selama beberapa hari ini, Israel mengadakan kegiatan diplomatik besar dan melobi ke sini sana,dengan alasan Partai Hizbullah pertama menimbulkan bentrokan, menyebut aksi pembalasan militer Israel itu hanya adalah tindakan bela diri. Dalam pernyataan bersama yang diumumkan hari Minggu lalu, Kelompok 8 meminta kaum ekstrimis segera menghentikan serangan teroris terhadap Israel. Menurut Israel, itu adalah sekali kemenangan dalam perang propaganda diplomasinya.

Terhadap upaya penengahan masyarakat internasional, di satu pihak pemerintah Israel memperlihatkan sikap terbuka, di satu pihak lain menegemukakn syarat yang berat. Sehubungan agak terbatasnya daya pengontrolan pemerintah Lebanon terhadap Partai Hizbullah yang kuat, PBB, Inggris, Italia baru-baru ini mengajukan pendapat untuk menempatkan pasukan pemelihara perdamaian di bagian selatan Lebanon sebagai jalan keluar untuk memecahkan krisis Lebanon-Israel, tapi Israel bersikeras meminta pasukan pemerintah Lebanon ditempatkan di bagian selatan Lebanon. Pihak militer Israel mengumumkan, harus terus mempercepat aksi militernya sebelum intervensinya kekuatan masyarakat internasional, agar merealisasi tujuan militer dan politik yang diinginkannya.

Keempat, dengan berhati-hati mengontrol skala bentrokan Lebanon-Israel, dan menghindarkan terjadinya menjadi perang kawasan. Sejak meletusnya bentrokan, ujung tombak Israel ditujukan kepada Suriah dan Iran yang berhubungan erat dengan Partai Hizbullah, mengecam mereka harus bertanggungjawab atas meletusnya bentrokan Lebanon-Israel dan menyediakan senjata kepada Partai Hizbullah. Namun, ancaman dan peringatan Israel terhadap Suriah dan Iran tersebut hanya berupa lisan saja dan Israel tidak berniat membuka medan perang yang baru dan menyeret Suriah dan Iran ke dalam bentrokan militer. Akan tetapi, analis berpendapat, dilihat dari jangka panjang, Israel akan mempertimbangkan kembali situasi keamanan di sekitarnya karena terjadinya bentrokan Lebanon-Israel kali ini.