Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-18 12:50:41    
DK PBB Gagal Bertindak Di Konflik Timur Tengah

Kantor Berita Xinhua

 

Dewan Keamanan PBB mengadakan konsultasi tertutup pada hari Senin mengenai konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Lebanon tetapi gagal untuk memutuskan apa yang harus dilakukan oleh badan dunia tersebut untuk menghentikan pertumpahan darah.

Kelima belas anggota dewan yang bertemu dengan agenda yang sama pada hari Sabtu tidak berhasil mencapai kesepakatan untuk mengeluarkan pernyataan yang menghimbau gencatan senjata. Lebanon menuduh Amerika Serikat menghentikan usaha ini.

"Tindakan apapun yang bisa diambil, termasuk tindakan-tindakan kemanusiaan, tidak bisa diambil dalam keadaan bentrokan senjata," kata Nouhad Mahmoud, wakil khusus Lebanon. Ia mengatakan, "Yang paling mendesak?tanpa gencatan senjata, tidak akan ada hal yang bisa dicapai."

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB mengatakan bahwa ia memperkirakan tidak adanya keputusan dari dewan sampai tiga anggota tim krisis PBB yang dikirim ke Timur Tengah kembali untuk lapor kepada dewan.

Tim tersebut, yang dikirim oleh Sekjen PBB Kofi Annan ke kawasan tersebut minggu lalu, telah mengunjungi Mesir dan sekarang mengadakan rapat dengan pejabat-pejabat Lebanon di Beirut. Tim ini juga berencana untuk mengunjungi Suriah, Jordan, dan Wilayah Palestina yang Diduduki.

Mengatakan kepada wartawan setelah dewan menutup rapat, Ibrahim Gambari, Sekjen PBB untuk Urusan Politik mengatakan bahwa ia telah mengadakan briefing tentang situasi Timur Tengah.

Menggambarkan tentang yang terjadi di kawasan tersebut sebagai "situasi perang terbuka," ia mengatakan bahwa konflik ini akan membawa konsekuensi yang parah tidak hanya bagi Lebanon dan Israel tetapi juga seluruh Timur Tengah.

Ia juga mencatat bahwa situasi kemanusiaan di Lebanon "bertambah parah." Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan juga mengirimkan suatu tim yang beranggotakan empat orang ke Beirut dan Damaskus untuk memberikan dukungan koordinasi kemanusiaan darurat.

Duta Besar Perancis Jean-Marc de La Sabliere mengatakan bahwa sangat penting bagi dewan untuk terus mengusahakan suatu kontribusi untuk solusi yang berkelanjutan." Ia mencatat bahwa usaha menuju solusi jangka panjang jauh lebih penting daripada resolusi, pernyataan pers, atau deklarasi lain yang bisa dibuat dengan cepat.

"Ada banyak pemikiran dan diskusi yang sedang berlangsung dan kami harus menampung ide-ide ini dan mengusahakan kontribusi dewan pada solusi yang berkelanjutan," jawabnya pada sebuah pertanyaan tentang kekuatan multinasional dan tindakan-tindakan jangka panjang lainnya.

Pemimpin-pemimpin dunia pada pertemuan G8 di Rusia telah menghimbau diturunkannya pasukan perdamaian multinasional, yang juga didukung oleh Sekjen PBB.

Setelah mengadakan rapat dengan pemimpin-pemimpin G8 di St. Petersburg, Rusia, Annan menghimbau agar DK PBB mempelajari kemungkinan untuk mengirimkan "pasukan stabilisasi."

Setelah konsultasi hari Senin, Duta Besar Perancis dan AS menghimbau dilaksanakannya resolusi 1559 yang diambil oleh dewan pada bulan September 2004 yang meminta ditariknya semua pasukan asing yang tersisa di Lebanon demi dibubarkannya seluruh rakyat Lebanon dan non-milisia Lebanon dan pelucutan senjata.

Konflik antara Israel dan pasukan gerilya Hizbullah Lebanon dalam minggu lalu telah mengambil nyawa 200 manusia di Lebanon dan 24 di Israel.