Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-19 11:07:19    
Buka Rahasia Mi Ribuan Tahun

cri

Saudara pendengar, senang sekali kita berjumpa kembali dalam Ruangan Serba-Serbi yang mengunjungi ruangan Anda setiap hari Rabo. Saya pengasuh ruangan ini Lily. Belum lama berselang, Majalah Nature Inggris memuat laporan tentang penemuan dan penelitian mi 4.000 tahun yang lalu di tempat peninggalan keluarga La. Laporan yang diberi judul " Mi Sekoi Akhir Zaman Batu Baru Tiongkok" itu segera mengundang perhatian besar seluruh dunia. Dengan ditemukannya mi ribuan tahun lalu itu terbuktilah bahwa mi berasal dari Tiongkok. Hal ini diberitakan secara luas oleh berbagai media di dunia. Dalam ruangan edisi ini akan kami sampaikan laporan tentang penemuan mi ribuan tahun tersebut.

Tempat peninggalan keluarga La adalah situs sebelum Masehi zaman kebudayaan keluarga Qi, sekitar 4.000 tahun yang lalu, luasnya sekitar 200.000 meter persegi, terletak di Desa Keluarga La, perbatasan propinsi-propinsi Qinghai dan Gansu Tiongkok barat laut, di bagian hulu Sungai Kuning. Tempat peninggalan keluarga La digali secara resmi pada musim panas tahun 2000. Karena di situs itu masih terdapat banyak bekas-bekas bencana alam seperti gempa bumi, banjir Sungai Kuning serta serangan air bah, maka juga merupakan situs bencana sebelum Masehi yang sangat berharga, dikenal sebagai "Kota Pompeii di Timur".

Penemuan "mi"

Penggalian tempat peninggalan keluarga La dilanjutkan pada bulan September sampai Desember tahun 2002. Pada suatu hari, tenaga arkeolog menemukan sebuah alat tembikar yang terbalik di sudut timur laut tempat peninggalan keluarga La. Alat tembikar yang masih terpelihara baik itu adalah sebuah mangkok berdiameter sekitar 20 sentimeter, tinggi belsasan sentimeter, di bagian luar yang berwarna merah oranye itu terdapat larik-larik biru muda. Ketika mangkok itu diangkat, di tanah tempat mangkok itu terletak ada semacam barang seperti mi. Penemuan yang menggembirakan ini segera difoto sebagai catatan fakta yang teramat berharga.

Meskipun barang itu mirip sekali dengan mi, tapi siapapun tidak berani mengatakan bahwa itu adalah mi. Pada kenyataannya, barang itu tersimpan kurang baik, yang masih tinggal hanya lapisan luar yang tipis sekali, ada yang sudah rusak akibat erosi, tapi bentuk keseluruhannya masih dapat dikenal dengan agak jelas: warna kuning, penampang lintang berbentuk bundar, tengahnya kosong akibat erosi, dan tertempel di tanah. Dilihat dari bentuknya yang melingkar-lingkar dapat dipastikan adalah barang panjang yang halus.

Mi Terbuat Dari Sekoi

Contoh itu dibawa pulang oleh tim arteologi ke Beijing untuk dipastikan melalui pengujian analisa, apakah barang itu mi atau bukan. Kalau terbukti barang itu mengandung unsur bahan pangan, maka pastilah barang itu adalah mi. Namun berhubung materi menyerupai mi itu sudah mengalami erosi sama sekali, maka lenyap ketika dibuka kembali. Untunglah, gambar-gambar foto pada waktu pertama bisa dijadikan bukti. Untuk memastikan apakah barang itu adalah mi, harus dipastikan apakah ada unsur materi mi dalam tanah. Setelah mengadakan kontak dengan ahli dari Institut Geologi dan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, para tenaga arteologi akhirnya dapat mengadakan pengujian analisa laboratorium atas penemuan itu. Melalui serangkaian pengambilan contoh dan perbandingan, ahli penilai mendapatkan bahwa materi dalam "mi" tersebut klop dengan sekoi dan beras kuning, dan secara kuantitas terutama adalah sekoi dan selebihnya beras kuning. Boleh dikatakan semangkok mi itu terbuat dari sekoi. Hasil ini juga diluar dugaan masyarakat.

Daerah Aliran Sungai Kuning dan daerah Tiongkok utara adalah tempat penghasil asli kedua jenis tanaman tersebut. Tiongkok adalah negara yang pertama menjinakkan dan membudidayakan kedua jenis tanaman itu, dan sudah bersejarah 8.000 tahun lebih. Hal ini sudah diakui oleh dunia. Kemudian gandum didatangkan ke Tiongkok, khususnya seiring dengan perkembangan irigasi pertanian, penanaman gandung berangsur-angsur menggantikan sekoi dan beras kuning menjadi tanaman bahan pangan utama di Tiongkok. Hasil penyelidikan menunjukkan, di Tiongkok terdapat beberapa tempat, terutama daerah-daerah terpencil yang sampai sekarang masih menggunakan sekoi untuk membuat mi.

Kericuhan Tentang Mi Akhirnya Reda

Tentang asal usul mi dan siapa pembuat mi yang pertama adalah masalah kontroversial sejak dulu. Orang Italia menyatakan orang Romawi Kuno yang pertama membuat makanan mi. Konon pada zaman Kaisar, kota Roma menggunakan mi yang dijemur kering untuk menyelesaikan masalah suplai makanan di kota itu. Sedangkan orang Arab menganggap mi adalah ciptaan kawasan Timur Tengah, dan mereka sebarkan ke Italia. Daerah aliran sungai Tigris-Euphrates di Semenanjung Arabia adalah tempat asal penanaman gandum. Sampai adanya penemuan di situs keluarga La pada tahun 2002, barulah terbukti oleh benda-benda arkeologi bahwa Tiongkok adalah tempat yang paling awal pencipta mi. Dengan demikian, padamlah pertikaian tentang asal usul mi tersebut. Sementara itu, penemuan tersebut menunjukkan pula bahwa tanaman bahan pangan tradisional Tiongkok, yaitu sekoi dan beras kuning, juga dapat menciptakan budaya makanan mi yang ajaib dan kaya.

Saudara pendengar, demikian tadi telah kami sampaikan bagaimana rahasia mi ribuan tahun terungkap. Dengan ini selesailah Ruangan Serba-Serbi untuk edisi minggi ini. Terima kasih atas perhatian Anda, kita berjumpa kembali dalam acara yang sama minggu depan. Inilah Penyiar anda Lily.