|
Konflik antara Israel dan Lebanon yang terjadi sejak tanggal 12 bulan ini hingga saat ini belum berhenti. Sampai berita ini diturunkan, 237 orang tewas akibat pengeboman dahsyat yang dilancarkan Israel terhadap banyak sasaran di Lebanon, sementara itu, Israel juga mengalami serangan sekurang-kurangnya 750 butir roket yang ditembakkan kekuatan bersenjata Hezbollah Lebanon, dan sebagai akibatnya 25 orang tewas.
Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert kemarin menyatakan, tentara Israel akan terus menggempur milisi Partai Hezbolla Lebanon, kecuali Partai Hezbolla membebaskan prajurit Israel dan keselamatan rakyat Israel mendapat jaminan.
Olmert mengatakan, Israel berharap tentara pemerintah Lebanon dapat ditempatkan di Lebanon Selatan berdasarkan resolusi nomor 1559 Dewan Keamanan PBB dan melucuti persenjataan Hezbolla. Dinyatakannya, Israel tidak mengesampingkan penyelesaian bentrokan dewasa ini melalui perundingan diplomatik, namun tidak akan mengadakan perundingan dengan Partai Hezbollas Lebanon. Ini juga tidak berarti Israel akan menghentikan aksi militer dewasa ini.
Sementara itu, PM dan Menteri Luar Negeri Lebanon secara terpisah dalam pernyataannya, menghimbau Dewan Keamanan PBB selekasnya mengambil langkah dalam rangka menghentikan agresi Israel terhadap Lebanon. Pemerintah Suriah juga menghimbau pihak terkait segera menyatukan pendirian untuk mencegah pemukulan Israel terhadap Lebanon Selatan.
Kemarin, Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan menyatakan, Dewan Keamanan akan mengirim pasukan pemelihara perdamaian internasional ke Lebanon Selatan. Sekretaris Jenderal Liga Arab kemarin mengisyaratkan, Liga Arab mungkin akan menerima usul tersebut. Rusia dan AS juga secara terpisah mengumumkan mereka akan mengirim utusan khusus ke Timur Tengah untuk melakukan penengahan.
|