Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-20 14:20:06    
Israel Dan AS Coba Bentuk Konfigurasi Baru Hubungan Lebanon-Israel

cri

Untuk mengupayakan gencatan senjata secepatnya antara Israel dan Lebanon yang terlibat dalam konflik, selama beberapa hari ini, masyarakat internasional telah meningkatkan intensitas penengahan. Mengingat seruan gencatan senjata dari masyarakat internasional, pemimpin Israel dengan tegas menyatakan, gencatan senjata baru efektif dalam keadaan menjamin tidak terjadinya kembali konflik, Sedangkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Condoleezza Rice menandaskan keharusan merealisasi gencatan senajta Lebanon-Israel dalam arti permanen. Analis menunjukkan, pendirian keras pemimpin-pemimpin Amerika Serikat dan Israel dalam masalah gencatan senjata menerangkan, mereka sudah mulai membidik zaman pasca gencatan senjata, mencoba menetapkan konfigurasi baru hubungan Lebanon-Israel berdasarkan kepentingannya sendiri.

Apabila dilihat dari pernyataan sikap terkait pemimpin-pemimpin Amerika Serikat dan Israel itu, pokok-pokok pendirian mereka tentang apa yang disebut gencatan senjata Lebanon-Israel dalam arti yang permanen ialah melumpuhkan Partai Hizbullah melalui penggempuran militer terus sampai organisasi itu tidak dapat menimbulkan lagi ancaman bagi stabilitas regional; tidak menentang penambahan pasukan pemelihara perdamaian PBB yang ditempatkan di perbatasan Lebanon-Israel, tapi peranan pasukan tersebut harus dibatasi dalam membantu Tentara Pemerintah Lebanon menguasai daerah Lebanon Selatan. Apabila dilihat dari jangka panjang, Pemerintah Lebanon harus memikul seluruh tanggung jawab pemeliharaan keamanan di perbatasan Lebanon-Israel; menetapkan langkah kongkrit dan tata pengawasan yang sungguh-sungguh dan dapat dilaksanakan, dan menlucuti secara tuntas senjata Partai Hizbullah, dan mencegah dipersenjatainya kembali; karena Partai Hizbullah memiliki peluru kendali yang dapat ditembakkan sampai daerah pedalaman Israel, maka tidak hanya harus mengusirnya dari daerah Lebanon selatan, dan juga harus mendesak Pemerintah Lebanon dengan efektif mengontrol seluruh wilayah Lebanon .

Menurut analis, Israel dan Amerika Serikat sudah menyadari, aksi militer dewasa ini tidak dapat membasmi secara tuntas Partai Hizbullah, karena Partai Hizbullah merupakan organisasi politik dan bersenjata yang berwarna ideologi tebal, Partai Hizbullah mempunyai dasar politik dan massa rakyat yang luas dan kokoh di Lebanon, dan mempunyai kekuatan militer yang cukup besar dan dukungan kuat dari kekuatan ekstern. Oleh karena itu, setelah menghancurkannya di bidang militer, untuk mencegah kebangkitannya kembali, harus membentuk suatu mekanisme politik dan diplomatik yang berjangka panjang, menghapuskan ancaman militernya terhadap Israel, mengubah konfigurasi politik intern Lebanon, dan dengan menggunakan kesempatan ini memperlemah pengaruh Suriah dan Iran di kawasan itu.

Menuut analis, Israel dan Amerika Serikat mencoba mengupayahkan kepentingan dengan mengandalkan keungulan militer dan politik yang besar , akan tetapi, apakah kemauannya dapat direalisasi masih menghadapi berbagai faktor yang variabel.

Pertama, apakah Israel dapat menghancurkan sepenuhnya Partai Hizbullah melalui aksi militer seperti apa yang dirancangkannya, masih terlalu pagi dewasa ini untuk mengambil kesimpulan. Kedua, Partai Hizbullah mempunyuai dasar kokoh di kalangan kaum muslim di Lebanon, lingkungan pengaruhnya di Lebanon seperti "negara di negara". Dewasa ini, di Lebanon tidak terdapat kekuatan politik manapun yang dapat secara paksa melucuti senajta Partai Hizbullah. Selain itu, aksi militer Israel sudah membangkitkan sentimen permusuhan yang keras di Lebanon. Apabila pemerintah Lebanon menandatangani persetujuan gencatan senajta dengan syarat yang ditetapkan oleh Israel dan Amerika Serikat, Pemerintah Libonon mungkin akan dikecam sebagai pengkhianat bahkan boneka Israel dan Amerika Serikat, dengan demikian akan menimbulkan pergolakan politik yang baru di Lebanon .

Dari hal ini dapat diketkahui, kemauan Israel dan Amerika Serikat tentang pembentukan konfigurasi baru hubungan Lebanon-Israel direalisasi mutlak bukan yang mudah, dalam waktu singkat, di antara Lebanon dan Israel juga sulit direalisasi gencatan senjata .