Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-20 18:36:38    
Bencana Alam Serius di Dunia

cri
Gunung Api : 20 Kota Dihancurkan

Setiap tahun terjadi lebih dari 50 kali letusan gunung api di seluruh dunia. Pada saat gunung api meletus, lava pijar yang menyembur akan menelan segala sesuatu di atas bumi dan dapat memicu serentetan bencana lain seperti tsunami, galodo atau banjir lumpur dan air bah. Bencana-bencana tersebut tidak saja membawa kerugian besar bagi jiwa manusia dan harta benda, tapi juga menimbulkan dampak amat serius terhadap lingkungan kelangsungan hidup manusia. Kini, sedikitnya 20 kota hancur dalam sekejap akibat gunung api meletus. Di antaranya, catatan yang paling awal adalah Yunani kuno sekitar tahun 1450 sebelum Masehi, kota kuno Knossos yang makmur pada waktu itu rata dengan bumi oleh letusan gunung api yang tiba-tiba di Pulau Santorin.

Dalam sejarah ada pula sejumlah bencana akibat meletusnya gunung api, antara lain letusan Gunung Api Vesuvius tahun 79 Masehi yang mengubur kota kuno Pompeii yang sangat makmur dengan penduduknya lebih dari 20.000 orang, sedangkan beberapa kota pesisir lain yang terkenal seperti Herculaneum dan Stabia juga mengalami kerusakan hebat. Sampai pertengahan abad ke-18, kota Pompeii baru tergali dari timbunan abu gunung api setebal beberapa meter, bangunan-bangunan kuno dan jenazah dalam berbagai posisi masih terpelihara secara utuh. Pada tahun 1669, Gunung Api Etna di Italia meletus, korban tewas diperkirakan mencapai 100.000 orang. Pada tahun 1781, letusan Gunung Api Laki di Eslandia mengakibatkan penduduk negeri itu berkurang 20 persen. Pada April tahun 1815, Gunung Api Tambora Indonesia meletus, 92.000 orang tewas. Letusan gunung api itu telah sangat mempengaruhi iklim global pada waktu itu, sehingga tahun itu disebut sebagai " tahun tanpa musim panas ".

Galodo: 50 Lebih Negara Terancam

Galodo adalah banjir lumpur dan batu yang terjadi secara mendadak, kebanyakan di daerah lembah dan daerah yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung api. 50 lebih negara mengalami ancaman laten galodo. Berhubung lingkungan ekologi mengalami kerusakan yang semakin serius, maka sejak memasuki abad ke-20, frekuensi terjadinya galodo di seluruh dunia bertambah secara drastis, dan mencapai hampir seratus kali.

Bencana serius akibat galodo selama puluhan tahun ini antara lain : Mei tahun 1970, di Peru terjadi gempa hebat berkekuatan 7,8 pada skala Richter, dengan menimbulkan galodo luar biasa besar di Gunung Huascaran, sehingga Kota Jongai musnah sama sekali, korban tewas mencapai 70.000 orang, pemandangan di lapangan sangat tragis. Mei tahun 1998, Kota Naples ( Napoli ) Italia dan tempat-tempat lain tiba-tiba dilanda galodo yang jarang sekali terjadi dengan mengakibatkan seratus orang lebih tewas dan dua ribu orang lebih kehilangan tempat tinggal. Kedua galodo tersebut terjadi secara mendadak dan sulit diramalkan, sedangkan galodo akibat meletusnya Gunung Api Ruiz di Kolombia pada bulan November 1985, meski jauh-jauh hari sebelumnya sudah ada alamatnya, tapi manusia masih saja tidaak luput dari malapetaka itu, dengan meninggalkan sesal yang tak terhingga dan pelajaran yang pahit. Jauh satu tahun sebelum Gunung Api Ruiz meletus, sudah ada gejala abnormal di daerah itu, sejumlah pakar menunjukkan kemungkinan gunung api itu akan meletus, dan diberitakan pula oleh surat kabar setempat. Namun sayang sekali, masyarakat tidak menanggapi tepat pada waktunya, sehingga pada saat gunung api meletus dan arus lumpur melanda, kota Amero yang hanya 50 kilometer dari gunung api masih belum menerima perintah evakuasi, segalanya sudah terlambat, kota kecil itu dalam sekejap ditelan arus lumpur Gunung Api Ruiz, 23.000 orang meninggal dan 130.000 orang kehilangan tempat berteduh. Keesokkan harinya, petugas pertolongan yang terbang di atas Kota Amero melaporkan bahwa kota itu seolah tidak pernah ada. Inilah " kehancuran Amero " yang terkenal.

Angin PutingBeliung : Sering Berhembus Sampai Ribuan Kilometer

Angin puting beliung juga disebut sebagai topan atau tornado, merupakan pusaran angin tropis yang terbentuk di sekitar laut katulistiwa. Angin puting beliung sering berhembus sejauh ribuan kilometer, menyapu sejumlah negara dan daerah dengan menimbulkan kerugian amat besar. Bencana angin yang paling hebat di bumi ini terjadi di kawasan Laut Karibia, Teluk Bengala, Asia Tenggara dan Tiongkok, disusul Amerika Tengah, Amerika Serikat, Jepang dan India, dampak terhadap Samudera Atlantik Selatan paling kecil. Menurut statistik, setiap tahun di seluruh dunia sedikitnya terjadi 80 kali lebih pusaran angin tropis di atas 8 knot. Dalam sejarah tercatat delapan kali bencana angin puting yang menelan korban di atas 100.000 orang tewas.

Bencana angin puting beliung yang besar dalam sejarah antara lain: angin puting beliung di Kalkuta, India pada tahun 1737, diperkirakan menelan korban 300.000 orang tewas. Angin puting beliung yang melanda Galveston, Amerika bulan September tahun 1900 menghancurkan seluruh kota dan menelan korban 6,000 orang tewas, dianggap sebagai angin puting beliung yang paling berbahaya dalam sejarah Amerika. Angin puting beliung Bengala yang terjadi pada November tahun 1970 menyapu seluruh Bangladesh, 300.000 orang tewas, kerugian ekonomi tak dapat dihitung, merupakan bencana angin puyuh yang terbesar di dunia abad ke-20. Angin puting beliung Darwin, Australia Desember tahun 1974 meluluhlantakkan seluruh kota menjadi tumpukan puing, untung korban tewas hanya 49 orang. Angin puting beliung Honduras bulan September tahun 1974, mengakibatkan 11.000 orang tewas dan 600.000 orang kehilangan tempat tinggal.