Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-21 15:09:26    
Konflik Lebanon-Israel Masuki Hari Ke-9, Upaya Diplomatik Berlanjut

cri

Konflik bersenjata antara Hizbullah Lebanon dan Israel kemarin memasuki hari ke-9. Tentara Israel terus melancarkan pukulan militer terhadap pinggiran selatan Beirut, ibukota Lebanon dan daerah bagian selatan negeri itu.

Pasukan darat Lebanon dua hari berturut-turut memasuki daerah bagian selatan Lebanon dan terlibat dalam pertempuran sengit melawan kekuatan bersenjata Hizbullah Lebanon. Menurut harian Haaretz, dua anggota tentara Israel tewas dalam pertempuran itu. Komandan pasukan darat Israel mengatakan, tentaranya akan terus melancarkan aksi militer darat di Lebanon sampai keamanan Israel kembali terjamin.

Menteri Luar Negeri Lebanon Fawzi Salloukh dalam pidato televisi kemarin mendesak Dewan Keamanan PBB selekasnya mempertimbangkan gugatan Lebanon terhadap Israel dan menuntut Israel segera mengadakan gencatan senjata. Ditekankan oleh Salloukh, sebelum Israel mengadakan gencatan senjata, pemerintah Lebanon dan Hizbullah tidak akan menerima syarat apapun.

 

Sekretaris Jendral PBB Kofi Annan kemarin mengatakan, gencatan senjata harus menjadikan tiga faktor pokok sebagai dasar politik yakni membebaskan prajurit Israel, menambah pasukan pemelihara perdamaian di Lebanon dan menghormati perbatasan "garis biru". Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mendesak Lebanon dan Israel segera mengadakan gencatan senjata untuk menjamin penduduk sipil dapat ditarik secara aman dari daerah konflik bersenjata, dan menciptakan syarat bagi penyelesaian masalah melalui perundingan politik.

Bersamaan dengan itu, rakyat di Spanyol, Kuba, Venezuela dan Meksiko mengadakan demonstrasi, menuntut Israel segera menghentikan operasi militernya di Lebanon dan Jalur Gaza.