Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-21 19:34:00    
Menjawab Pernyataan Pendengar

cri
Kiara: Hallo para pendengar di seluruh nusantara, bagaimana kabar Anda selama seminggu ini? Kami ikut berduka cita atas gempa dan tsunami yang menimpa daerah pantai selatan Jawa pada hari Senin sore yang lalu. Mudah-mudahan kita semua diberi ketabahan dan kekuatan untuk memperbaiki keadaan.

Insan: Kami seluruh staf CRI turut mendoakan dan mendukung seluruh pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi musibah yang beruntunt menimpa Indonesia. Mudah-mudahan Para Pendengar kami beserta sanak keluarga mereka selamat dan terus memiliki harapan untuk hari depan yang lebih baik.

Kiara: Pertanyaan pertama yang akan kami jawab berasal dari dari Azmi Waluyo di Ciamis. Apa kabar Azmi? Bagaimana keadaan Ciamis? Kami berharap Anda sekeluarga selamat dari bencana dan bisa mendengarkan siaran kami. Azmi ini bertanya mengapa negara Tiongkok disebut China. Bagaimana ini Insan?

Insan: Baik, ini adalah suatu pertanyaan yang cukup sulit, dan jawabannya tidak bisa dipastikan, tetapi menurut para ahli estimologi atau ahli asal kata yang menyusun kamus bahasa Inggris Oxford, kata China kemungkinan besar mengacu pada dinasti Qin, yang menguasai Tiongkok pada abad ke-3 SM. Artinya, kurang lebih adalah orang-orang dari dinasti Qin. Tetapi harian Kompas pernah mencatat dalam artikel tanggal 23 Oktober 2005 yang berjudul "Kebangkitan Si Orang Sakit" bahwa kata China mungkin juga berasal dari bahasa Jepang "Zhi na" yang artinya orang sakit.

Kiara: Itu tadi kata "China," Insan. Apa kamu tahu arti kata "Tiongkok?"

Insan: Coba kamu jelaskan, Kiara.

Kiara: Menurut seorang ahli sinologi Indonesia, Eddy Prabowo Witanto, kata Tiongkok diambil dari bahasa Hokkian yang artinya hampir sama dengan Tang ren, atau orang-orang dari dinasti Tang. Mereka menyebut diri orang-orang dinasti Tang, karena masa dinasti Tang adalah masa kejayaan Tiongkok, di mana peradaban Tiongkok pada masa itu melebihi peradaban-peradaban lain di dunia.

Insan: O, begitu ya. Azmi juga bertanya, apa sih arti kata Putonghua? Apa kamu bisa menjawabnya?

Kiara: Kalau itu sih gampang, Insan. Putonghua artinya bahasa yang digunakan oleh umum. Maklum, di Tiongkok ada berbagai bahasa, tetapi bahasa yang dikuasai umum adalah Putonghua, atau yang disebut bahasa Mandarin oleh kebanyakan orang asing.

Insan: Nah, sekarang, Azmi bertanya juga, buah apa yang asli Tiongkok. Wah, Azmi ini pertanyaannya sudah mulai ikut-ikut Suwito, susah-susah semua. Buah yang asli Tiongkok ada banyak Azmi, misalnya buah leci, yang bentuknya sebesar buah rambutan, tetapi tidak berbulu. Buahnya amat sangat manis, kalau makan kebanyakan bisa sakit tenggorokan atau panas dalam. Kata orang Kanton, satu leci menyulut tiga api. Artinya, makan satu buah leci saja sudah cukup untuk menaikkan kadar panas dalam tubuh. Karena itu, kalau makan terlalu banyak, bisa mimisan dan jerawatan. Kiara, apa kamu suka buah leci?

Kiara: Tentu saja suka, Insan, karena rasanya manis dan segar. Kalau saya makan satu leci, pasti Anda ingin makan terus. Di Indonesia, buah leci kebanyakan dijual dalam kaleng, sedangkan buah yang segar jarang dijumpai. Ngomong-ngomong, buah ini adalah buah kesukaan Selir Yang Guifei yang cantik dan cerdas pada masa dinasti Tang. Wah, saya harus cari apa rahasianya, kok Selir Yang Guifei bisa tetap cantik dan tidak jerawatan meskipun suka makan leci. Lihat nih, Insan, selama musim panas ini, karena sering makan leci, kulit muka saya banyak ditumbuhi jerawat.

Insan: Kamu harus menjaga keseimbangan antara makanan-makanan panas dan dingin, Kiara. Oya, selain buah Leci yang berasal dari Tiongkok bagian selatan, ada juga buah Lo Hang Guo, yang kebanyakan ditumbuhkan di propinsi Guang Xi. Para pendengar mungkin pernah mendengar tentang keindahan panorama di Guilin, propinsi Guangxi. Di lembah-lembah antara gunung-gunung Guilin inilah pohon penghasil buah Lo Han Guo tumbuh, karena pohon ini butuh perlindungan dari teriknya sinar matahari dan udara dingin. Karena terlindung oleh bayang-bayang gunung-gunung ini, dan karena Guilin terletak di Tiongkok Selatan yang tidak mengalami musim dingin yang hebat, maka pohon Lo Han Guo tumbuh subur di daerah ini.

Kiara: Biasanya di Indonesia, Lo Han Guo bisa dibeli dalam keadaan kering, atau malah bubuk. Lo Han Guo adalah buah kering yang digunakan sebagai obat-obatan tradisional Tiongkok dan penyedap masakan ala Tiongkok. Khasiat Lo Han Guo ini berkebalikan dengan buah leci, karena Lo Han Guo mampu meredakan sakit tenggorokan dan baik diminum pada saat batuk untuk tambahan pereda batuk. Bagi yang menderita diabetes, buah Lo Han Guo sering digunakan untuk pengganti gula karena kandungan gulanya aman bagi penderita diabetes.

Insan: Nah, Kiara, mungkin setelah makan leci, kamu harus makan Lo Han Guo supaya tidak jerawatan.

Kiara: OK, Siap Insan. Nanti akan saya praktekkan.

Insan: Selain buah-buah ini, buah Kiwi ternyata juga berasal dari Tiongkok, lho, Kiara.

Kiara: Ah, masak? Buah ini kan buah nasional Selandia Baru?

Insan: Memang benar, buah itu menjadi buah nasional Selandia Baru, karena binatang nasional Selandia Baru adalah burung Kiwi. Tetapi, asal buah itu adalah Tiongkok.

Kiara: Bagaimana buah itu bisa sampai ke Selandia Baru, Insan?

Insan: Pada awal abad ke-20, suster kepala sekolah di sebuah universitas khusus putrid di Selandia Baru mengunjungi salah satu sekolah misinya di Tiongkok. Ketika pulang, ia memperkenalkan buah tersebut di perkebunan yang dikelola oleh para biarawati di sekolahnya. Pada masa itu, buah kiwi masih dikenal dengan nama Chinese Gooseberry, karena rasanya mirip buah gooseberry, tetapi berasal dari Tiongkok. Meskipun demikian, buah kiwi bukan merupakan keluarga buah gooseberry.

Kiara: Pada masa perang dingin, nama Chinese pada Chinese Gooseberry tidak menimbulkan kesan yang baik di dunia barat. Karena itu, sebuah perusahaan buah-buahan Selandia Baru, Turners and Growers mempopulerkannya ke seluruh dunia dengan nama buah Kiwi atau Kiwifruit pada tahun 1959. Nama Kiwi diambil dari hewan nasional Selandia Baru yaitu burung Kiwi. Kini penghasil utama buah Kiwi adalah Italia, disusul oleh Selandia Baru. Meskipun di Tiongkok buah kiwi banyak ditanam di lembah Sungai Yangtze dan propinsi Sichuan, tetapi Tiongkok belum merupakan 10 penghasil kiwi terbesar di dunia.

Insan: Sayang sekali, ya Kiara. Padahal buah kiwi yang ada di Tiongkok lebih besar dan manis-manis daripada yang dapat dijumpai di Eropa dan Amerika.

Kiara: Betul, selain itu, juga pada musimnya sangat murah. Mungkin pengusaha kiwi Tiongkok harus mulai memperkenalkannya lebih lanjut kepada masyarakat Indonesia.

Insan: Saran ini sangat baik, Kiara. Mungkin nanti ada pendengar yang berminat menjadi penyalurnya ya. Nah, Saudara Pendengar, sayangnya, sampai di sini saja perjumpaan kita kali ini.