Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-23 15:43:01    
Daerah Bencana Tsunami Indonesia Digoncang Gempa Susulan Dahsyat

Kantor Berita Xinhua

Menurut Kantor Berita Xinhua, pejabat pemerintah Indonesia kemarin mengatakan, jumlah kematian dalam tsunami akibat gempa bumi di laut di sekitar Pulau Jawa Indonesia sudah mencapai 654 orang. Di Kecamatan Pangantaran, daerah yang paling serius tertimpa bencana tsunami kemarin terjadi lagi gempa susulan berkekuatan 5,1 Skala Richter. Ini merupakan gempa susulan yang paling dahsyat di antara 60 kali gempa susulan yang terjadi di daerah itu setelah terjadinya gempa hebat pada tanggal 17 yang lalu. Dewasa ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa akibat gempa susulan itu.

Pejabat Biro Koordinasi Pengelolaan Bencana Nasional Indonesia kemarin mengatakan kepada wartawan Kantor Berita Xinhua, bahwa gempa bumi dan tsunami yang melanda pesisir pantai Pulau Jawa Selatan pada tanggal 17 sudah mengakibatkan 654 orang tewas, 329 orang lainnya hilang, dan 978 orang luka-luka, sementara itu sekitar 10.000 orang kehilangan tempat tinggal. Propinsi Jawa Barat merupakan kawasan yang terpulul paling parah. Dewasa ini regu penolong sudah memperluas lingkup pertolongan, diperkirakan jumlah korban tewas masih akan bertambah.

Selain itu, Direktur Badan Hubungan Masyarakat Departemen Perhubungan Indonesia baru-baru ini menyatakan, pemerintah akan sewaktu-waktu mengumumkan kepada masyarakat tentang informasi gempa bumi dan tsunami melalui pesan singkat (SMS), radio dan televisi. Dikatakannya ini adalah tindakan yang paling efektif yang dapat diambil pemerintah untuk mencegah bencana dewasa ini, karena di sebagian terbesar daerah Indonesia masih belum didirikan sistem peringatan dini bencana tsunami.

Gubernur Bank Senteral Indonesia Burhanuddin Abdullah mengatakan, akhir-akhir ini Indonesia kerap kali dilanda bencana alam antara lain, gempa bumi dan tsunami sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, diperkirakan target laju pertumbuhan ekonomi 5,2% sampai 5,5% yang disusun awal tahun ini akan sulit diwujudkan.