Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-25 10:58:20    
Kelemahan dan Harapan Ekonomi Tiongkok

cri
 Produk Domestik Bruto Tiongkok pada semester pertama tahun ini mencatat pertumbuhan 10,9 persen daripada masa sama tahun lalu. Bersamaan dengan itu, nilai total impor dan ekspor mencapai 795,7 miliar dolar Amerika, meningkat 23,4 persen daripada masa sama tahun lalu. Namun dalam pertumbuhan pesat ekonomi itu, terdapat pula kekhawatiran akan merek terkenal.

Menurut statistik Program Perencanaan Industri PBB, di dunia terdapat 85.000 jenis komoditi dari berbagai merek terkenal, di antaranya lebih 90 persen merek terkenal dimiliki oleh negara-negara industri maju dan ekonomi industri baru tumbuh, hanya sedikit sekali merek terkenal dunia yang dimiliki Tiongkok. Dalam papan peringkat 500 merek terkenal dunia yang diumumkan belum lama berselang, Amerika memiliki 245, hampir separoh dari jumlah total, sedang merek terkenal Tiongkok yang masuk peringkat hanya sekitar 1 persen.

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Jiang Zengwei mengatakan, ditinjau secara keseluruhan, perkembangan merek terkenal Tiongkok masih berada pada tahap awal, pembangunan merek secara mandiri masih lemah, termanifestasi pada sedikitnya jumlah merek terkenal, singkatnya siklus hidup merek terkenal, dan lemahnya daya inovasi independen. Hal ini sangat tidak sepadan dengan nilai total ekonomi, kecepatan perkembangan ekonomi dan kedudukan Tiongkok dalam ekonomi dunia.

Wakil Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Tiongkok Huo Jianguo mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti itu. Pertama, lemahnya kesadaran perusahaan Tiongkok akan merek terkenal; dan kedua, masih belum terbentuknya iklim makro yang menguntungkan perkembangan merek terkenal.

Merek terkenal berarti daya saing internasional. Kurangnya merek terkenal adalah kelemahan perkembangan ekonomi nasional Tiongkok.

Berhubung tidak memiliki merek terkenal, perusahaan Tiongkok hanya memperoleh sedikit biaya pengolahan dalam persaingan internasional. Direktur Institut Energi Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Zhou Dadi mengatakan, perdagangan luar negeri Tiongkok terutama berupa keikutsertaan dalam pengolahan dan pembuatan. Pola perdagangan luar negeri yang mencapai pertumbuhan pesat dengan mengandalkan pemakaian bahan dan energi dalam jumlah besar sehingga konsumsi energi dan sumber daya produk perunit terlalu tinggi, dan memperhebat tekanan pada energi, sumber daya dan lingkungan hidup Tiongkok. Nyata sekali, tipe pertumbuhan ekstensif seperti itu tidak mungkin berlangsung lama.

Rencana pembangunan lima tahun ke-11 mengajukan untuk menumbuhkan sejumlah perusahaan unggulan yang memiliki hak atas kekayaan intelektual independen dan merek terkenal serta mempunyai daya saing relatif kuat di dunia internasional sebagai target pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok. Dikemukakannya target itu telah menyediakan peluang bagi pembangunan merek terkenal. "Memiliki teknologi intinya sendiri dan memiliki merek terkenal bangsanya sendiri di dunia" telah menjadi tuntutan wajar perkembangan ekonomi.

Kementerian Perdagangan Tiongkok pada semester pertama tahun ini telah menggelar kegiatan sosialisasi merek terkenal, dengan harapan meningkatkan kesadaran perusahaan bahkan seluruh masyarakat akan merek terkenal, diupayakan sampai tahun 2010 akan terbina sejumlah mereka terkenal milik sendiri yang memiliki keunggulan komparatif, agar ekspor produk merek terkenal milik sendiri menempati 20 persen daripada nilai total ekspor seluruh negeri.