|
Dalam situasi terus berlanjutnya bentrokan bersenjata antara Hizbullah Lebanon dan Israel, PBB sedang mengintensifkan upaya untuk meredakan krisis. Kemarin, Biro Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB menggelar kegiatan derma darurat aksi bantuan kemanusiaan kepada Lebanon bertempat di markas besar PBB di New York.
Dalam upacara derma itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Jan Egeland yang baru pulang dari Lebanon memperkenalkan keadaan yang disaksikannya di Lebanon. Dikatakannya, situasi kemanusiaan di Lebanon dewasa ini semakin memburuk, kini diprakirakan sekitar 700 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan seiring dengan berlanjutnya bentrokan, jumlah itu akan bertambah setiap hari. Dikatakannya, sebagian besar sekolah di Lebanon dipadati orang-orang yang kehilangan tempat berteduh. Setiap sekolah dihuni 400 sampai 500 orang. Sebuah sekolah yang dikunjunginya bahkan dihuni seribu orang. Pengungsi-pengungsi itu sangat membutuhkan bantuan dunia luar.
Egeland mengatakan, kini Lebanon kekurangan barang-barang, harga kebutuhan pokok membubung tinggi. PBB telah mengucurkan 5 juta dolar AS dari dana darurat yang baru didirikan untuk menyediakan barang-barang keperluan medis dan air bersih. PBB menyewa pula seratus truk dan dua kapal untuk aksi pertolongan besar-besaran yang akan dimulai dalam waktu dekat. Meskipun pihak Israel telah menyetujui permintaaan PBB untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan, namun selama bentrokan belum berhenti, aksi bantuan akan menghadapi risiko sangat besar. Eagland mengatakan pula, aksi militer keberlanjutan Israel terhadap Lebanon menimbulkan kerusakan besar komunitas penduduk dan instalasi sipil termasuk pusat pembangkit listrik, dermaga dan tanki minyak. Ratusan jembatan dan hampir semua jalan telah dihancurkan sehingga daerah Lebanon Selatan tidak mungkin dimasuki. Ini adalah tantangan krusial yang dihadapi pekerjaan bantuan kemanusiaan. Eagland sekali lagi mengimbau kedua pihak segera menghentikan aksi permusuhan. Ditekankan pula agar pihak-pihak yang terlibat dalam bentrokan, khususnya tentara Israel melaksanakan kewajiban yang harus dipikulnya sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, menyediakan jalur darat, laut dan udara bagi aksi bantuan kemanusiaan supaya barang-barang bantuan bisa disampaikan kepada masyarakat di Lebanon.
Bersamaan dengan kegiatan derma darurat PBB untuk Lebanon, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan kemarin sore berangkat ke Roma, untuk menghadiri konferensi internasional tentang masalah Timur Tengah yang akan dibuka besok.
Annan menekankan, masyarakat internasional harus mengupayakan cara penyelesaian jangka panjang bagi situasi di Lebanon Selatan, sementara mempertimbangkan gencatan senjata darurat dan bantuan kemanusiaan. Adalah tidak cukup semata-mata memulihkan situasi seperti sebelum terjadinya konflik. Harus diupayakan agar pemerintah Lebanon bisa melucuti senjata milisia dan menjalankan kedaulatan secara efektif di seluruh negeri. Ditekankan oleh Kofi Annan, untuk melucuti senjata Hizbullah, tidak mungkin dilakukan hanya dengan mengandalkan kekuatan senjata, melainkan harus melakukan upaya politik dan diplomatik dan dicapai kesepahaman yang dapat diterima semua pihak. Annan mengharapkan pula pemimpin-pemimpin yang bisa mengambil peranan penting di kawasan ini termasuk Iran dan Suriah untuk aktif ambil bagian dalam proses tersebut.
|