Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-07-28 16:53:03    
Dewan Keamanan Terkejut Atas Serangan Israel Terhadap Pos Peninjau PBB

cri

Pernyataan Ketua Dewan Keamanan PBB kemarin menyatakan "sangat terkejut dan sedih" atas peristiwa serangan Israel terhadap pos peninjau PBB di bagian selatan Lebanon dengan menjatuhkan 4 orang korban jiwa.

Pernyataan mengatakan, Dewan Keamanan menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban, dan menghimbau pemerintah Israel mengadakan penyelidikan menyeluruh terhadap peristiwa tersebut, dengan selekasnya mengumumkan hasil penyelidikan tersebut. Pernyataan menyatakan keprihatinan mendalam atas bentrokan antara Lebanon dan Israel yang mengakibatkan banyak korban tewas dan luka-luka serta kesengsaraan bagi warga sipil kedua negara.

Pemboman Israel terhadap Lebanon kemarin telah memasuki hari ke-16. Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, pemboman telah mengakibatkan 410 warganya tewas dan 1850 orang lainnya cedera.

Pertemuan Internasional Roma yang dilangsungkan Rabu lalu gagal mencapai kesepakatan untuk mendesak Israel dan Lebanon melakukan gencatan senjata. Oleh karena itu, Presiden Lebanon Emile Lahoud menyatakan penyesalan, dan mengatakan, bahwa mayoritas negara Arab dan Eropa menghimbau gencatan senjata, namun " ditolak oleh Amerika Serikat (AS) yang mendukung Israel ".

Presiden AS George W. Bush kemarin mengatakan, bahwa dia sendiri juga mengharapkan bentrokan tersebut dapat diakhiri selekasnya. Tapi dia berpendapat pula bahwa cara pendekatan diplomatik apapun harus bertujuan untuk menyelesaikan masalah kegiatan teror Partai Hezbullah, karena hal itu merupakan sebab mendasar yang mengakibatkan bentrokan antara Israel dan Lebanon.