
Pesawat tempur tentara Israe dini hari ini mulai melancarkan serangan udara terhadap kubu milisi Hezbollah di peluaran selatan Beirut, ibukota Lebanon, kini belum diterima laporan mengenai korban.
Kemarin subuh, tentara Israel memulihkan serangan udara berskala besar terhadap target dalam wilayah Lebanon setelah berhenti serangan udaranya untuk sementara selama 48 jam. Kepala Staf Tentara Pertahanan Israel, Dan Halutz kemarin menyatakan, Israel tidak mungkin secara sepihak mewujudkan gencatan senjata dengan Hezbollah, pihaknya tengah mempertimbangkan serangan udara lebih lanjut terhadap target di dalam wilayah Lebanon, termasuk Beirut.

Sementara itu, milisi Hezbollah kemarin juga melancarkan serangan roket yang paling besar skalanya dalam satu hari sejak meletusnya konflik Lebanon-Israel. Milisi Hezbollah kemarin meluncurkan peluru roket terhadap bagian utara Israel, sekurang-kurangnya 36 roket terjatuh di daerah yang padat penduduk, sehingga mengakibatkan seorang tewas dan 19 orang lainnya cedera.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Ahmed Fawzi kemarin mengumumkan, bahwa Konferensi Internasional mengenai pembentukan pasukan multinasional Timur Tengah yang dijadwalkan hari ini di Markas Besar PBB ditunda lagi.

Dikabarkan pula, Presiden Lebanon, Lahud kemarin mengecam AS menyokong Israel meneruskan agresi terhadap Lebanon, dan menyatakan AS tidak memberi upaya cukup untuk menyelesaikan krisis Lebanon-Israel sekarang.
|