|
Para anggota Dewan Keamanan ( DK ) PBB Sabtu malam mengadakan konsultasi putaran pertama mengenai rancangan resolusi tentang bentrokan Lebanon-Israel. Masyarakat internasional sesudah itu susul menyusul memberikan reaksi. Israel dan sejumlah negara Barat menyatakan puas atas rancangan resolusi tersebut, sedangkan Lebanon dan sejumlah negara Timur Tengah serta organisasi mengambil sikap yang berbeda sepenuhnya.
Rancangan resolusi mengenai bentrokan Lebanon-Israel yang diajukan oleh AS dan Prancis itu menghimbau berbagai pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghentikan sepenuhnya aksi permusuhan, sementara menegaskan keharusan untuk secara tuntas menyelesaikan masalah, antara lain membebaskan serdadu Israel tanpa syarat sementara menganjurkan penyelesaian masalah warga Lebanon yang ditahan Israel. Rancangan juga menetapkan serangkaian syarat bagi realisasi gencatan senjata permanen dan tercapainya konsep penyelesaian politik untuk jangka panjang. Seusai konsultasi DK hari Sabtu lalu, Wakil Tetap Ghana untuk PBB selaku Ketua DK bulan ini mengatakan, reaksi wakil berbagai negara pada umumnya positif dan menganggap harus secepatnya mengambil aksi untuk mengakhiri bentrokan. Menteri Luar Negeri Tiongkok Untuk PBB Li Zhaoxing dalam kontak teleponnya dengan Sekjen PBB Kofi Annan menyatakan, DK harus secepatnya mengambil aksi untuk mencegah meluasnya bentrokan. DK dikabarkan akan mengadakan konsultasi lebih lanjut mengenai rancangan dan mungkin akan mengadakan pemungutan suara dalam waktu beberapa hari ini.
AS dan Prancis berupaya utnuk mendorong diterima baiknya rancangan resolusi itu. Menteri Luar Negeri AS Condollezza Rice kemarin mengatakan, Israel dan Hezbollah hendaknya bereaksi aktif terhadap rancangan resolusi itu dan menghentikan pertempurannya. Ia juga menghimbau DK untuk mendukung rancangan resolusi itu. Menteri Luar Negeri Prancis Philippe Douste Blazy juga menyatakan, yang paling penting sekarang adalah mendesak pemerintah Lebanon bahkan seluruh negara Arab untuk menerima rancangan resolusi itu. PM Inggeris Tony Blair dan Kanselir Jerman juga menyatakan dukungan tegas terhadap rancangan resolusi itu.
Israel sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam bentrokan walau belum menyatakan sikap secara resmi, namun Menteri Kehakiman Israel kemarkin mengatakan media, rancangan resolusi itu menguntungkan Israel, tapi target militer Israel kini masih belum tercapai, tentara Israel akan terus menggempur milisi Hezbollah.
Lebanon sebagai pihak lainnya dalam bentrokan dengan tegas menyatakan sikap menolak. Pihak Lebanon kemarin secara resmi menuntut DK untuk mengadakan revisi terhadap rancangan resolusi dan menambah isi mengenai penarikan mundur tentara Israel dari Lebanon.
Sekjen Liga Arab Amr Moussa mengkritik rancangan resolusi itu hanya menghimbau penghentian aksi permusuhan, tapi tidak menyinggung gencatan senjata secepatnya. Amr Moussa menghimbau DK mengambil pendirian tegas terhadap aksi militer Israel. Sekjen Dewan Kerja Sama Teluk kemarin dalam pernyataannya mengatakan, resolusi DK harus meliputi gencatan senjata secepatnya dan tentara Israel ditarik mundur secara menyeluruh dari wilayah Lebanon yang didudukinya ke luar garis biru perbatasan.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid Mualem mengatakan, rancangan resolusi yang diajukan AS dan Prancis itu sebenarnya mengaku " perang berlanjut ". Rancangan resolusi itu boleh dikatakan tidak adil bagi Lebanon. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi menekankan, semua resolusi yang diambil DK mengenai Lebanon harus memanifestasikan keadilannya.
|