Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-07 16:47:19    
Draft Timur Tengah PBB Ditentang Arab

Kantor Berita Xinhua

BEIJING, 6 Agustus (Xinhua). Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada hari Sabtu mendiskusikan proposal Amerika Serikat dan Prancis tentang konflik Lebanon, sementara berbagai negara Arab juga mendorong sebuah penyelesaian krisis yang telah berlangsung selama hampir sebulan ini secara politis dan damai.

Setelah negosiasi yang berkepanjangan tentang proposal tersebut pada hari Sabtu dan Minggu di New York, Dewan Keamanan bereaksi "secara positif pada umumnya," dan hampir sampai mencapai kesepakatan dengan hanya menyisakan sedikit detil untuk didiskusikan. Demikian diumumkan oleh presiden Dewan Keamanan, Nana Effah-Apenteng dari Ghana pada hari Minggu.

Resolusi ini menghimbau kedua belah pihak untuk menaati "penghentian secara menyeluruh segala kekerasan, terutama, penghentian segera segala serangan oleh Hizbullah dan penghentian segera segala operasi militer Israel."

Resolusi ini juga menghimbau Israel dan Lebanon untuk "mendukung sebuah gencatan senjata permanen dan solusi jangka panjang."

Sekretaris Negara AS Condoleezza Rice mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon harus menanggapi resolusi yang diajukan DK PBB dan menghentikan pertempuran.

"Ada hal-hal yang diinginkan Israel dan ada hal-hal yang diinginkan Lebanon, dan kedua pihak tidak akan mendapatkan semua yang mereka inginkan," kata Rice pada sebuah rapat di Crawford, Texas, di mana ia bertemu dengan President Bush di ranch-nya.

Pertempuran antara Israel dan Hizbullah Lebanon harus berhenti sekarang, kata Rice. Ia menghimbau 15 negara DK PBB untuk mendukung rancangan resolusi DK PBB tentang Lebanon yang diajukan Amerika Serikat dan Prancis.

PM Inggris Tony Blair juga pada hari Sabtu menyambut disepakatinya sebuah rancangan resolusi PBB sebagai "sebuah langkah yang sangat vital" menuju diakhirinya konflik di Lebanon.

"Ini adalah sebuah terobosan yang sangat penting," kata Blair di sebuah pernyataannya. Ia menambahkan bahwa "prioritas sekarang adalah membuat resolusi ini sesegera mungkin diadopsi dan kemudian mengusahakan gencatan senjata permanen serta mencapai kondisi-kondisi di Lebanon dan Israel yang mencegah terjadinya lagi hal serupa.

Presiden Rusia Vladimir Putin di hari Minggu menghimbau diakhirinya dengan segera kekerasan di Lebanon dalam pembicaraan telepon dengan Blair, kata sumber-sumber di Kremlin.

Putin dan Blair mendiskusikan perancangan sebuah resolusi DK PBB tentang situasi di Lebanon. Demikian dikatakan pada sebuah pernyataan dari kantor media massa Putin.

Kanselir Jerman Angela Merkel juga menyambut baik rancangan resolusi ini sebagai "langkah penting menuju diakhirinya kekerasan."

http://news.xinhuanet.com/english/2006-08/07/content_4927372.htm