Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-10 13:47:20    
Kota Tianjin Akan Dibangun Menjadi Pusat Ekonomi di Tiongkok Utara

cri

Untuk meningkatkan lebih lanjut daya saing internasional Beijing, Tianjin dan Propinsi Hebei serta daerah keliling Laut Bohai, mendorong perkembangan seimbang ekonomi daerah, " Perancangan Umum Kota Tianjin Tahun 2005-2020 " menetapkan, dalam waktu 15 tahun mendatang, kota Tianjin sebagai pusat ekonomi di daerah keliling Laut Bohai akan menitik-beratkan perkembangan distrik baru Binhai, secara bertahap menjadi kota pelabuhan internasional, pusat ekonomi di bagian utara Tiongkok dan kota ekologi.

Wakil Sekjen pemerintah Kota Tianjin selaku juru bicara penerangan Zhang Junyi mengumumkan hal ini dalam jumpa pers kemarin.

" Setelah Distrik Baru Binhai dicantumkan dalam percaturan strategis pembangunan umum negara, Tiongkok untuk pertama kali menetapkan bahwa Kota Tianjin akan dibangun menjadi pusat ekonomi di bagian utara Tiongkok, ini mempunyai arti penting ", kata Zhang Junyi. Peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Kota Tianjian Lu Wei mengatakan, dilihat dari perkembangan ekonomi daerah, Delta Sungai Yangzi dan Delta Sungai Mutiara masing-masing mempunyai kota-kota pusat ekonomi sepereti kota-kota Shanghai, Shenzhen dan Guangzhou yang memainkan peranan pendorong yang kuat. Bagian utara Tiongkok juga memerlukan satu kota pusat ekonomi yang kuat untuk mendorong perkembangan daerah, sedangkan Tianjin sudah mempunyai dasar dan syarat demikian.

Dari tahun 1993 sampai tahun 2005, proudk domestik bruto ( PDB ) kota Tianjin rata-rata meningkat 12,9% per tahun, dan sudah terbentuk 6 sektor industri unggul besar, antara lain informasi elektronik, otomotif dan kimia, Tianjin sudah menjadi basis industri manufaktur modern yang paling penting di bagian utara Tiongkok.

Setelah Distrik Baru Binhai Tianjin dengan area 2270 km persegi dicantumkan dalam " Perancangan Strategis Perkembangan Negara ", pembangunan putaran baru mulai beroperasi. Proyek lin perakitan pesawat terbang Airbus A-320 sudah mulai dibangun di distrik baru itu, demikian juga proyek etilena dengan kapasitas produksi satu juta ton.

Tianjin mempunyai pelabuhan yang terbesar dan pabean yang terbesar dengan nilai impor-ekspornya di bagian utara Tiongkok. Nilai total impor-ekspor bandar Tianjin pada tahun 2005 melampaui 80 milyar dolar AS, kapasitas bongkar muat pelabuhan Tianjin tercatat 240 juta ton, di antaranya barang-barang dari Kota Beijing, Propinsi Shanxi dan Daerah Otonom Mongolia Dalam mencapai 70%. Kapasitas bongkar muat peti kemas tercatat 4,8 juta, 60% di antaranya berasal dari daerah "tiga utara".

Profesor Universitas Nankai, Zhou Liqun mengatakan, sekarang negara mengambil dua kebijakan untuk mendukung Tianjin menjadi pusat ekonomi di bagian utara. Pertama, menyusun kembali percaturan industri; kedua, Distrik Baru Binhai Tianjin mempunyai keunggulan sebagai uji coba reformasi secara terpadu.

Akan tetapi, ahli terkait memperingatkan pula, Distrik Baru Binhai harus dijadikan sebagai " engine " untuk membangkitkan perkembangan ekonomi daerah, perlu menyelaraskan lebih lanjut perancangan perkembnagan daerah, terutama meningkatkan saling mengisi dengan kota Beijing di bidang fungsi kota.

" Beijing mempunyai hubungan perkembangan setimpal dengan Tianjin ". Tokoh terkait Komite Pembangunan dan Reformasi Nasional menyatakan, kota Beijing dan kota Tianjin hendaknya saling mengisi dan saling mendukung. Distrik Baru Binhai mempunyai keunggulan pelabuhan dan kaya dengan lahan, sedangkan Beijing kuat dengan tenaga iptek.

Untuk mendorong perkembangan selaras ekonomi daerah Beijing, Tianjin dan Hebei, pada awal tahun 2004, di bawah pengaturan dan penyelarasan Komite Pembangunan dan Reformasi Nasional, Beijing, Tianjin dan Hebei mencapai " Kesepahaman Langfang " untuk mendorong kerja sama antar daerah. Sejak tahun 2005, Komite Pembangunan dan Reformasi Nasional menghidupkan perancangan jaringan lalu lintas rel antar kota yang mengelilingi Beijing, Tianjin dan Hebei. Pekerjaan perencanaan kini sudah memasuki tahap hakiki.

Sekjen pemerintah Kota Tianjin, Zhang Junyi mengatakan, sejalan dengan dihidupkannya berturut-turut proyek infrastruktur antara lain lin khusus pengangkutan penumpang Beijing-Tianjin, hubungan ekonomi antara kedua kota ini akan dipererat lebih lanjut, hal itu akan memainkan peranan kota pusat ekonomi dan bermanfaat bagi perkembangan ekonomi daerah untuk naik ke tingkat yang baru.