Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-14 14:01:39    
Yatim Piatu Gempa Bumi Tangshan (2)

cri

Gempa bumi besar Tangshan yang terjadi pada 30 tahun silam adalah ingatan yang tidak dapat terhapuskan dalam lubuk hati rakyat Tiongkok, khususnya orang Tangshan. Malapetakan besar itu telah merenggut 240 ribu jiwa, dan lebih 4 ribu anak menjadi yatim piatu hanya dalam sekejap mata saja. Tiga puluh tahun telah berlalu, di mana yatim piatu tersebut dan bagaimana penghidupan mereka?

Taman Fenghuang adalah sebuah kompleks perumahan luks di Tangshan, dan dikenal pula sebagai kompleks perumahan orang kaya, Xu Weiwei sekarang justru tinggal di kompleks tersebut . Ia menghuni sebuah flat seluas 160 meter persegi. Dari perabot yang terdapat di dalamnya antara lain pesawat televisi LC berlayar kaca super lebar dan lemari es besar berpintu dua, serta dari dekorasi interior yang cukup mewah, dapat terlihat bahwa pemiliknya orang yang mampu. Dari foto keluarga yang terpasang di dinding , dapat terlihat bahwa mereka adalah keluarga yang hidup bahagia, anak gadisnya cantik dan sudah setinggi ibunya.

Weiwei memberitahu kami , kini, ia memimpin sebuah perusahaan iklan, suaminya bekerja di sebuah perusahaan taksi, dan putrinya masih bersekolah di sebuah sekolah menengah swasta di Dalian, sebuah kota pantai tak jauh dari Tangshan.

Daerah bekas rumah Weiwei sebelum gempa bumi sekarang sudah dibangun menjadi sebuah jalan raya utama yang paling indah di Kota Tangshan. Kotak-kotak lampu iklan hasil kreasi perusahaan Weiwei nampak ikut menyemarak jalan raya tersebut di malam hari.

Dang Yuxin kini adalah seorang petugas dari Asosiasi Penyadang Cacat Kota Tangshan, setiap hari sibuk dengan melayani para penyandang cacat yang membutuhkan bantuan, sementara mengurus soal pemberian fasilitas kepada penyandang cacat sesuai dengan kebijakan terkait. Dang Yuxin mengaku sangat senang dengan pekerjaannya tersebut .

Dang Yuxin mengatakan, " Banyak penyandang cacat yang berkontak dengan kami adalah korban gempa bumi Tangshan, banyak di antara mereka menjadi lumpuh karena gempa bumi itu. Setelah mengetahui bahwa saya juga seorang yatim piatu dari gempa bumi Tangshan, mereka segera merasa senasib dengan ku, sehingga senang menuturkan segala isi hatinya kepada ku."

Tentu saja, bukan semua yatim piatu bernasib mujur. Tangshan pasca gempa terutama mengembangkan industri, tapi kemudian seiring dengan pengoperan atau reorganisasi sejumlah perusahaan milik negara yang relative terbelakang, sejumlah karyawan dari perusahaan-perusahaan itu terpaksa di-PHK-kan . Zhang Lizhi adalah salah seorang di antaranya. Kini telah 5 tahun ia bekerja sebagai tukang sapu di sebuah gedung.

Tapi ia tetap terlihat optimis dan sehat, hanya kakinya sedikit pincang.

Dikatakannya, " Aku sangat senang dikaruniai seorang anak laki-laki yang sehat, seorang suami yang mencintaiku dan sebuah keluarga yang bahagia, ditambah bagitu banyak perhatian yang dicurahkan masyarakat kepada yatim piatu seperti kami, tidak ada alasan bagi kami untuk pesimis. Aku hanya ingin membesarkan anakku dengan selamat, agar kelak dapat berbakti kepada negara."

Tanggal 28 Juli tahun ini adalah hari genap 30 tahun gempa bumi besar Tangshan. Pada hari itu, Zhang Lizhi dengan hati tenang menuju Lapangan Tugu Peringatan untuk mengheningkan cipta. Demikian pula Dang Yuxin mengaja anaknya mengheningkan cipta di depan Tugu Peringatan tersebut, dan kemudian menceritakan kisah-kisah tentang kakek dan nenek kepada anaknya. Sedang Xu Weiwei memperingati hari itu dengan cara yang lain , yaitu membantu sebuah perusahaan merancang kegiatan peringatan genap 30 tahun gempa bumi Tangshan , kegiatan itu dirancang dengan penuh kegembiraan, karena untuk memperingati kehidupan baru orang Tangshan 30 tahun pasca gempa.

Para yatim piatu gempa bumi Tangshan kini masing-masing telah mempunyai kehidupan baru . Baik yang menjadi direktur perusahaan, pejabat pemerintah atau yang hanya menjadi seorang buruh biasa , pelayanan restoran dan penjaja kaki lima, mereka semua dapat dengan tenang dan hati lapang menerima ujian dalam hidup , karena kehidupan masih tetap berjalan, dan kehidupan selalu penuh harapan.