Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-23 13:55:51    
Museum Henan

cri

Genta Yong adalah instrumen perkusi ukuran besar, yang digunakan pula sebagai alat ritual yang tak boleh kurang dalam jamuan istana. Pembuat perangkat Genta Yong itu adalah keturunan seorang raja pada zaman dahulu kala. Perangkat genta itu dibuat untuk memperingati ayahnya. Ini terbukti dari tulisan yang terukir di genta yang sudah bersejarah 2.500 tahun itu. Pemandu Museum Henan, Liu Heng mengatakan,"Perangkat genta ini berjumlah 26 buah, yang terbesar beratnya 152,8 kilogram, dan yang terkecil 2,8 kilogram. Instrumen musik kuno ini sudah mempunyai susunan 7 tangga nada, dan dapat memainkan berbagai irama zaman sekarang ini. Ia adalah perangkat genta yang paling banyak jumlahnya dan paling luas jarak nadanya dibanding genta-genta musik lain zaman Chunqiu sekitar 2.500 tahun lalu yang ditemukan sejauh ini."

Teko Persegi Teratai dan Burung Jenjang ditemukan oleh seorang petani di Xinzheng, Provinsi Henan pada tahun 1923 ketika menggali sumur di kebun sayurnya sendiri. Teko berumur sedikitnya 2.500 tahun itu berhiaskan bunga teratai di bagian atasnya, dan di antara daun bunga berdiri seekor burung jenjang yang mengepakkan sayap segera akan terbang. Pada seluruh permukaan teko itu terdapat lukisan naga dan binatang-binatang kecil, bentuknya aneh tapi indah. Menurut penelitian arkeolog, teko itu dibuat pada masa akhir masyarakat perbudakan. Alat perunggu buatan masa awal dan medio masyarakat perbudakan bergaya keren dan horor, sedang teko ini menggambarkan suasana penuh vitalitas dan lincah. Menurut perkiraan ahli, ini barangkali ada kaitannya dengan latar sejarah ketika alat perunggu itu dibuat bertepatan dengan segera akan runtuhnya sistem perbudakan di Tiongkok. Maka, alat perunggu itu disebut sebagai karya terakhir zaman perunggu.

Selain itu, di Museum Henan ada sebilah pedang yang bagian dalamnya perunggu dan bagian luarnya besi, sebuah benda asli peleburan besi secara artifisial yang paling awal yang pernah ditemukan di Tiongkok sejauh ini. Pemandu museum tersebut Liu Heng mengatakan, tergalinya pedang besi itu sempat menggemparkan seluruh dunia arkeolog. Dikatakannya, "Ini adalah pedang besi bergagang jade, bagian dalam gagang jade itu adalah perunggu, sedang badan pedang terbuat dari besi, bagian sambungan antara gagang dan tubuh pedang dihias dengan batu pirus. Masih merupakan tanda tanya bagaimana perunggu, jade, besi dan batu pirus yang sifatnya berbeda itu disatukan dalam pengecoran pedang pada zaman 2800 tahun silam."

Selain pedang tersebut, banyak benda-benda budaya yang dipamerkan di museum itu adalah yang pertama di Tiongkok.

Seperti diketahui, naga adalah lambang bangsa Tionghoa. Di Museum Henan dipamerkan bentuk gambar naga dari zaman paling awal yang ditemukan di Tiongkok sejauh ini. Gambar naga yang dibentuk dengan kulit kerang itu ditemukan di sebuah makam di Puyang, Provinsi Henan, sudah bersejarah kira-kira 6.500 tahun.

Seruling Tulang 7 Lubang koleksi Museum Henan adalah instrumen musik Tiongkok paling awal yang ditemukan sejauh ini, dan sudah bersejarah 8.000 tahun. Seruling itu terbuat dari tulang kaki binatang buas, panjang 22 sentimeter, buatannya sangat halus dan terpelihara sangat baik. Yang mengejutkan ialah, seruling itu kini masih bisa dipakai untuk memainkan musik yang merdu. Ini sangat langka dalam sejarah musik dunia.

Museum Henan dengan kandungan budayanya yang tebal menarik banyak wisatawan mancanegara. Kim Min R dari Korea Selatan khusus mengunjungi museum itu dengan membawa anak-anak didiknya. Ia mengatakan,"Benda-benda sejarah di Museum Henan sangat bermanfaat bagi pembelajaran anak-anak. Saya masih akan datang lagi kalau ada kesempatan." Demikian kata Kim Min R dari Korea Selatan."

Di Museum Henan, wisatawan selain bisa menyaksikan benda-benda budaya dalam kondisi statis, dapat pula menikmati musik zaman kuno yang asli. Pertunjukan musik kuno di Museum Henan adalah acara yang sangat digemari pengunjung. Instrumen musik yang digunakan para musisi adalah duplikat benda-benda budaya, termasuk duplikat Genta Yong Wang Sungao dan Seruling Tulang 7 Lubang. Para pengunjung seolah kembali ke zaman yang sudah silam ketika irama musik mengalun dari tangan para musisi yang mengenakan pakaian zaman kuno Tiongkok.........


1  2