Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-24 10:54:20    
Tiongkok Perhatikan Peningkatan Mutu Pemanfaatan Modal Asing

cri

Kementerian Perdagangan Tiongkok baru-baru ini mengumumkan jumlah perusahaan investasi asing yang baru disahkan di seluruh negeri antara Januari dan Juli tahun ini serta nilai modal asing yang dimanfaatkan secara riil dengan menunjukkan angka menurun masing-masing 7,63 persen dan 1,16 persen.

Periset Muda Institut Perdagangan Kementerian Perdagangan, Hao Hongmei berpendapat, naik atau turunnya pemanfaatan modal asing dalam waktu relatif singkat tergolong perubahan normal. Namun penurunan kali ini ada kaitannya dengan langkah-langah yang diambil berbagai daerah untuk menaikkan ambang penyerapan modal asing dan lebih diperhatikannya mutu investasi asing.

Pemanfaatan modal asing adalah isi penting keterbukaan Tiongkok terhadap dunia luar. Data menunjukkan, jumlah pemanfaatan modal asing oleh Tiongkok selama beberapa tahun ini terus berada di urutan depan dunia, dan menempati urutan pertama di antara negara-negara berkembang selama belasan tahun berturut-turut. Pemanfaatan modal asing dalam jumlah besar telah menambah kesempatan kerja, peningkatan Produk Domestik Bruto dan kenaikan ekspor perdagangan luar negeri Tiongkok.

Namun berhubung modal asing menikmati kebijakan preferensial tertentu dalam menggunakan tanah, energi, bahan baku dan mentah, serta tenaga kerja, maka sejumlah proyek yang banyak mengkonsumsi energi, tinggi nilai produksinya dan padat karya yang mengejar keuntungan dalam waktu singkat serta proyek industri papan rendah yang polutif, kebanyakan bisa memperoleh keuntungan di Tiongkok. Sementara itu, pemerintah di sementara daerah Tiongkok memberikan fasilitas berlebihan untuk mengejar kuantitas, bersaing secara tidak sehat dalam menarik modal asing tanpa memperhitungkan biaya. Sejumlah perusahaan hanya menjadi pabrik pengolah perusahaan modal asing dalam rantai industri globalnya, sehingga kemampuan inovasi dan perkembangan secara mandiri menjadi semakin lemah, dan semakin tergantung kepada modal asing. Oleh karena itu, daya saing inti perusahaan tidak mengalami peningkatan sebanding meski skala ekspor, tingkat pertumbuhan ekspor, surplus perdagangan dan indikator-indikator lain menunjukkan kenaikan.

Pada masa belakangan ini, berbagai daerah sedang selangkah demi selangkah beralih dari semata-mata mengejar jumlah penyerapan modal asing dan berebutan memberikan fasilitas ke orbit yang terutama mengandalkan perbaikan iklim investasi untuk menarik modal asing. Sementara daerah berupaya mengoptimalkan struktur industri investasi asing dan mendorong perusahaan asing megnalihkan teknologi majunya, mengarahkan dan mendukung perusahaan yang kuat di dalam negeri mengadakan kerjasama patungan yang beragam dengan perusahaan asing untuk meningkatkan taraf dan level kerjasama, selangkah demi selangah merealisasi perubahan dari inovasi meniru ke inovasi kerjasama dan inovasi secara mandiri.

Informasi yang terbetik dari Kementerian Perdagangan menunjukkan, pemerintah Tiongkok telah membuat rencana tegas terhadap masuknya modal asing dalam waktu lima tahun ke depan. Modal asing secara titik berat diarahkan ke industri teknologi tinggi, industri manufaktur canggih, industri jasa modern, pertanian modern dan industri pelestarian lingkungan. Memprioritaskan introduksi proyek investasi asing yang tinggi nilai tambahnya, besar daya rentengnya, rendah konsumsi energinya dan berada di papan atas rantai industri. Perusahaan investasi asing didorong untuk melokalisasi bahan baku dan mentah serta suku cadang, dan memperpanjang rantai nilai tambah. Sementara itu, proyek-proyek yang polutif, banyak mengkonsumsi energi dan yang kapasitas produksi domestik sudah berlebihan akan dibatasi secara ketat.

Untuk meningkatkan mutu pemanfaatan modal asing, akan dipelajari untuk selekasnya menggulirkan langkah-langkah yang praktis untuk mendorong perusahaan transnasional mendirikan markas besar regional, pusat riset dan pengembangan, pusat pembelian dan pusat pelatihan di Tiongkok.