|

Pemimpin Hezbollah Lebanon, Sheikh Hassan Nasrallah kemarin menekankan pihaknya tidak akan terlibat lagi dalam perang putaran ke-2 dengan Israel. Dinyatakannya, Israel terus memprovokasi bertujuan untuk memaksa Hezbollah melanggar resolusi nomor 1701 Dewan Keamanan (DK) PBB dan berkonfrontasi dengan Israel. Hezbollah bersikap menahan diri mengenai hal itu.
Presiden Lebanon, Emile Lahoud kemarin dalam pernyataannya menuntut Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan secepatnya mengirim tim pakar ke wilayah Lebanon untuk menyelidiki keadaan penggunaan senjata yang terlarang dalam bentrokan Lebanon-Israel. Lahoud dalam pernyataan itu mengatakan, Israel menggunakan senjata-senjata yang dilarang di dunia, antara lain bom tandan, bom fosfor, bom uranium berkadar rendah di wilayah Lebanon yang akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan rakyat Lebanon dalam waktu yang cukup panjang. Perbuatan Israel itu dengan serius melanggar Undang-Undang Internasional dan Lebanon akan mempertahankan hak menggugat.
Menteri Pertahanan Israel, Amir Peretz kemarin di depan sidang kabinet menyatakan harapan supaya masyarakat internasional dapat mengawasi perbatasan Lebanon-Suriah untuk mencegah senjata diperoleh milisi Hezbollah dari Suriah. Sementara itu, ia menyatakan pula, blokade tentara Israel di laut dan udara Lebanon akan diteruskan, tentara Israel akan terus ditempatkan di wilayah Lebanon sampai Pasukan PBB untuk Lebanon dan Tentara Lebanon merampungkan penempatannya di Lebanon selatan.
|