Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-28 14:44:29    
Bank Sentral Tiongkok Naikkan Lagi Suku Bunga Pelihara Pertumbuhan Berkelanjutan Ekonomi

cri

Bank Rakyat Tiongkok yang berfungsi sebagai bank sentral Tiongkok menaikkan 0.27% suku bunga standar deposito dan kredit mata uang Tiongkok RMB pada tanggal 19 Agustus. Ini merupakan untuk kedua kalinya bank sentral Tiongkok menaikkan tingkat suku bunga dalam tahun ini. Maksud utama penaikan suku bunga kali ini tetap untuk mengekang pertumbuhan terlalu cepat investasi dan kredit; sementara itu kebijakan kongkrit penaikan suku bunga kali ini diatur supaya mengurangi dampak terhadap kehidupan rakyat biasa.

Sejak memasuki tahun ini, ekonomi Tiongkok selalu memelihara laju pertumbuhan 10% ke atas. Investasi aset tetap dan ekspor merupakan dua unsur penting yang mendorong pertumbuhan pesat ekonomi, di antaranya investasi aset pada paro pertama tahun ini tetap naik 30% daripada masa sama tahun lalu, volume kredit RMB yang diberikan berbagai bank komersial mendekati 90% rencana seluruh tahun. Investasi dan kredit dalam jumah yang sangat besar mengakibatkan sejumlah sektor usaha yang berkelebihan daya produksinya berkembang tak terkendalikan, memperparah ketidakseimbangan struktur ekonomi serta keadaan kekurangan energi dan sumber daya, sehingga menurunkan kesinambungan perkembangan ekonomi. Untuk itu, bank sentral Tiongkok pernah menaikkan 0.27% suku bunga kredit RMB pada bulan April lalu, kemudian berturut-turut dua kali menaikkan suku bunga cadangan deposito RMB badan moneter untuk mengurangi peredaran pasar mata uang.

Berbicara tentang penaikan lagi suku bunga kali ini, pakar moneter Pusat Penelitian Perkembangan Dewan Negara Tiongkok Xia Bing mengatakan, dilihat dari sudut pengontrolan perkembangan ekonomi, maksud penaikan suku bunga kali ini tetap untuk mengekang pertumbuhan terlalu cepat investasi dan kredit.

Dikatakannya:"Penaikan suku bunga kali ini terutama merujuk kepada situasi ekonomi makro dewasa ini, laju pertumbuhan investasi relatif cepat dalam keadaan cadangan devisa dan suplai mata uang bertambah relatif cepat. Maka kebijakan tersebut diambil untuk menjamin ekonomi berkembang dengan mantap pada masa depan. kredit jangka panjang dikaitkan dengan investasi jangka panjang, antara lain aset tetap. Untuk mengekang investasi jangka panjang yang berkembang terlalu cepat, maka suku bunga kredit jangka panjang perlu dinaikkan."

Xia Bing mengatakan, penaikan suku bunga kredit bank akan menambah biaya pinjaman kredit perusahaan, maka dapat pada tingkat tertentu menurunkan keinisiatifan investasi perusahaan, sehingga meredakan pertumbuhan terlalu cepat investasi dan kredit. Akan tetapi, Xia Bing menunjukkan pula, tidak boleh hanya mengandalkan penaikan suku bunga untuk mencapai tujuan mengontrol pertumbuhan ekonomi, harus pula diambil langkah di berbagai bidang antara lain restrukturisasi industri dan pengontrolan suplai tanah.

Sumber berpendapat, dibanding dengan bulan April lalu, terdapat beberapa perbedaan dalam rincian langkah penaikan suku bunga kali ini, dan justru rincian tersebut memanifestasikan kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah Tiongkok berkecirian mengutamakan kepentingan hak yang berkepentingan.

Pertama, penaikan suku bunga pada bulan April hanya menaikkan suku bunga standar kredit, tapi kali ini suku bungan deposito dan kredit dinaikkan sekaligus, ini berarti berjangka panjang penduduk akan memperoleh imbalan suku bunga yang lebih besar daripada masa lalu. Setelah kenaikan itu, banyak penduduk Tiongkok menabung uangnya sebagai tabungan berjangka.

Akan tetapi, kebanyakan yang datang ke bank untuk menabung uang sebagai tabungan berjangka adalah orang lanjut usia, karena daya tahan mereka terhadap risiko investasi lebih lemah, maka mereka lebih suka menabung uang di bank, oleh karena itu mereka relatif sensitif akan perubahan suku bunga. Sebaliknya, banyak anak muda menganggap bahwa suku bunga tabungan Tiongkok tetap relatif rendah secara menyeluruh, penaikan suku bunga sebesar 0.27% tidak cukup menarik mereka mengalihkan dana untuk investasi ditabung di bank.

Selain itu, di bawah latar belakang terus naiknya harga rumah komoditi Tiongkok, penaikan suku bunga kredit bersamaan mengekang investasi, sekaligus menimbulkan pula kekhawatiran masyarakat akan membesarnya beban kredit konsumsi properti. Pada tanggal 19 Agustus, bank sentral mengumumkan penaikan suku bunga sementara memutuskan memperlonggar batas bawah suku bunga kredit komersial pembelian rumah pribadi. Ketika membeli satu set rumah pertama, penduduk Tiongkok boleh menikmati preferensial 85% suku bunga standar. Pakar moneter Pusat Penelitian Perkembangan Dewan Negara Tiongkok, Xia Bing menyatakan ini berarti warga Tiongkok akan dapat memperoleh ruang penurunan suku bunga yang lebih besar daripada masa lalu ketika membeli rumah dengan kredit komersial dan menunjukkan pemerintah telah mempertimbangkan daya tahan rakyatnya ketika mengambil kebijakan.

Dikatakan oleh Xia Bing: "Singkat kata para pengambil kebijakan telah mempertimbangkan kehidupan rakyat biasa, memperbesar ruang penurunan suku bunga kredit, supaya mengurangi dampak negatif terhadap rakyat yang membeli rumah."

Reaksi berbagai bank komersial terhadap kebijakan bank sentral sangat cepat, termasuk Bank Industri dan Komersial dan Bank Tiongkok telah menaikkan suku bunga standar kredit berbagai jangka, sekaligus memutuskan pelaksanaan tingkat suku bunga yang paling preferensial kepada perorangan yang membeli rumah pertama.

Massa Tiongkok juga berlainan pendapatnya mengenai penyesuaian kembali suku bungan pinjaman. Li Lei, seorang pekerja media, mengatakan bahwa peningkatan beban yang didatangkan oleh kenaikan suku bunga kredit berada dalam lingkup ketahanannya.

Li Lei mengatakan: "Dampak negatif tidak terasa bagi saya, karena jumlah pinjaman kredit yang saya pulangkan setiap bulan untuk membeli rumah tidak begitu banyak, maka tekanannya tidak besar. "

Dinaikkannya suku bunga oleh bank sentral Tiongkok kali ini menarik perhatian masyarakat internasional. Ada yang berpendapat bahwa Tiongkok sedang memasuki masa periodik baru penaikan suku bunga. Bank sentral Tiongkok ke depan akan mengambil strategis"Kerap menaikkan suku bunga dalam skala kecil", terus mengambil kebijakan mata uang untuk mengontrol ekonomi. Untuk itu, pakar moneter Xia Bing menyatakan, ke depan apakah akan menaikkan suku bunga dan skala penaikan suku bunga tergantung pada keadaan operasional ekonomi makro.

Dikatakan oleh Xia Bing: "Itu tergantung pada intensitas dan efisiensi seluruh pengontrolan makro. Dalam proses penaikan suku bunga, tidak dikesampingkan akan meningkatkan suku bunga cadangan deposito, mengambil banyak kebijakan, antara lain mengadakan pemeriksaan terhadap proyek yang baru dioperasionalkan di bidang pelestarian lingkungan hidup dan konsumsi sumber daya. Apabila langkah lain dapat mengikuti, akan tidak perlu dengan kerap menaikan suku bunga, maka itu tidak berarti Tiongkok telah memasuki masa periodik penaikan suku bunga."