Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-08-29 13:59:59    
Israel Selidiki Tanggung Jawab Lapisan Tinggi Pemerintah Dan Tentara Israel Atas Konflik Lebanon-Israel

cri

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert kemarin malam mengumumkan, Pemerintah Israel memutuskan untuk membentuk dua komite penyelidik untuk menyelidiki apakah layak langkah yang diambil lapisan tinggi pemeritah dan tentara Israel dalam konflik Lebanon-Israel. Ini merupakan langkah yang diambil oleh Ehud Olmert yang menghadapi kecaman publik Israel bahwa tidak layak kebijakan dan komando lapisan pimpinan pemerintah dan tentara Israel dalam konflik Lebanon-Israel, dengan tujuan meredakan tekanan besar di dalam negerinya, mengkokohkan dasar pemerijtahannya sendiri. Akan tetapi, apakah Olmert dapat mencapai tujuan tersebut kini masih sulit diramalkan.

Ehud Olmert di Haifa, Kota Israel Utara mengumumkan, Pemerintah memutuskan untuk membentuk dua komite penyelidik, satu komite dipimpin oleh mantan kepala badan intelejen Israel, Mossad, Nahum Admoni, tugas utamanya ialah melakukan penyelidikan terhadap proses pengambilan kebijakan oleh Pemeritnah Israel untuk mengantisipasi konflik Lebanon-Israel. Satu komite lain ditugaskan melakukan penyelidikan terhadap pihak militer Israel yang menangani konflik itu.

Dikabarkan, anggota kedua komite tersebut akan diangkat oleh pemeritah, mereka tidak diberikan kuasa untuk memanggil saksi mata, dan juga tidak berhak membebaskan tugas pejabat yang bertanggung jawab. Penyelidikan tersebut merupakan penyelidikan intern pemerintah yang terbatas. Ini jelas terpaut jauh dengan himbauan pengkritik Olmert yang menuntut pembentukan komite penyelidik nasional yang independen untuk melakukan penyelidikan yang mendalam. Olmert kemarin ketika menolak himbauan tersebut mengatakan, dewasa ini, di dalam negeri Israel perlu dibangun kembali daerah Israel Utara yang mengalami serangan Hezbollah, di luar negeri perlu menghadapi Iran dan musuh kuat lainnya, maka tidak boleh membuang terlalu banyak waktu untuk hal yang sudah berlalu.

Konflik Lebanon-Israel yang berlangsung selama lebih satu bulan sudah merealisasi gencatan senajta mulai dari tanggal 14 bulan ini. Masyarakat Israel secara merata berpendapat,, dalam konflik tersebut, pengambilan kebijakan dan komando pemimpin pemerintah dan tentara Israel keliru, sehingga beberapa target penting yang diharapkan dalam aksi militer tentara Israel terhadap Lebanon gagal direalisasi. Menurut angket terbaru, 63% warga Israel berpendapat, Olmert harus turun panggung. Selama dua minggu ini, ratusan warga Israel serta beberapa tentara cadangan terus mengadakan demonstrasi dan unjuk rasa di sebuah taman di dekat Gedung Parlemen, mereka menuntut pemerintah Israel melakukan penyelidikan terhadap konflik tersebut sementara menuntut Olmert meletakkan jabatannya.

Walaupun Olmert terpaksa memutuskkan untuk melakukan penyelidikan intern terbatas karena terdesak tekanan, tapi menurut analis, langkah Olmert tersebut nmungkin akan memanasi lebih lanjut penentangnya, karena mereka berpendapat, Olmert dan pejabat senior pemerintah seharusnya adalah sasaran yang diselidiki, bukan pengawas dan pelaksana penyelidikan tersebut. Harian Haaretz Israel dalam komentarnya berpendapat, komite penyelidik yang dibentuk oleh Olmert itu kekurangan arti substansial dan kreditbilitas, dan kemungkinan akan merugikan lebih lanjut citra pemerintah Olmert.

Tekanan besar di dalam negeri telah mendatangkan bayangan gelap kepada prospek pememerintahan Olmert. Menurut analis, kegiatan protes di dalam negeri Israel dewasa ini mungkin akan terus berkembang bahkan akan mengakibatkan pergolakan politik sehingga pemerintah Olmert akan turun panggung. Akan tetapi, menurut analis lain, kegiatan protes tersebtut dewasa ini tampaknya agak kecil skalanya, juga berbeda pendapat intern penentang Olmert, dan sulit dicapai kekompakan. Selain itu, apabila dilihat dari arerna politik Israel dewasa ini, kekuatan berbagai partai dan golongan terpencar, masih belum muncul seseorang yang dapat menggantikan Olmert. Oleh karena itu, masih tidak boleh memandang rendah kemampuan kelangsungan politik Ehud Olmert.