Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-09-06 14:05:08    
Republik Korea

cri

Nama negara: Republik Korea

Hari nasional: 15 Agustus (1945)

Bendera: Bendera Taiji. 25 Maret 1949, Komisi Pembahas Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Republik Korea ketika menetapkannya sebagai bendera nasional Republik Korea memberikan keterangan: perbandingan panjang dan lebar bendera tersebut adalah 3:2, warna dasar putih mewakili tanah, di bagian tengah adalah gambar Taiji, dan di empat sudut adalah empat diagram. Seluruh gambar mengandung makna bahwa semua sedang berada dalam gerak, keseimbangan dan penyesuaian yang kekal dalam lingkup tak terbatas, melambangkan ideologi, filsafat dan kemisteriusan ketimuran.

Lambang negara: berbentuk bundar. Di tengah gambar bunga adalah "yin" dan "yang", pada pita tertulis "Republik Korea".

Pemimpin negara: Presiden Roh Moo-hyun, terpilih pada bulan Desember 2002, dilantik Februari 2003; Mantan Perdana Menteri Lee Hai-chan, dilantik Juni 2004, meletakkan jabatan Maret 2006; Perdana Meneri Han Myung-sook, dilantik April 2006; Ketua Majelis Nasional Kim One-ki, terpilih Juni 2004.

Populasi: 48,387 juta orang ( berdasarkan angka Kementerian Otonomi Administrasi Republik Korea 1 Januari 2004), seluruh negeri beretnis tunggal, bahasa Korea sebagai bahasa nasional, agama terutama Buddha dan Kristen.

Ibukota: Seoul, jumlah penduduk 10,27 juta (2003). Desember 2003, Majelis Nasional Republik Korea meluluskan UU Khusus Ibukota Administrasi Baru, memindahkan ibukota administrasi dari Seoul ke daerah bagian tengah.

Pembagian daerah administrasi: satu kota istimewa: Seoul; 9 provinsi dan 6 kota.

Geografi: terletak di bagian selatan Semenanjung Korea, bagian timur laut benua Asia. Di sebelah utara bertetangga dengan Republik Rakyat Demokrasi Korea dengan perbatasan garis demarkasi militer. Tiga penjuru lainnya berhadapan dengan Laut Kuning, Selat Korea dan Laut Jepang. Luas wilayah: 99.600 km persegi, panjang garis pantai semenanjung: 17.000 km (termasuk garis pantai pulau). Negeri ini banyak bukit dan dataran rendah, sekitar 70 persen adalah daerah pegunungan, topografi lebih rendah daripada bagian utara semenanjung. Perbukitan kebanyakan terletak di bagian selatan dan barat. Tanah darat bagian barat dan selatan agak landai, bagian timur sangat terjal, terdapat dataran rendah yang luas di sepanjang sungai pantai barat. Iklim tergolong iklim angin musiman Asia Timur yang beriklim sedang. Curah hujan antara Juni dan September adalah 70 persen curah hujan sepanjang tahun, curah hujan rata-rata 1.500 mm, makin berkurang dari selatan ke arah utara. Temperatur rata-rata musim dingin di bawah nol derajat Celsius. Agustus paling panas, rata-rata 25 derajat Celsius. Antara Maret dan April serta awal musim panas banyak angin topan.

Republik Korea menjadi anggota PBB bersama Republik Rakyat Demokrasi Korea 17 September 1991.

Politik: UUD Republik Korea yang berlaku sekarang ini adalah UUD baru yang diterima baik melalui referendum bulan Oktober 1987, dan berlaku sejak 25 Februari 1988. Berdasarkan UUD baru, Republik Korea menerapkan sistem trias politica dan menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan hukum, presiden adalah kepala negara dan panglima kekuatan bersenjata nasional, mewakili seluruh negara dalam sistem pemerintahan dan dalam hubungan dengan luar negeri, masa jabatan presiden 5 tahun, tidak boleh kembali terpilih. Presiden adalah penyusun kebijakan dalam dan luar negeri, boleh mengajukan proposal pembuatan undang-undang kepada Kongres; bersamaan dengan itu, presiden adalah pula kepala eksekutif tertinggi negara yang bertanggung jawab atas pelaksanaan berbagai undang-undang dan peraturan. Presiden menjalankan fungsi administrasi melalui Dewan Negara yang terdiri dari 15 sampai 30 anggota dan dipimpinnya. Perdana menteri sebagai pembantu administrasi utama presiden diangkat oleh presiden, tapi harus disahkan oleh Majelis Nasional. Perdana menteri berhak ambil bagian dalam penyusunan kebijakan negara yang penting. Presiden tidak berhak membubarkan Majelis Nasional, tapi Majelis Nasional dapat mengikat presiden dengan menghidupkan prosedur pendakwaan (impeachment) agar presiden pada akhirnya bertanggung jawab terhadap UUD negara. Republik Korea menganut sistem satu dewan. Majelis Nasional adalah badan legislatif negara dengan masa bakti 4 tahun, masa jabatan Ketua Majelis Nasional 2 tahun. Fungsi yang dilimpahkan UUD kepada Majelis Nasional, selain menyusun undang-undang, mencakup pula pengesahan anggaran pendapatan dan belanja negara, politik luar negeri, pernyataan perang terhadap negara lain dan urusan negara lainnya, serta wewenang untuk mendakwa presiden. Pengadilan Republik Korea terdiri dari pengadilan besar, pengadilan tinggi dan pengadilan daerah. Pengadilan besar adalah mahkamah agung, bertugas menangani kasus-kasus banding atas keputusan yang dibuat pengadilan tingkat lebih rendah dan pengadilan militer. Hakim agung diangkat oleh presiden dan disahkan oleh Majelis Nasional.

Ekonomi: tahun 1950-an, ekonomi Republik Korea menuju pemulihan dari tepi jurang kehancuran. Tahun 1960-an, Republik Korea berhasil menjalankan strategi pembangunan ekonomi berorientasi ekspor dan mulai melaksanakan rencana pembangunan lima tahun ekonomi yang pertama, berkembang menjadi negara industri baru pada tahun 1970-an, negara yang memiliki daya saing di pasar dunia pada tahun 1980-an, dan sejak tahun 1990-an mentargetkan untuk menjadi negara industri maju. Republik Korea memiliki kekuatan ekonomi yang besar, besi dan baja, otomotif, pembuatan kapal, elektronik dan tekstil adalah industri pilar negeri itu. Republik Korea dulu adalah negara pertanian tradisional. Sejalan dengan kemajuan industrialisasi, pertanian mengambil porsi semakin kecil dalam perekonomian negeri itu dan kedudukannya semakin rendah. Republik Korea adalah negara pengimpor produk pertanian yang utama dan jumlah impor makin meningkat, namun pasar pertaniannya sangat sensitif terhadap partisipasi negara lain, merupakan sektor ekonomi yang relatif rendah tingkat keterbukaannya terhadap dunia luar. Luas tanah garapan negeri ini, 1,95 juta ha, terutama tersebar di dataran rendah bagian barat dan selatan serta daerah pegunungan, kira-kira menempati 22 persen luas wilayah seluruh negeri. Sumber daya mineral agak kurang, telah ditemukan lebih 280 jenis mineral, dan yang memiliki nilai ekonomi lebih dari 50 jenis. Mineral yang memiliki nilai untuk dieksploitasi antara lain besi, batu bara antrasit, timah hitam, seng dan wolfram, namun depositnya tidak banyak. Berhubung langka sumber daya alam, bahan-bahan mentah industri terutama diimpor. Industri yang utama antara lain besi dan baja, otomotif, perkapalan, elektronik, kimia dan tekstil. Produksi mobil tahun 2002 tercatat 3,2 juta unit, menempati urutan ke-6 di dunia. Pesanan kapal barang standar 7,59 juta ton, kembali menempati urutan pertama di dunia. Industri elektronik terutama produk padat teknologi tinggi, dan menjadi salah satu dari 10 negara industri elektronik terbesar di dunia. Industri saluran listrik terpusat semikonduktor berkembang dengan pesat. Industri informasi dan telekomunikasi mendapat perhatian semakin besar dan investasi terus bertambah. Republik Korea memiliki tempat-tempat pemandangan indah serta banyak peninggalan budaya dan sejarah. Industri pariwisata cukup berkembang.

Kebudayaan: Republik Korea adalah negara yang memiliki sejarah panjang dan budaya gemilang, dan mempunyai ciri khas di bidang sastra dan seni. Seni rupa Republik Korea antara lain seni lukis, kaligrafi, grafik, seni kerajinan, hiasan dan lain-lain,disamping mewarisi tradisi nasional, juga menyerap kelebihan seni rupa luar negeri. Lukisa Republik Korea terbagi lukisan Timur dan Barat. Lukisan Timur serupa dengan lukisan tradisional Tiongkok. Selain itu terdapat pula lukisan adat dalam berbagai jenis. Kaligrafi, seperti juga di Tiongkok dan Jepang, merupakan bentuk kesenian yang tinggi. Warga Korea terkenal dengan kegemarannya akan musik dan tari. Opera Korea berasal dari upacara keagamaan zaman pra sejarah, utamanya adalah opera topeng, opera boneka, opera daerah, opera nyanyi dan drama. Opera topeng sebagai lambang budaya negeri itu mempunyai kedudukan sangat penting dalam opera tradisional.

Sayur acar Korea sangat populer di negeri itu. Republik Korea juga terkenal dengan hidangan-hidangan lain yang terkenal.

Republik Korea adalah negeri yang sangat memperhatikan pendidikan, jumlah berbagai jenis perguruan tinggi mencapai seribuan.

Pers dan penerbitan: industri pers sangat maju. Terhitung sampai 2002, terdapat 260 lembaga pers, dan 60 persurat kabaran, di antaranya 10 surat kabar umum nasional, 38 surat kabar umum daerah, 7 surat kabar jenis ekonomi, 2 surat kabar bahasa asing dan 3 surat kabar olah raga.

Kantor berita: United Press adalah kantor berita koperatif media pers Republik Korea. Di negeri ini terdapat 10 perusahaan siaran nasional, 59 perusahaan siaran lokal, dan 81 perusahaan siaran kabel. KBS mengudara sejak tahun 1927 dan memulai siaran luar negeri sejak 1953. Pemerintah memegang saham kendali atas perusahaan siaran tersebut, memiliki jaringan siaran nasional, menyiar dalam 11 macam bahasa antara lain Korea, Inggris, Mandarin, Perancis dan Jepang. Stasiun televisi didirikan Desember 1961, membuka siaran televisi satelit dalam dua saluran sejak Juli 1996, terutama dalam sinyal digital. Di Republik Korea terdapat 39 stasiun televisi, 20 di antaranya stasiun komersial. Siaran televisi kabel dimulai sejak 1995 dan berkembang sangat pesat. Jaringan internet cukup populer. Terhitung sampai akhir 2002, jumlah pengakses mencapai 26,27 juta orang, menempati 55,1 persen jumlah penduduk seluruh negeri. Industri penerbitan cukup berkembang, penerbit terdaftar tercatat 19.135.

Diplomasi: Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Republik Korea menjalankan diplomasi terutama dengan Amerika Serikat dan Jepang, mulai menjalankan kebijakan terbuka terhadap dunia luar sejak awal tahun 1970-an. Februari 1998, Kim Dae Jung terpilih sebagai preiden dan terus memperkokoh hubungan dengan Amerika dan Jepang. Sementara itu ia meningkatkan hubungan persahabatan dengan Tiongkok dan Rusia. Dalam politik terhadap Korea Utara, Kim Dae Jung menjalankan "kebijakan matahari" dengan mengajukan prinsip tiga pasal terhadap Kroea Utara yakni saling tidak menggunakan kekuatan senjata, tidak melakukan penyatuan serap serta meningkatkan pertukaran dan kerjasama antara Korea Utara dan Selatan. Ia menganjurkan penyelesaian masalah Semenanjung Korea dengan "paket rencana" pengakhiran struktur perang dingin di Semenanjung Korea. Republik Korea masuk menjadi anggota PBB bersama Republik Rakyat Demokrasi Korea 17 September 1991. Roh Moo-hyun setelah menjadi presiden Februari 2003 menekankan pengembangan hubungan saling menguntungkan dan setara dengan Amerika Serikat, mendorong kerjasama regional Asia Timur Laut antara Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang, semetnara itu meningkatkan hubungan dengan Rusia, ASEAN, Uni Eropa dan negara-negara lain, dan aktif ambil bagian dalam urusan regional dan internasional.

Hubungan dengan Tiongkok: Tiongkok dan Republik Korea membuka hubungan diplomatik 24 Agustus 1992. Sejak it, hubungan kedua negara di berbagai bidang berkembang sangat pesat. Juli 2003, Presiden Roh Moo-hyun mengadakan kunjungan kenegaraan di Tiongkok. Kedua negara dalam pernyataan bersama mengumumkan pembinaan kemiteraan kerjasama menyeluruh. November 2005, Presiden Tiongkok Hu Jintao mengadakan kunjungan kenegaraan di Republik Korea dan menghadiri pertemuan informal pemimpin APEC di Phusan negeri itu.