Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-09-08 13:08:00    
Kesulitan Penyelesaian Masalah Nuklir Iran

cri

  Kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan wakil Jerman kemarin bersidang di Berlin untuk membahas langkah yang akan diambilnya sehubungan dengan penolakan Iran atas resolusi PBB yang menghendakinya menghentikan sementara kegiatan pengayaan uraniumnya.

Seorang diplomat Uni Eropa yang tidak ingin disebut namanya seusai sidang menyatakan kepada pers, wakil keenam negara peserta sidang itu mengadakan pembahasan mengenai pengambilan langkah lebih lanjut terhadap pemerintah Iran sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1696. Mereka sepakat bahwa pemerintah Iran tidak memenuhi permintaan Dewan Keamanan PBB tentang penghentian kegiatan pengayaan uranium, maka mereka akan melanjutkan pembicaraan mengenai penyelesaian masalah nuklir Iran pekan depan. Sementara itu mereka mengimbau pula agar pemerintah Iran bersikap kontruktif dalam masalah nuklir, dan menyatakan bahwa pintu perundingan tetap terbuka terhadap pemerintah Iran. Tapi menurut laporan, dalam sidang tersebut, meskipun Wakil Amerika memberikan tekanan , keenam negara tetap gagal mencapai kesepakatan mengenai usul pemberian sanksi terhadap Iran yang diajukan Amerika .

Menurut kalangan analis, masalah nuklir Iran kini sedang berada pada suatu priode yang cukup pelik, meskipun terdapat peluang dan harapan untuk diselesaikan secara damai lewat pendekatan diplomatic , namun tetap menghadapi kesulitan yang bertubi-tubi.

Pertama, sikap pemerintah Iran selalu memberikan kesan tidak menentu kepada masyarakat internasional.

Dua, di antara keenam negara tetap terdapat perselisihan mengenai penyelesaian masalah nuklir Iran. Di antaranya sikap Amerika paling keras. Perancis, Rusia dan Tiongkok menyatakan keberatan terhadap pendirian Amerika itu.

Ketiga , patut dicatat dalam penyelesaian masalah nuklir Iran, tetap terdapat perubahan pendirian di antara keenam negara terkait. Dalam masalah tersebut, pemerintah Jerman senantiasa berpegang teguh pada pendirian yang keras tapi luwes.

Menurut laporan, Rusia baru-baru ini memberi sugesti bahwa mereka berkemungkinan dapat mendukung Dewan Keamanan melaksanakan sanksi ekonomi terhadap Iran, namun mereka tetap berpendirian lebih memprioritaskan perundingan dari pada sanksi . Apa lagi Rusia dengan tegas menentang dicantumkanny segala uraian tentang penggunaan kekuatan bersenjata terhadap Iran dalam resolusi baru.

Menurut kalangan analis, meskipun penyelesaian masalah nuklir Iran lewat jalur diplomatic tetap menghadapi kesulitan bertubi-tubi dan kerumitan, tapi penyelesaian masalah nuklir Iran secara damai tetap sesuai dengan kepentingan semua pihak . Oleh karena itu, semua pihak terkait harus tetap bersabar, dan berkonsultsi dengan sepenuhnya , dan berupaya lebih besar demi penyelesaian secara damai masalah nuklir Iran.